Saat sedang menunggu angkot ada yang memanggilku.
"Asya" kata org itu berteriak.
"Iya ada apa kak Nata" kataku.
"Kamu pulang naik apa?" Tanyanya.
"Naik angkot kak" kataku.
"Oh bareng gue aja gue bawa motor"
"Makasih kak nggak usah"
"Lo rumahnya dimana?"
"Di komplek Gern Cluster kak"
"Gue juga tinggal disitu bareng aja gpp lagian juga satu komplek"
"Sebenernya mah mau2 aja biar hemat tapi kalo sampe mama lihat bisa2 di intograsi" batinku.
"Yaudah kalo Kaka maksa mah" kataku.
"Bisa aja"
"Nih pake helmnya" katanya sambil ngasih helm.
"Kak aku nggak bisa masang ininya susah" kataku.
Dia pun mendekat wajah kita berjarak mungkin hanya 1/2 cm lah nggak tau soalnya nggak bawa penggaris dan dia mulai memasangkannya cklek.
"Kok gue deg2an yah" batin Nata.
"Deket amat dah jadi canggung nichh" batinku.
"Udah kak?" Tanyaku. Dia langsung garuk2 rambutnya yang sebenarnya tidak gatal.
"Udah, kamu tuh gitu aja ga bisa"
"Hehehe"
"Cepet naik ke motor" perintahnya. Akupun naik ke motornya.
"Pegangan nanti jatoh" pintanya.
"Oh ga usah kak" kataku. Dia langsung menambahkan kecepatan motornya. Aku spontan memegang pinggangnya aku langsung melepasnya.
"Nih org maksa amat org ga mau jg" batinku.
Dia tampak cemberut mungkin karena aku nggak mau pegangan atuh gimana yah aku mah ga mau aja gitu takut dibilang cewek gampangan. Karena sangat canggung aku mulai membuka topik.
"Kak kelas apa?" Tanyaku.
"Kelas 11 IPA -1" jawabnya datar.
"Kak marah yah?" Tanyaku. Nggak ada jawaban aku kayak orang gila ngomong sendiri.
"Kak marah yah???" Kataku lebih keras.
"Enggak" katanya datar.
"Kalo enggak kok jawabnya datar?"
"Lagi males ngomong aja"
"Yaudah aku juga males ngomong sama Kaka lagi" kataku.
"Maksudnya?" Tanyanya penasaran.
"Iya, males ketemu Kaka lagi"
"Kenapa" tanyanya bingung.
"Ya Kaka udah salah malah marah mau nya apa coba?" Kataku kesal.
"Kalo marah iya gue akui gue marah tapi kalo salah gue salah apa?" Tanyanya.
"Kaka nggak ngerhagain aku masa disuruh pegangan sama cowok yang baru dikenal aku mah bukan cewek gampangan sori !!!" kataku sambil marah
"Ini cewek udah cantik ternyata baik juga dia berani marah sama Kaka kelasnya padahal cuman karena disuruh pegangan doang" batin Nata.
"Maafin yah gue ga bakal ngelakuin lagi janji" katanya.
"Iya aku maafin tapi Kaka nggak usah janji2 aku takut cuman ngomong doang nanti kalo Kaka ngelakuin Kaka dapat dosa" kataku.
"Iya terserah kamu aja, rumah kamu blok apa?" Tanyanya. Akupun menunjukkan jalan ke arah rumahku.
"Makasih kak udah nganterin aku sampe sini" kataku.
"Iya sama2. Ternyata rumah kita sebelahan yah" katanya dengan ekspresi senang.
"Oh rumah Kaka disebelah, kak maaf nggak bisa ngajak mampir soalnya kalo mampir bisa2 Kaka di intograsi sama mama aku"
"Iya gpp, aku pamit yah Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" jawabku. Akupun masuk kedalam rumah dan di dalam rumah ternyata ada tamu.
.
.
.
.
.
.
.
Siapa kira2 tamunya ?
Jgn lupa vote sm komen yahhh❤️❤️😍😘
Maaf kalo kalian nggak suka sama ceritanya biasa pemula.
KAMU SEDANG MEMBACA
First love
Teen Fiction" mulai hari ini jam ini menit ini detik ini HIDUP LO NGGAK AKAN TENANG!!!! Karena lo udh ingkar janji" kata asya dgn tegas "OK " dengan santainya dia jawab gitu. - 27 Januari 2019