Sampai di rumah aku langsung ke kamar untuk merebahkan tubuhku yang sudah tidak bersahabat lagi. Aku hanya memikirkan bagaimana caranya menjelaskan ke Kanaya tentang semua ini. Aku pun sudah chat dia untuk tidak lupa ke Cafe, tapi dia tidak menjawab dan telepon juga tidak di angkat. Aku pun berpikir kalau aku jadi dia juga bakal Semarah ini. Sepertinya lebih baik besok saja menjelaskannya sampai keadaannya tenang.Aku pun chat Reihan untuk besok saja menjelaskan ke Kanaya yang sebenarnya terjadi. Dan Reihan hanya bisa pasrah mengerti bagaimana rasanya menjadi Kanaya.
"Asya!" Panggil mamaku.
"Apa ma?"
"Sini ke bawah!, makan malam dulu"
Aku pun langsung ke bawah dan ke ruang makan.
"Kamu ngga mandi?" Tanya mamaku.
"Iya, males"
"Dasar, oh iya mama mau ngomong Mama, ayah sama Mirza ke Yogyakarta ada urusan di sana"
"Ih mau ngikut, males sekolah"
"Nggak boleh kamu tuh udah SMA"
"Emang mau ngapain?"
"Ada urusan kantor, Mirza di ajak kan pasti kamu ngga mau ngurus dia"
"Kan ada kak Arion yang ngurusin"
"Gua ada acara sama temen kelas mau camping bareng nginep" kata kak Arion.
"Ih terus aku sendiri?" Kataku.
"Iya kamu sendiri" kata kak Arion.
"Ma, ikut sih" kataku.
"Udah kamu belajar aja, mama udah minta Nata buat nginep di sini temenin kamu" kata mama ku.
"Hah?" Kataku.
"Ayah udah minta anak temen ayah juga" kata ayah ku.
"Hah?" Kata aku dan mama.
"Loh, mama udah minta Nata buat temenin Asya" kata mama.
"Ayah juga udah terlanjur minta ke tolong anak temen ayah"
"Anak temen ayah emang siapa?" Tanyaku.
"Jun"
"Astagfirullah" kataku.
"Ya Allah, cobaan apa lagi ini" batinku.
"Mending aku sendiri sekalian" kataku.
"Udah ngga apa - apa, dari pada kamu nanti ada apa - apa" kata mama.
"Mah tapi kan mereka berdua cowok"
"Ya siapa yang bilang banci" kata mamaku.
"Udah sih terima aja, siapa tahu ada yang jadi pacar lo lumayan kan" kata Kak Arion.
"Ih ngeselin" kataku dan langsung ke atas menuju kamarku.
"Sumpah hari ini apes banget dah, udah berantem sama Kanaya terus sekarang malah gini" kesal ku.
***
Keesokan harinya di sekolah.
"Kanaya" panggilku.
"Apa?" Kata Kanaya.
"Kemarin itu cuman salah paham" kataku.
"Kalo kalian saling suka nggak apa - apa. Kemaren gua emang terlalu kaget aja. Kenapa lo harus bohong bilang nggak suka sama Reihan. Gua bisa nerima kok." Kata dia.
"Ini salah paham sebenernya" belum selesai aku ngomong sudah ada guru yang masuk.
"Sumpah nih guru dateng pada waktu yang tidak tepat" batinku kesal.
Setelah selesai pelajaran pertama, dan guru selanjutnya belum datang juga. Akhirnya aku memutuskan untuk berbicara ke Kanaya menjelaskan semuanya.
"Sya udah belum?" Tanya Reihan.
"Nanti dulu napa, kalo udah nanti di kabarin" kataku.
"Iya deh"
Aku pun mendekati Kanaya.
"Kanaya, sebenernya kemarin tuh aku nggak ada apa - apa sama Reihan" kataku.
"Udah gua udh coba buat ikhlas kok" kata Kanaya.
"Ih Kanaya dengerin dulu" kataku.
"Gua nggak mau denger, gua pengen lo bahagia Ok?"
"Apaan sih! Kanaya aku nggak suka sama Reihan" saat aku ingin melanjutkan langsung di sela oleh Kanaya.
"Walaupun emang begitu, Reihan suka sama lo Asya" kata Kanaya.
Saat aku ingin menjawab tiba - tiba.
"Hari ini pulang cepat, gurunya pada rapat" kata Gerin teriak kegirangan.
"Yang bener lo???" Kata yang lain.
"Iya, anak yang lain juga udah pada siap mau balik" kata Gerin.
Gerin mendekati kita berdua.
"Kanaya jadikan hari ini? Mau sekarang aja ngga?" Tanya Gerin.
"Iya" kata Kanaya sambil senyum.
"Kalian mau ngapain?"
"Mau nonton" jawab Gerin.
"Whatttt????"
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa voment yah❤️😍🥰😘
Demi kalian semua aku double up❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
First love
Teen Fiction" mulai hari ini jam ini menit ini detik ini HIDUP LO NGGAK AKAN TENANG!!!! Karena lo udh ingkar janji" kata asya dgn tegas "OK " dengan santainya dia jawab gitu. - 27 Januari 2019