54

73 5 3
                                    


Akhirnya kita memutuskan untuk pergi ke taman bermain. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih selama 1 jam, kita pun sampai di tempat bermain. Kita pun masuk dan membeli tiket terlebih dahulu.

"Mau main apa dulu?" Tanya Jun.

"Terserah ngikut aku mah" kataku.

"Gua mah nggak tau" jawab Nata.

"Nggak nanya lo bego" kata Jun.

"Roller coaster aja yuk" kataku sambi menuju ke antrian roller coaster yang cukup panjang.

Setelah menunggu sekitar 15 menit. Sekarang giliran aku, Jun dan Nata.

"Gua duduk dekat Asya" pinta Jun.

"Enak aja gua yang sama Asya" kata Nata.

Karena pusing dengan perdebatan mereka. Aku pun langsung duduk di paling depan. Dari muka mereka nggak berani jadilah mereka tepat di belakangku.

Sudah selesai wahana roller coaster menurutku biasa saja karena aku memang suka dengan wahana yang memacu adrenalin.

"Hoek.. hoek..."

Nata lagi - lagi muntah, dia sangat ketakutan saat naik roller coaster tadi, apalagi disaat sedang melaju kencang.

"Kak nggak apa - apa?" Tanyaku dan memberi satu botol air mineral.

"Iya nggak apa - apa, thanks" kata Nata sambil menerima botol air mineral dari tanganku.

"Ih cupu lo baru gitu aja udah muntah" ledek Jun.

"Ok, gua tantang lo ke rumah hantu, kira - kira lo berani apa takut?" Kata Nata sambil senyum miring.

"Gua berani" kata Jun.

Kita pun mengantre di rumah hantu. Setelah menunggu beberapa menit sekarang giliran kita untuk masuk ke dalam rumah hantu.

"Assalamualaikum" kata Jun pelan tapi masih terdengar oleh aku dan Nata, karena kita bersebelahan.

"Pake salam segala, takut kan lo" kata Nata.

"Ya kan dimana - mana masuk rumah tuh salam, kan ini nama nya rumah hantu berarti harus salam juga dong" jawab Jun padahal bisa di lihat muka Jun sangat tegang.

"Udah buru jalan kapan nyampe nya kalo ngerumpi terus" kataku dan mulai berjalan.

Dan kalian tahu aku yang jalan di depan bukan mereka. Sepertinya Jun dan Kak Nata adalah cowok jadi - jadian.

"Dimana - mana juga cowo yg di depan melindungi cewe ini Kak Nata sama Jun malah di belakang. Dasar penakut." Ledekku.

"Eh gua tuh gak takut, cuman takut hantu nya dari belakang. Baik gua mah." Kata Jun.

"Ini kan gelap takut lo tiba - tiba keselandung gua siap nangkep lo dari belakang." Kata Kak Nata.

"Ada aja yah alasannya."

Kita pun melanjutkan perjalanan dan di pertengahan jalan terdapat sosok pocong yg melompat - lompat mendekati aku.

"Aaaaaaaa....." Teriak Jun dan Kak Nata.

"Heh kok kalian yang teriak gua nakutin tuh yg cewe." Kata itu pocong.

"Makanya mas kalo punya muka jangan serem - serem kek gua good looking." Kata Kak Nata.

"Iya nih lagian punya kaki bukannya jalan malah lompat . Kita tuh sebagai manusia harus bersyukur masih di kasih kaki banyak orang yang lumpuh yang nggak bisa jalan. Mas pocong malah nggak bersyukur." Kata Jun panjang kali lebar kali tinggi nggak di bagi dua.

"Kalian ini sok nasehat in, namanya juga cari uang mah harus gini buat makan. Kalian mah belum ngerti masih cari cewe mulu sampe cewe nya pergi." Kata mas pocong.

Jun dan Kak Nata tersadar bahwa Asya sudah pergi entah dimana.

"Haduh mas nggak ngasih tau." Kata Jun.

"Yaudah mas pocong kita pergi dulu assalamualaikum." Kata Kak Nata.

"Waalaikumsalam Wr. Wb." Jawab mas pocong.















.

.

.

.


.


.


.

Jangan lupa voment yah 🥰😍😘❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

First loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang