Sekarang aku sudah berada di home sweet home. Aku mengganti pakaianku dengan piyama dan mengikat rambutku dengan ala - ala cepol.Setelah itu aku turun ke bawah untuk menonton TV dan di sana sudah terdapat dua cecunguk alias Jun dan Nata yang sedang memperebutkan remot TV.
"Akur amat sih kalian" kataku sambil duduk di sofa dan mengambil remot TV.
Aku memilih film yang bergenre action kebetulan aku suka banget sama orang berantem bawaannya pengen ngaduin gitu. Dan film yang aku pilih ini sadis malah bisa di bilang sadis pake banget.
"Lo nggak takut sama film beginian?" Tanya Jun saat melihat adegan seseorang di gergaji lehernya.
"B aja" kataku singkat.
"Nggak jijik Sya?" Tanya Nata.
"Kagak"
"Jangan - jangan lo psikopat" kata Jun.
"Kalo ngomong suka seenak jidat. Kalo emang bener psikopat udah dicincang kali kalian berdua" kataku sambil menatap marah.
Saat Jun ingin membalas terdengar suara bel rumah.
"Jun buka sih" kataku.
"Ih ogah lo aja" jawab Jun.
Baru saja Nata beranjak dari sofa ingin membuka pintunya.
"Hai" sapa orang itu dengan cengiran khasnya.
"Orang mah assalamualaikum" kataku.
"Assalamualaikum Wr. Wb." Kata Alan.
"Kok ada kalian?" Tanya Alan bingung.
"Oh iya lupa bilang. Jadi karena Alan nggak bisa nemenin Asya jadi mereka berdua yang nemenin" kataku.
Jadi sebenarnya aku udah meminta Alan yang nginep di sini tapi ternyata dia nggak bisa, karena lagi ada masalah keluarganya.
"Tapi kok mereka berdua sih?" Kata Alan.
"Kenapa lo nggak terima" kata Jun.
"Nggak tau aku juga kenapa dua cecunguk ini" kataku membisikkan ke Alan dan Alan ketawa membuat dua orang yang lain menatap sinis.
"Bukan muhrim" kata Nata.
"Jangan deket - deket" kata Jun.
"Udah lah mending lanjut nonton, bye" kataku melenggang pergi.
***
Setelah selesai nonton aku langsung mandi dan shalat yang lain juga sedang shalat.
Setelah itu aku pun siap - siap ganti baju untuk pergi ke Cafe tempat janjian. Aku diam - diam keluar dari kamar.
"Heh ngapain lo?" Kata Jun yang tiba - tiba ada di depan pintu dan di susul dengan Nata.
"Mau kemana Sya? Rapih amat" tanya Nata.
"Udah nggak usah banyak tanya kalian berdua di rumah aja, aku cuman pergi bentar doang paling lama sampe jam 9" kataku dan melenggang pergi.
Saat turun ke bawah aku baru sadar masih ada Alan di bawah yang baru selesai shalat.
"Sya mau kemana?" Tanya Alan.
"Bentar doang mau keluar. Kamu kalo mau balik, balik aja tapi kalo mau masih di sini juga nggak apa - apa masih ada mereka berdua" kataku.
"Ikut Sya" kata dia dengan puppy eye nya.
"Nggak bisa"
"Kan aku sahabat kamu. Aku anter yah, aku bawa mobil" kata dia.
"Yaudah deh buru. Tapi jangan bikin kacau nanti"
"Siap"
"Gua ikut" kata jun yang entah dari kapan sudah ada di sini.
"Gua juga" kata Nata.
"Ya Allah cobaan apa ini" batinku.
"Nggak bisa" kataku.
"Si Alan juga boleh masa gua enggak" kata Jun dan Nata mengangguk.
"Ya dia kan sahabat aku" kataku pergi sambil menarik Alan keluar dan Alan melambaikan tangan dengan senyum membanggakan, Jun dan Nata melihatnya hanya ingin menonjok Alan.
"Kunci motor lo mana?" Tanya Jun.
"Napa?" Kata Nata.
"Gua mau ngikutin tuh anak dua"
"Ih gua juga, lagian ini motor gua" kata Nata
Dan berakhirlah mereka berdua di motor Nata sudah seperti layaknya sepasangan kekasih (astagfirullah).
.
.
.
.
.
.
.
Jgn lupa voment yah😍😘❤️🥰

KAMU SEDANG MEMBACA
First love
Jugendliteratur" mulai hari ini jam ini menit ini detik ini HIDUP LO NGGAK AKAN TENANG!!!! Karena lo udh ingkar janji" kata asya dgn tegas "OK " dengan santainya dia jawab gitu. - 27 Januari 2019