52

84 4 1
                                    


Sampailah aku di salah satu Cafe terkenal di kota ini dengan pemandangannya yang indah di malam hari.

"Atas nama Asya" kataku ke salah satu pelayan di sana.

"Baik mari ikuti saya" kata pelayan tersebut  aku dan Alan mengikuti pelayannya.

Pelayan mengajak kita ke rooftop dan di sana sudah Reihan yang sedang mempersiapkan semuanya.

"Reihan maaf agak telat tadi si Alan pengen ikut" kataku.

"Iya nggak apa - apa"

"Yaudah sini aku bantuin decor" kataku dan diikuti Alan.

***

Asya, Alan dan juga Reihan sedang menghias seluruh tempat. Lain halnya dengan Jun dan Nata yang baru sampai ke Cafe itu.

"Yang ini bukan?" Tanya Nata.

"Iya keknya" jawab Jun.

"Yaudah ke dalam"

"Ya buru"

"Lo ternyata suka yah meluk gua" kata Nata sebab selama perjalanan tadi Jun memeluknya dari belakang.

Mendengar itu Jun baru tersadar dan langsung masuk ke dalam Cafe itu dan diikuti oleh Nata di belakangnya.

Mereka mengedarkan pandangannya ke seluruh tempat tapi tidak ada Asya maupun Alan.

"Jun tanya aja ke pelayan" pinta Nata dan tak di respon oleh Jun.

"Woi" panggil Nata membuat Jun tersentak kaget.

"Lo ngelamunin apa sih, oh gua tau emang sih badan gua tuh pelukable banget" kata Nata yang membuat Jun meninggalkannya dan menanyakan ke pelayan.

"Mas di Cafe ini ada yang booking tempat ngga?" Tanya Jun.

"Oh banyak, tapi kalo mas nya mau booking juga udah penuh mas maaf" kata pelayan.

"Selain di sini ada tempat lain yang bisa di booking di Cafe ini?"

"Ada rooftop, tapi kebetulan satu tempat itu udah di booking"

"Atas nama Asya bukan?"

"Maaf mas siapa ya?"

"Oh saya pacarnya" kata Jun yang membuat Nata di sebelahnya menginjak kakinya.

"Bentar mas saya cek dulu"

"Iya makasih mas"

Setelah di cek oleh pelayan tersebut.

"Benar mas yang di rooftop atas nama Asya"

"Makasih mas"

Jun dan Nata langsung menuju ke rooftop. Sampai di rooftop mereka melihat ada Asya, Alan dan juga salah satu cowok lagi yang sepertinya pernah dilihat oleh mereka.

"Jun Nata kok kalian di sini" kataku yang kaget melihat kedatangan mereka.

"Acara apaan nih? Kok gua nggak di ajak" kata Jun.

"Aduh tambah masalah lagi dua" kataku pelan sampai tidak terdengar oleh mereka.

"Kalian Jun, Nata sama Alan kalian nanti ngumpet yah nggak boleh ada di sini, awas aja kalo sampe keluar" kataku.

"Kok gua ngumpet sih?" Kesal Jun dan disetujui oleh Nata dan Alan.

"Kalian aja nggak diundang udah mending diem bentar lagi ada yang mau datang" kataku.

"Rei maaf yah ada mereka, tapi aku jamin kalo mereka bikin kacau di abisin tuh satu - satu"

"Santai aja Sya, makasih juga udah Bantuin gua" kata Reihan.

"Mending sekarang kamu ngumpet juga" kataku.

Setelah semua bersembunyi hanya aku yang duduk di situ. Tak lama datang Kanaya.

"Kanaya sini duduk" kataku dan Kanaya pun duduk.

"Langsung to the point aja" kata dia.

"Kanaya sebenarnya aku sama sekali nggak suka sama Reihan. Aku dekat sama dia karena dia curhat ke aku soal kamu, dan soal yang kamu lihat di hari kamu marah dia bukan beneran nembak aku, dia cuman latihan aku cuman bantuin Reihan" kataku menjelaskan

Tinggal akhirnya Reihan datang untuk menjelaskan semuanya dengan membawa bunga.

"Maaf Kanaya udah bikin kamu salah paham. Aku dekat sama Asya hanya ngobrol tentang bahwa aku suka sama kamu. Dan di hari kamu slah paham sebenarnya aku minta bantuan Asya untuk menembak kamu karena hari itu bertepatan dengan hari ulang tahun kamu juga" kata  Reihan yang membuat Kanaya tersentak kaget.

"Kanaya mau nggak kamu jadi pacar aku?" Tanya Reihan sambil memberikan bunga dan Kanaya tampak bingung dengan ini semua tapi dia juga senang.

"Iya" kata Kanaya singkat dan langsung di peluk oleh Reihan.










.

.

.

.

.

.

.

Jgn lupa voment yah❤️😍😘🤪

First loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang