49

99 6 1
                                    


Setelah memanggil Kak Nata aku dan kak Nata turun dan ke ruang TV. Dan kita pun duduk.

"Udahlah yah nggak perlu banyak basa basi. Jadi sebenarnya aku lagi ada masalah sama Kanaya, tapi aku nggak bisa ngasih tahu masalahnya apa ke kalian berdua. Dan pas pulang kata Gerin mereka mau jalan berdua. Dan karena aku khawatir jadi aku chat Gerin tadi dan nanya mereka kemana dan gak tau nya mereka ke mall. Dankarena nggak mungkin ninggalin kalian  berdua di rumah jadi aku ajak kalian dan langsung capcus deh terus ngikutin mereka dah beres" kataku.

Mereka hanya melongo, mencerna semua perkataanku dengan baik dan seksama.

"Sudah sekian penjelasan dari saya kurang lebihnya mohon maaf Wassalamualaikum" kataku langsung pergi.

"Cewek aneh" kata Jun.

"Ga jelas" kata Nata.

***

Sekarang sudah pukul 05.30 dan aku sudah siap dengan seragamku. Dan segera untuk sarapan. Tetapi aku mendengar suara - suara aneh ternyata suara itu dari dua kamar, kamar Jun dan juga Nata.

Aku pun masuk ke kamar Nata terlebih dahulu ternyata dia masih tertidur sambil mendengkur. Aku pun mencoba untuk membangunkannya tapi tidak bangun juga.

Setelah itu aku masuk ke kamar Jun dan sama masih tertidur sambil mendengkur. Aku mencoba membangunkannya tapi tetap saja tidur.

Aku pun mendapat ide. Aku membuka pintu kamar dua - duanya dan aku membawa 2 panci. Aku adu panci satu dengan yang lain hingga menghasilkan bunyi yg sangat berisik dan aku sambil bernyanyi lagu Indonesia Raya.

"Berisik banget sih" kata Jun dengan suara khas baru bangun tidur.

"Lagian di bangunin susah"

"Ini ada upacara apa gimana?" Tanya Nata.

"Udah daripada kalian banyak nanya mending buru mandi daripada nanti telat terus di hukum" kataku sambil mendorong mereka.

***

Karena pembantu aku belum datang, aku membuat sarapan untuk kita bertiga yang simple tapi pasten oatmeal dengan pisang dan bluberry. Tak lama kemudian mereka datang dan duduk di ruang makan. Dan tanpa basa basi mereka langsung makan.

"Sya pinter masak amat sih" kata Nata.

"Makasih" kataku sambil senyum.

"Kalo gini gua jadiin istri aja" kata Nata.

"Dia mah mending jadi pembantu udah paling cocok" sela Jun.

"Kalaupun jadi pembantu kagak ada yang sanggup bayar gaji aku mah" kataku membela diri sendiri.

"Tenang aja Sya, gua mah pengennya juga jadi suami Asya bukan majikan" kata Nata.

"Bisa ae" kataku.

Setelah berbincang - bincang yang sangat tidak jelas topiknya apaan malah bikin darah tinggi aja pagi - pagi begini.

"Sya yuk berangkat" kata Nata.

"Eh Asya bareng gua" kata Jun.

"Gua udah di kasih amanat sama ibu nya" kata Nata.

"Gua sama bapaknya" kata Jun tidak mau kalah.

"Sya lo mau nya sama gua kan?" Tanya Nata.

"Nanti gua Adu loh ke bapak lo" kata Jun.

"Kalian pada apa - apaan sih" kataku kesal melihat mereka bertengkar kayak anak kecil.

"Daripada kalian ribut mending Asya berangkat sendiri aja naik angkot" kataku sambil langsung pergi tapi dihalangi oleh mereka berdua.

"Udah sama gua aja" kata Jun.

"Sama gua aja" kata Nata.

"Udahlah kalian berdua naik odong - odong aja sana, pagi - pagi udah bikin emosi aja. Kalo sampe Asya darah tinggi tanggung jawab kalian" kataku kesal.




.

.

.

.


.


.


.

Jgn lupa voment yah❤️😍😘🥰

First loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang