Setelah semua kesalah pahaman sudah selesai sekarang aku sedang berbaring di kasur menikmati. Aku baru teringat besok hari libur, aku ingin mengajak Kanaya untuk jalan - jalan tapi pasti dia date sama Reihan masa aku harus terkurung di rumah sama dua cecunguk itu. Saat memikirkan itu membuatku pusing hingga terlelap tidur.***
Keesokan harinya seperti biasa aku shalat subuh, mandi dan buat sarapan tapi kali ini aku juga harus membuat 3 porsi.
Aku membuat nasi goreng daging, menu andalanku. Dan dua cecunguk itu masih belum juga bangun, karena aku sudah tahu akan seperti ini. Aku pun mengambil toa.
"BANGUN RAKYAT JELATA" panggilku sekencang - kencangnya.
Tak lama mereka berdua turun ke bawah dan ke meja makan.
"Morning Sya" kata Nata.
"Morning" jawabku.
"Nih nasgor daging" kataku sambil menyerahkan 2 piring ke hadapan mereka.
"Makasih Sya" kata Nata.
"Sama - sama, kalian tuh kebo banget sih bangunnya siang mulu" kataku.
"Terserah gua lah" kata Jun.
"Maaf Sya kebiasaan" kata Nata.
"Gimana kalo udah Gede nanti pas jadi suami" kataku.
"Ya kan tinggal minta Lo bangunin aja" kata Jun.
"Hih emang aku siapa kamu" kataku.
"Istri kan harus bangunin suaminya" jawab Jun santai.
"Ih ogah"
"Jangan mau Sya sama dia mah mending sama Nata aja" kata Nata.
"Asya nya juga mau nya sama gua" kata Jun percaya diri.
"Lo nya aja homo" kata Nata membuatku tersedak saat makan.
"Enak aja lo" kata Jun.
"Kemaren peluk - peluk gua" kata Nata yang membuatku tersedak lagi.
"Astagfirullah gila Jun ternyata selama ini kamu nggak normal" kataku kaget.
"Eng.." kata Jun.
"Pantesan kamu nggak deket sama cewek" potong ku.
"Lo" kata Jun menunjuk Nata dan langsung mencekik Nata dari arah belakang dan membuatku salah paham seperti sedang back hug.
"Astagfirullah rumah aku nggak boleh dipake zina" kataku sambil melepas Jun dan Nata.
"Istigfar Jun, istigfar" kataku membuat Nata tertawa melihatnya.
"Apaan sih, udah ah gua nggak mood" kata Jun dan beranjak pergi.
"Jun" panggilku membuat Jun menengok.
"Apa?" Tanya dia dengan nada ketus.
"Cuci piringnya" kataku membuat Nata kembali tertawa pikir Nata pasti Jun berpikiran Asya akan minta maaf atau bagaimana.
"Si Nata aja" kata Jun dan langsung ke menaiki tangga.
"Udah sini gua bantuin cuci" kata Nata.
***
Setelah pertikaian tadi semua langsung mengurung diri di kamarnya masing - masing. Aku pun berniat ke kamar Jun.
Tok tok tok
"Jun ini aku, aku masuk yah" kataku dan masuk ke kamar yang di dapati Jun sedang main laptop nya.
"Maaf yah tadi aku keterlaluan" kataku.
"Iya" jawab Jun singkat.
"Harusnya aku ngerti, aku nggak boleh ikut campur mau kamu homo atau enggak. Tenang aja aku bantuin kamu buat kembali normal. Aku kenalin ke teman - temanku yang cantik, pinter, baik" kataku yang membuat Jun kesal hingga mukanya memerah.
"Apa lo bilang" kata Jun dengan nada kesal.
"Ya Allah bercanda Jun baper amat dah" kataku.
"Untung lo cewe kalo ngga udah habis"
"Maaf, Yaudah kan permintaan Jun masih ada sekarang pake aja mau apa?" Kataku dan dia pun mulai berpikir.
"Jalan sama gua" kata dia.
"Bo" baru saja aku mau menjawab.
"Boleh sama gua juga" kata Nata yang sudah ada di dalam kamar.
"Iya bener kita bertiga aja, Yaudah sekarang pada ganti baju" kataku dan langsung ke kamar. Sedangkan Jun hanya bisa menahan amarahnya.
"Harusnya gua udah ngedate sama Asya dasar Nata de coco" batin Jun.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa voment yah😘😍🥰❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
First love
Teen Fiction" mulai hari ini jam ini menit ini detik ini HIDUP LO NGGAK AKAN TENANG!!!! Karena lo udh ingkar janji" kata asya dgn tegas "OK " dengan santainya dia jawab gitu. - 27 Januari 2019