"Bob nanti panggil aku tau kalau nak turun lunch," pesan Rizal kepada rakan sepejabatnya Badrul yang lebih mesra dipanggil Bob.
"Ajak Bob je ke bro?" tepuk Dahlan yang tiba-tiba menyapanya.
"Eh jomla buat rombongan nak turun nanti. Kau pun nak kena berjemput ke, alahai," jawab Rizal.
Tiba-tiba pembantunya Aina muncul entah dari mana.
"Encik Rizal, there's a lady waiting for you at the lobby. I haven't allow her to come up until you say yes."
"Lady? my wife ke?" Rizal yang pelik takkanlah Nisa mahu datang berjumpanya? Kenapa tak telefon saja?
"She mentioned her name, Cik Hanna,"
"Hanna? Hanna mana pulak ni? oh Hanna!!"
"Aik dah jadi pengantin baru pun ada cewek lain datang cari kau, ini memang betul Hot Stuff ni bro," sampuk Dahlan.
"Kau jangan, dengar kat bini aku, tidur luar aku nanti," layan Rizal kepada kawannya yang mentertawakannya.
"Its ok Aina, just tell her I will be downstairs at the lobby in few minutes."
"Ok Encik Rizal,"
****"****
Rizal duduk di kerusinya untuk berfikir sebentar.
Hanna adalah gadis yang dikenalinya sewaktu di UTP beberapa tahun lalu. Dia dan Hanna pernah menjalinkan hubungan istimewa sebelum Hanna membuat keputusan meninggalkannya untuk menyambung pelajaran di Paris. Setelah hubungannya dengan Hanna berakhir, dia mula bekerja di Qatar dan ketika itulah dia bertemu Amani adik rakannya yang datang dari Malaysia.
Nama Hanna sentiasa meniti di bibir rakan-rakan alumni UTP nya jadi tidak pelik untuk Hanna berjaya menemuinya setelah sekian lama. Ini mesti rakan-rakan mereka juga yang memaklumkan kepada Hanna.
Rizal meraup wajahnya. Teringat kata-kata Hanna ketika memberitahu niat untuk menyambung sarjana di luar negara.
"Rizal tau kan cita-cita Hanna, kenapa Rizal nak Hanna pilih between you and my study?"
"Sebab Rizal taknak menanti Hanna di sini macam tunggul sedangkan Hanna di sana"
"Rizal tak adil. Rizal taknak sambung tapi Rizal taknak Hanna pergi"
"Tak, Rizal tak halang. Hanna pergi lah kalau itu yang Hanna nak. Just don't expect for us to still be in a relationship when you are already gone," kata Rizal lalu melangkah. Dia tidak berpaling lagi sejak dari itu.
Setelah sedar dari lamunan, Rizal berdiri membetulkan bajunya. Kebetulan hari ini dia memakai sut lengkap kerana perlu hadir ke mesyuarat penting, jika tidak dia hanya berseluar jeans dan bertshirt polo sahaja.
Sebaik keluar dari lif, dia melangkah ke lobi. Kenapa perlu Hanna muncul sekarang bisik hatinya.
"Assalamualaikum Cik Hanna,"
"Waalaikummussalam Rizal," Hanna ternyata terkejut melihat penampilan Rizal. Lain benar dari yang selalu dilihatnya ketika belajar dulu. Benarlah masa banyak mematangkan seseorang.
"you're looking good Rizal, wow, been a long time,"
"you are not too bad yourself Hanna. Or should I call you Prof Hanna now,"
"Oh, so you have been getting updates from our friends then,"
"They sure like to update me on whole lots of things Hanna, kebetulan je there are one or two things about you"
Hanna yang bercermin mata, bertudung dan berseluar slacks benar-benar nampak matang.
"So you know that I'm still single, haha,"
"Yang tu pun saya tahu," Rizal cuma tersenyum
"saya? wow. time really can change people kan Rizal,"
"What are you expecting Hanna, for me to use my dear or dear love with you?" Rizal sebenarnya masih pelik dengan kemunculan wanita ini yang mendadak, tiba-tiba saja ada ni.
"there's nothing wrong if you want to call me that pun Rizal. Its not like anybody is going to say anything now pun kan,"
Rizal memandangnya tajam.
"I knew about arwah Amani Rizal. Im so sorry for your lost,"
Ahah!! Ini rupanya tujuan dia! Untuk mengutip balik kisah yang lepas dan mendapatkan dia kembali.
"so you have not get the latest update then. I just got married Hanna, just few weeks ago," Rizal berterus-terang, tidak rugi apa pun baginya.
Hanna terdiam. Tak mungkin.
"I have been single all this while, habiskan study I so that I can come back to you and say, I've did it. Lets get back together now,"
"So everything must go according to your plan right Hanna? like it always does? Semua nak ikut rancangan you" Rizal tersenyum sinis dan menyambung,
"Look Hanna, our story is over. Lets just be friends or if its too hard for you, lets just go our separate ways."
"We can still work this out Rizal,"
"Its a bit too late don't you think? I am a married man now, sudah beristeri dan tak merancang pun nak tambah-tambah. Lets just move on, shall we," Rizal bangun dan berlalu.

ANDA SEDANG MEMBACA
Tak Henti Gelora
RomanceKisah seorang ibu tunggal anak dua di kota metropolitan dalam mencari kebahagiaan untuk diri dan anak-anaknya. Perjalanan hidup seorang anak terbuang yang membina hidupnya sendiri. Haziq pernah mengecewakan dan menyakitkan dirinya, Razif datang men...