3. Bioskop

1.9K 137 5
                                    

"Jungkook-ah, jangan bertindak ceroboh. " ucap seorang wanita yang sedikit lebih tua dari Jungkook.

"Kau bisa saja membunuh orang dengan kekuatanmu. Dan itu akan membongkar identitas kita." ucap wanita yang bernama Yoona.

"Arraseo. Tapi bukankah menolong manusia itu hal baik. Setidaknya aku hanya membunuh orang-orang jahat saja." ucap Jungkook.

"Terserah kau. Tetap berhati-hatilah. Aku hanya tidak ingin melihatmu lemah setelah menggunakan kekuatanmu hanya untuk menolong seorang manusia." ucap Yoona.

"Oiya, kemarin aku mengikuti gadis karena baunya manis." lanjut Jungkook sembari tertawa kecil.

"Ya! Jungkook-ah. Jangan sampai kau melewati batas eoh."

"Arra. Aku tidak akan menggigit nya." ucap Jungkook sembari tersenyum. Melihat adiknya yang tersenyum tak jelas membuat Yoona mengernyit.

"Ya! Jangan bilang kau menyukainya, Jungkook-ah?"

"Aniii.." jawab Jungkook seperti tersadar akan sesuatu. "Tidak mungkin aku menyukai gadis itu." ucap Jungkook asal.

"Aigoo. Lihatlah, kau sudah lupa, jangan mencoba untuk berbohong padaku." ucap Yoona mengingatkan bahwa ia bisa membaca pikiran.

"Noona! Berhenti lah membaca pikiranku."

"Kau memang suka dengannya Jungkook-ah. Ayo ceritakan padaku, bagaimana kau bisa bertemu dengan manusia itu." titah Yoona menggoda adiknya.

"Ah itu..."

Jungkook lalu menceritakan kejadian saat dirinya sedang berada di rooftop sebuah hotel. Saat itu, seperti biasa, salah satu hal yang Jungkook suka adalah melihat langit dimalam hari. Kegiatannya terhenti karena seorang gadis tiba-tiba datang dan ia segera bersembunyi. Sampai dua orang pria menghampiri gadis itu. Dan sial nya tidak ada orang lain lagi yang membuat Jungkook akhirnya menolongnya.

"Kau tau, Noona. Aku hampir saja kehilangan kesadaranku saat mencium aroma darahnya yang sangat manis." ucap Jungkook.

"Dan entah ini takdir atau bukan, aku satu sekolah dengannya. " tambah Jungkook.

"Jinjja?"

"Iya. Aku bertemu dengannya tadi dan ternyata aku bahkan sekelas dengannya." ucap Jungkook senang.

"Lalu, apa yang membuatmu suka padanya? " tanya Yoona membuat Jungkook tersenyum kaku.

"Karena kurasa, ia mirip dengan Eomma." ucap Jungkook sedih. Ia merindukan ibunya yang pergi entah kemana. Sudah bertahun-tahun ia menunggu, tapi kedua orang tua nya tak kunjung datang. Yoona mengerti apa yang Jungkook rasakan saat ini. Ia mendekat, mengelus punggung adiknya lembut.

"Aku tau kau merindukan ibu, Jungkook-ah. Aku juga sangat merindukannya." ucap Yoona.

"Kapan-kapan, ajak Sin Bi kesini. Aku jadi penasaran, karena kau bilang dia mirip dengan Eomma."

Jungkook menghela nafas.

"Anii.. Dia itu bukan tipe perempuan biasa yang luluh dengan ketampananku, Noona. Aku pun heran dengannya." ucap Jungkook. Bukan sombong tapi memang kenyataan bahwa hanya Sin Bi yang bisa dibilang tidak tertarik dengan Jungkook padahal hampir satu sekolah tergila-gila padanya.

" Kau ini kepedean sekali. " ucap Yoona.

" Anii.. Aku memang tampan." ucap Jungkook dengan nada menyombong.

Hari ini, hari kedua Jungkook bersekolah di sekolah barunya. Karena sesuatu hal yang menyangkut identitas keluarganya, ia dan kakaknya terpaksa harus pindah ke tempat yang sekarang ia tinggali bersama kakaknya . Keduanya adalah vampire. Orang tua mereka entah kemana mereka tidak tau pastinya. Mereka vampire, makhluk penghisap darah. Tapi mereka tidak meminum darah manusia melainkan darah binatang. Mereka akan membeli darah di toko-toko daging yang ada. Berlatih bertahun-tahun, agar tidak selalu darah manusia yang menjadi ketergantungan mereka. Karena mereka tau, manusia itu bukan makanan.

ONLY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang