Jungkook tidak habis pikir. Bagaimana bisa Sin Bi memintanya untuk mengubahnya sebagai vampir? Tentu saja Jungkook tak akan pernah melakukan itu. Ia tak akan pernah menyakiti Sin Bi.
Sin Bi tidak tau, betapa sakitnya, betapa mengerikannya. Jungkook bahkan hampir mati, membayangkan bahwa Taewon benar-benar membunuh Sin Bi waktu itu. Sekarang malah Sin Bi yang memintanya untuk melakukan hal yang bahkan tidak bisa ia jamin keselamatan Sin Bi.
Jungkook pergi setelah mengantarnya pulang. Ia memang benci, melihat Sin Bi menangis, memohon padanya seperti tadi. Tapi ia juga tidak akan pernah melakukan itu. Ia yakin, Sin Bi bisa bertahan. Jungkook akan selalu berada disampingnya apapun yang terjadi.
"Jung, please. Dengerin aku dulu."
"Masuklah. Tetaplah dirumah." Jungkook tidak menggubris Sin Bi yang masih terus memintanya untuk mendengarkan penjelasannya. Jungkook tidak perduli, entah apa yang sebenarnya diinginkan Sin Bi. Ia sudah bilang, bahwa ia tidak akan melakukannya.
Jungkook pergi setelah memastikan Sin Bi masuk rumah. Ia pergi. Meninggalkan halaman rumah Sin Bi.
Sin Bi pun mengusap air matanya. Tak ingin membuat Jihyun khawatir. Ia masuk lalu beranjak ke kamarnya. Tangis nya pecah lagi disana. Kenapa Jungkook tak mau mengubahnya menjadi vampir? Sin Bi hanya ingin hidup lebih lama. Apa Jungkook tidak mau hidup bersama dengannya? Apa sebenarnya yang Jungkook khawatirkan? Jungkook sedari tadi hanya bilang bahwa ia tak akan pernah melakukan itu padanya.
Sin Bi hanya tidak mau pergi lebih dulu. Membuat semuanya kehilangan. Membuat Jihyun bersedih. Ia hanya ingin hidup lebih lama. Apa Jungkook benar-benar akan membiarkannya mati begitu saja?
Keesokan harinya, Jungkook bergegas ke rumah sakit mendengar bahwa Sin Bi dilarikan kerumah sakit karena pingsan. Saat itu pula perasaan Jungkook campur aduk.
Jungkook masuk ke ruang rawat. Mendapati Jihyun yang sedang memegang tangan Sin Bi erat. Dilihatnya Sin Bi yang terbaring lemah di bangsal rumah sakit. Dengan wajah yang begitu pucat.
"Sin Bi kenapa, Tan?"
Jihyun menggeleng ketika Jungkook memberikan pertanyaan itu. Ia juga tidak tau ketika pagi tadi ia sudah menemukan Sin Bi pingsan di kamarnya.
Tak lama, dokter memanggil Jihyun membuat Jungkook dengan cepat menggantikan posisi Jihyun. Di pegangnya erat tangan Sin Bi.
Jungkook dapat melihat, Sin Bi yang makin kurus. Pipinya jauh lebih tirus. Bahkan pergelangan tangannya terasa begitu kecil ketika Jungkook memegangnya.
"Sin Bi-ya." Ucap Jungkook ketika tangan Sin Bi bergerak sedikit.
Sin Bi tidak merespon lagi. Ia masih tetap memejamkan mata. Tak lama, Moonbin datang.
Dapat Jungkook liat bahwa Moonbin juga tak kalah khawatir dengan Jihyun. Jungkook pun keluar. Memberi waktu Moonbin yang nampaknya juga ingin menemani Sin Bi.
Dirinya berjalan, di koridor rumah sakit yang akhir-akhir ini sering ia datangi. Langkahnya terhenti, di depan sebuah ruangan dokter ketika matanya tak sengaja melihat Jihyun menangis di balik pintu dengan sedikit kaca yang dapat memperlihatkan bagian dalam ruangan itu.
"Tolong lakukan apapun untuk anak saya, Dok." Ucap Jihyun memohon.
"Kami juga sudah berusaha keras, Bu. Tapi kondisi Sin Bi semakin menurun." Jawab dokter dengan nada pasrah.
Sedetik kemudian, hati Jungkook mencelos. Saat ia mendengar bahwa dokter baru saja mengatakan bahwa umur Sin Bi tidak lama lagi. Dengan kondisi yang semakin hari memburuk, dokter mengatakan bahwa Sin Bi kemungkinan akan bertahan dalam waktu satu bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY YOU
FanfictionTentang Jungkook yang menyukai Hwang Sin Bi, perempuan berwajah jutek tapi sebenarnya tidak sama sekali. Tentang Sin Bi yang semakin hari dibuat penasaran dengan laki-laki tampan misterius bernama Jeon Jungkook yang sering muncul tiba-tiba. Penasa...