39. Just stay by my side

526 62 8
                                    

Jungkook melangkah menembus hutan belantara menuju mansion. Ia berjanji pada dirinya sendiri, kalau sampai ia melihat Taehan menyakiti Sin Bi sedikitpun, ia tidak akan membiarkannya hidup.

Mata Jungkook memerah ketika melihat beberapa penjaga di luar mansion. Tentu saja mereka bukan tandingannya. Jungkook bisa dengan mudah lolos hingga ia sampai ke dalam mansion.

Taehan pun menyeringai ketika mengetahui kedatangan Jungkook. Iapun menyuruh pengawalnya untuk bersiap-siap.

Disisi lain, Sin Bi berada di ujung ruangan tak sadarkan diri. Dengan tangan yang masih diikat dengan rantai.

Jungkook pun berhasil masuk ke mansion. Matanya menatap tajam Taehyan yang berdiri di depannya sembari menyeringai. Jungkook pun menoleh, matanya melihat ke arah Sin Bi yang terduduk di lantai dengan tangan yang terikat oleh rantai. Jungkook mengepalkan tangannya.

"Sin Bi-ya!" Jungkook baru saja akan melangkah tapi badannya kaku seketika. Salah satu pengikut Taehan mengendalikan tubuhnya.

"Akhhh-." Pekik Jungkook kesakitan.

Disisi lain, samar-samar Sin Bi mendengar suara Jungkook. Ia membuka matanya. Sedetik kemudian matanya menangkap Jungkook yang sedang kesakitan di lantai.

"Jungkook!!" Teriak Sin Bi.

Ia berusaha melepaskan diri tapi tidak bisa. Sin Bi meronta-ronta. Ingin sekali ia berlari menghampiri Jungkook tapi ia tidak bisa. Ia menangis.

"TOLONG! JANGAN SAKITI, JUNGKOOK!" Teriak Sin Bi memohon pada Taehan. Ia pun mengisyaratkan pengawalnya untuk menghentikannya.

Jungkook pun langsung tergeletak lemas. Tenaganya habis, bahkan ia sulit bergerak.

Sin Bi terkejut, ketika dua orang menghampirinya dan melepas ikatannya. Sin Bi lalu di pegang erat oleh dua orang hingga tak bisa sedikitpun untuk mendekat ke Jungkook.

Mata Jungkook pun tak lepas dari Sin Bi. Sedari tadi ia memperhatikan Sin Bi. Memastikan tidak ada seorang pun yang menyakitinya. Ia berusaha bangkit bersamaan dengan seseorang yang mengangkat tubuhnya lalu membawanya berlutut kepada Taehan.

"Tolong, lepaskan dia." Ucap Jungkook memohon pada Taehan untuk melepaskan Sin Bi.

"Aku akan menuruti semua kemauanmu. Tapi lepaskan Sin Bi."

"ANIYA! JUNGKOOK!" Teriak Sin Bi. Ia tidak ingin Jungkook menyerah begitu saja.

"Dia akan menghabisimu. Akhhh.." Sin Bi terpekik ketika rambutnya ditarik kasar.

"Diamlah, kau."

Melihat itu, Jungkook murka. Ia mengepalkan tangannya. Sedetik kemudian, rahangnya di cengkeram oleh Taehan.

"Apa maumu?" Tanya Jungkook menatap Taehan tajam.

Taehan tidak menjawab. Ia malah mengeluarkan pisau tajam.

"Kau tenang aja. Setelah ini aku akan melepaskan wanitamu. Aku hanya ingin membuatnya melihat bagaimana detik-detik terakhir hidupmu."

Jungkook pun memberontak ketika pengawal-pengawal itu mulai membawanya ke suatu tempat. Jungkook lalu di baringkan di meja besar ditengah-tengah ruangan besar itu. Taehan pun akan memulai ritualnya.

Sin Bi pun tak kuasa menahan tangis dan terus meronta melihat Jungkook tak berdaya. Hingga tiba-tiba Taehan menggoreskan pisau ke leher Jungkook membiat Jungkook memekik kesakitan. Mata Sin Bi pun menggelap. Aroma darah hitam Jungkook yang mengalir membuat seluruh tubuhnya terkendali. Tiba-tiba saja kekuatannya terkumpul.

"HENTIKAN SEMUANYA!" Teriak Sin Bi membuat seisi ruangan itu mengalihkan perhatian kepadanya. Taehan menoleh, melihat Sin Bi yang memancarkan aura gelap. Aura yang sebelumnya belum pernah ia rasakan. Sin Bi pun menghempaskan kedua orang yang memegang tangannya hingga terpental jauh. Ia berjalan mendekati Taehan dengan bayangan gelap dibelakangannya.

ONLY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang