34. Nightmare

872 83 2
                                    

Sin Bi menatap kertas foto yang ada di depannya. Foto yang ia temukan di loker miliknya waktu itu. Setiap hari setelah itu, ia selalu was-was. Bahkan ia tak ingin pergi kemana-mana sendiri. Tapi satu hal, entah ini salah atau tidak, ia bahkan tidak mau menceritakan hal ini pada siapapun apalagi Jungkook. Jujur, ia tak mau melihat Jungkook berkorban lagi untuknya. Dia baru saja kembali. Dan Sin Bi tak mungkin membuat Jungkook lagi-lagi harus terus-terusan menjaganya.

"Aku harus bagaimana ini?" Ucap Sin Bi.

Ia bingung. Apa ini benar-benar sebuah ancaman untuknya? Apa ini Taewoon? Apa ia benar-benar mengincar Sin Bi? Tunggu. Sin Bi lebih takut ketika Taewon mengincar Jungkook. Ia takut, Taewon akan menggunakannya sebagai umpan untuk Jungkook.

Sin Bi meletakkan kembali foto itu ke dalam laci meja belajarnya. Ia kemudian naik keatas tempat tidurnya. Mematikan lampu lalu berbaring.

Sin Bi menarik selimutnya, lalu memejamkan matanya yang sudah berat sebelum suara dari arah jendela membuat matanya terbelalak kaget.

Srek.

Sin Bi menoleh lalu bangkit.

"Jungkook-ah. Apa itu kau?"

Biasanya, Jungkook yang sering datang tiba-tiba lewat jendela. Tapi entah kenapa, perasaan Sin Bi tak enak kali ini. Ia menyalakan lampu di sampingnya, lalu berjalan mendekat. Ingin memastikan apa ada seseorang disana. Entah keberanian datang darimana, Sin Bi yang para dasarnya takut setengah mati, tetap melangkah.

Perlahan, tangannya terangkat. Meraih tirai putih yang menutupi jendela balkon di kamarnya.

"Hwang Sin Bi."

Sin Bi terkejut bukan main ketika suara seseorang dari arah belakang terdengar. Sin Bi relflek berbalik. Matanya melotot, melihat Taewon berdiri di depannya sekarang. Dengan hoddie hitam seperti terakhir kali Sin Bi lihat dulu.

Taring itu. Sin Bi bergetar ketakutan melihat Taewon yang menyeringai kearahnya, memperlihatkan taring tajam mengerikan. Taewon benar-benar datang padanya. Belum sempat Sin Bi berucap, Taewon langsung mencekik lehernya.

"HAH!?" Sin Bi terbangun dengan keringat di pelipisnya. Membuat Jungkook yang duduk di sampingnya ikut terkejut.

Mimpi.

"Sin Bi ya? Waeyo?" Tanya Jungkook menghampiri Sin Bi yang sedang mengatur nafasnya.

Sin Bi menatap sekeliling kamarnya. Lalu matanya terhenti di manik mata Jungkook.

"A-aku mimpi buruk."

Jungkook pun mendekat. Meraih kedua tangan Sin Bi yang gemetar. Apa yang Sin Bi mimpikan sampai ia bergetar ketakutan seperti ini?

"Jungkook-ah."

Sin Bi menangis. Ia tenggelamkan kepalanya ke dada bidang Jungkook.

"Apa yang kau mimpikan, Bi?"

Sin Bi tidak menjawab. Masih tetap memeluk Jungkook.

"Buseowo. Hiks. Neomu buseowo."

Tangan Jungkook terulur mengusap punggung Sin Bi. Jam menunjukkan pukul 2.13 dini hari.

"Tenanglah. Aku disini." Ucap Jungkook menenangkan.

"Jangan pernah tinggalkan aku." Pinta Sin Bi.

Jungkook mengangguk.

"Kembalilah tidur. Aku akan tetap disini." Ucap Jungkook lembut sembari mengelus puncak kepala Sin Bi.

Sin Bi pun mengangguk. Ia pun kembali berbaring. Jungkook mengeratkan selimut milik Sin Bi, menarik kursi lalu duduk di samping tempat tidur Sin Bi. Ia biar kan Sin Bi menggenggam tangannya.

ONLY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang