12. Tentang Jungkook

984 94 0
                                    

"Selamat pagi, anak-anak." ucap Mr. Park yang baru saja memasuki ruang kelas.

"Pagii." jawab murid-murid serentak.

"Hari ini kalian kedatangan murid baru. Ayo, masuklah."

Semua mata tertuju pada seorang laki-laki tinggi. Matanya tajam dan wajahnya yang dingin membuat semua murid berbisik-bisik. Terutama para siswi yang berbisik karena wajahnya yang sempurna.

"Annyeonghaseyo. Kenalkan, Saya Hyun Tae Won."

Mata Jungkook memerah ketika melihat seseorang yang baru saja menyebutkan namanya di depan. Nama yang sangat tidak asing di telinganya. Perlahan tangannya mengepal dan hampir saja Jungkook kehilangan kesabarannya kalau Sin Bi tak menepuk tangannya.

"Jungkook, kau kenapa?" tanya Sin Bi sembari menepuk tangan Jungkook yang gemetaran.

Jungkook lalu menghela nafas. Menutup matanya sebentar karena tidak mau Sin Bi melihatnya.

"Anii. Aku tidak apa-apa." ucap Jungkook lalu pergi keluar sembari melirik murid baru yang sedang melangkah ke tempat duduknya.

Sin Bi sendiri merasa ada yang aneh. Ia benar-benar melihat wajah Jungkook tiba-tiba memerah ketika orang baru itu datang . Dan lebih anehnya lagi, baru pertama kali ia menyentuh tangan seseorang yang sedingin itu, tangan Jungkook sedingin es.

Disisi lain, Jungkook sudah berada di atap. Pikirannya sudah kacau saat ini. Mengapa laki-laki itu muncul lagi di hadapannya. Laki-laki yang hampir saja membunuh kakaknya. Laki-laki yang hampir saja membuatnya hidup sebatang kara. Laki-laki yang, seharusnya sudah Jungkook bunuh waktu itu. Tetapi karena kekuatan Jungkook yang belum sepadan dengannya membuat Jungkook hanya bisa melarikan diri bersama kakaknya. Laki-laki yang tidak lain adalah vampir berdarah hitam yang berbahaya. Vampir yang menjadi musuh vampir berdarah merah seperti Jungkook.

"Kak." ucap Jungkook ketika ponselnya telah terhubung dengan Yoona di sebrang sana.

"Ada apa?"

"Dia kembali. Tae Won. Dia ada disini kak." ucap Jungkook.

"Apa?! Jungkook-ah. Kau harus pergi. Jangan berada di dekatnya. Dia berbaha-"

"Anii. Aku tidak akan pergi. Akan aku tunjukkan kalo vampir berdarah merah seperti kita tidak lemah seperti yang dia kira."

"Aku tidak akan membiarkannya kali ini kak."

Srek.

Jungkook terkejut mendengar bunyi dibelakangnya. Dia menoleh dan tidak melihat siapa-siapa. Tapi dengan indra seorang vampir, ia bisa merasakan bahwa ada seseorang disana. Ia segera menutup teleponnya. Lalu berjalan ke belakang, di tumpukan kursi-kursi yang tidak terpakai. Dengan sekali hentakan, Jungkook menyibak sebuah kain yang menutupi sebagian dari kursi-kursi itu dan sedetik kemudian ia terkejut.

"Sin Bi?" ucap Jungkook mendapati Sin Bi yang sedang menatap matanya.

"Sejak kapan kau berada disini?"

Sin Bi tidak menjawab. Tatapan Jungkook kali ini sedikit tajam kearahnya. Sebelumnya, Jungkook tidak pernah memberinya tatapan seperti itu.

"Ak-aku...."

"Apa kau mendengar semuanya?" suara Jungkook begitu tegas dan dalam.

Sin Bi tersudut di dinding karena Jungkook semakin mendekat ke arahnya. Sin Bi menggeleng pelan. Jungkook tau betul, Sin Bi saat ini sedang ketakutan karena kedua tangan Sin Bi meremas bagian samping rok nya dengan erat.

Jungkook menghentikan langkahnya. Ia benci Sin Bi menatapnya dengan tatapan ketakutan. Jungkook tak suka itu. Lalu ia mundur, pergi meninggalkan Sin Bi yang masih mematung di tempatnya.

ONLY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang