Five

10.7K 996 143
                                    

Dengan sisa tenaga yg ada Lisa bangkit dengan pelan, ia berdiri untuk berhadapan wanita yg baru sajah minta talak dengannya,
Menatap dalam nan sayu mata sang istri dengan perasaan hancur seperti di robek robek, bukan hanya sakit tetapi perih seperti luka di siram air garam, serasa dunianya sajah sudah berubah menyakitkan baginya tidak ada lagi cahaya di kehidupannya semuanya terlalu menyakitkan bila di perjelasakan,

Mengatur nafas dengan pelan agar dirinya bisa bicara dan melawan rasa pedihnya.

"T-tidak...aku tidak akan pernah menceraikanmu jen, a-aku-" Ucapannya terheti di sela oleh isakan yg mulai mendahuluinya sambil menunduk

Wanita yg di depannya hanya diam namun wajahnya merah padam entah apa yg wanita itu rasakan(?) Sedikit memutar tubuhnya agar tidak menatap sang suami yg sedang terisak isak memilukan.

"A-aku...sangat mencintaimu, k-kau tau itu...."

"Apa salahku jen? Jika aku ada salah padamu tolong maafkan aku, sayang, katakan di mana letak salahku agar aku bisa memperbaikinya sayang...aku mohon!" Memohon dengan suara lemah dan rapuh

"Aku....tidak ingin kita berpisah, aku tidak sanggup...!"

"Tolong jangan katakan itu jen, apa sebabnya dengan perubahanmu? Demi tuhan kau bukan jennieku yg dulu...aku sudah kehilangan jennieku! Jika perubahanmu karna salahku yg tidak ku sadari maka tolong tegur aku dan katakan apa salahku? Jika perlu kau tanpar aku, silahkan kau sakiti disiku tapi....tapi tolong jangan terus terusan menyakiti hatiku, aku tidak sanggup lagi untuk menerimanya!"

"Suami yg mana yg rela dan senang melihat istri tercintanya bercinta dengan orang lain? Sakit jen...sakit....jangankan untuk itu rasanya ada orang yg menyentuhmu sajah aku tidak rela! Coba luangkan waktu sebentar sajah, berfikir bagai mana rasanya jika kau berada di sisiku...sangat menyakitkan!"

"Kurang apa diriku jen? Uang, harta, bukankah aku memiliki semaunya? Itu semua untukmu, apa lagi? Kasih sayang? Ku curahkan semua kasih sayang serta cintaku hanya padamu....apa lagi? Aku tidak punya apa apa lagi selain itu..!"

"Jika perubahanmu karna aku bukanlah seorang pria, maafkan aku karna aku memang hanya wanita yg berbeda dengan wanita umumnya...aku tidak bisa menjadi pria yg kau inginkan...jika kau iri melihat pasangan normal seperti mereka, untuk apa dulu kau bersumpah di depan penghulu?"

"Bersumpah untuk sehidup semati bersamaku apapun yg terjadi...dulu saat kita masih berpacaran aku sering bertanya padamu tentang kejujuran dan kesiapan untuk segalanya termasuk tidak akan menyesal, dan kau menyanggupi semuanya dan tidak akan menyesal karna kau mencintaiku sepenuh hati...tapi apa?"

"Sekarang setelah semuanya terjadi kau baru berkata jujur atas semuanya! Aku rela meninggalkan orang tuaku...a-aku-" isakan Lisa makin keras begitu mengingat orang tuanya

"A-aku rela menjadi anak durhaka dan pergi meninggalkan mereka untuk siapa? UNTUKMU JENNIE KIM!"

"AKU TELAH MENJADI ANAK YG JAHAT PADA ORANG TUA KANDUNGNYA SENDIRI HANYA KARNA DEMI MEMILIH CINTANYA! Tapi apa? Cintaku telah berdusta dan berkhiyanat!"

Jennie memejamkan matanya rupanya lantai di bawahnya sudah di hujani oleh air matanya yg sejak tadi berjatuhan namun ia berusaha tangisannya tidak pecah di depan Lisa.

"Sekali...dua kali...tiga kali...empat kali..ah entahlah...aku tidak tau berapa kali kau mengkhyanatiku dan dengan berapa orang kau berkencan...aku masih sabar jen, walau rasanya hatiku sudah tidak berbentuk lagi tapi aku berusaha kuat dan bersabar hati semoga seuatu nanti kau kembali padaku!"

"Bukannya aku tidak mampu mencari yg lain selain dirimu, hanya sajah aku selalu memikirkan anak kita, aku tidak ingin egois karna aku sadar diriku bukan anak remaja lagi yg bergonta ganti pasangan aku sadar aku sudah memiliki anak istri yg harus ku jaga dan ku hargai serta di beri kasih sayang itulah kenapa aku masih sabar memperkuatkan rumah tangga kita...maaf untuk saat ini aku tidak akan menceraikanmu jen itu semua demi anak kita...tolong pikirkan mereka yg masih kecil...untuk saat ini aku masih sanggup bertahan tapi aku juga manusia biasa yg memiliki rasa lelah dan batas kesabaran yg kapan sajah terjadi dan di sanalah aku akan menyerah karna benar benar lelah..."

-Tenggelam Dalam Dosa- (Jenlisa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang