Season2(09)

10.6K 734 65
                                    

Keadaan nampak rame dan terasa hangat di rumah orang tua Jensoo. Di tambah di hadiri putra Jenlisa yg sedang di gendong ibu Jensoo. Saat ini mereka sedang duduk santai di ruang tamu mengobrol dalam tenang serta bercanda gurau setelah melewatkan makan malamnya. Berbincang ngaler ngidul dan tak jarang di susul oleh tawaan tapi...tidak bagi Lisoo(?) Bagi Lisoo suasana terasa canggung di campur ada perasaan tidak enak. Dan pastinya semuanya tau mereka berdua teringat pada moment alias apa yg sudah terjadi di antaranya. Lisa menimpali hanya dengan obrolan seadanya karna merasa grogi dan tak beda jauh dengan Jisoo yg hanya menyaut seperlunya lantaran ia merasa tidak ada sebuah cerita namun ia tidak ingin menunjukan sisi rasa canggungnya.
Essy duduk di samping neneknya bersama kakeknya. Jenlisa duduk di sofa sebelahnya sedangkan Jikook duduk di sofa sebrang berhadapan dengan Jenlisa. Otak serta lirikan Jungkook tak jarang mengawasi gerak gerik istrinya maupun Lisa. Bukannya curiga atau berfikir yg tidak tidak. Hanya sajah ia masih dalam perasaan takut namun Jungkook seperti biasa bersikap baik serta bertingkah bijak, tak jarang ia mengusap perut besar istrinya sekedar menyalurkan rasa sayang pada buah hatinya yg belum di lahirkan.

Tapi...dalam sebuah pandangan tersembunyi diam diam Lisa kadang melirik Jisoo yg rupanya melakukan hal yg sama namun kala dirinya meliriknya, Jisoo segera berpaling muka dan segera berbuat mesra pada Jungkook.

Dan tidak ada yg tau bahwa satu pasang mata sejak tadi menahan debaran jantung serta perasaan terbakar. Dalam hati ia menggeram keras akibat diam diam ia ternyata memperhatikan gerak geriknya bola mata suaminya. Ya itu Jennie. Jennie ingin sekali menampar wajah suaminya entah sebabnya? karna teringat Lisa pernah mencintai Jisoo atau memang Jennie yg terlalu cemburu(?) Bahkan sempat ingin menampar pipi cantik Jisoo kala teringat yg sudah terjadi namun ia berusaha sabar. Tapi melihat gerak gerik dari suaminya yg menurutnya mencurigakan Jennie merasa tangannya gatal ingin berbuat sesuatu.

"Ah!" Semua mata tertuju pada Lisa begitu Lisa meringis kesakitan

"Sayang, kenapa?" Tanya tuan Kim merasa bingung. Jennie segera menarik tangannya yg rupanya ia mencubit perut suaminya kuat.

"T-tidak apa apa pah. Hanya sajah kakiku semutan" Jawab Lisa berbohong dan melirik istrinya sekilas

Jisoo dan Jungkook ikut menatap Lisa terheran namun tidak ada niat untuk berkomentar.

"Sini daddy sayang. Mama pijat ya" Jennie menyentuh kaki Lisa dan memijatnya pelan setelah bicara dengan nada lembut namun di pendengaran Lisa sangat sarkas dan mengerikan. Lisa tau jika kondisi hati istrinya saat ini sedang buruk.

"Bersiaplah pulang ke rumah nanti pasti kena singa kembali" Lisa membatin sembari membayangkan apa yg akan istrinya lakukan padanya

"Sebentar lagi cucu mama akan bertambah. Kapan kau akan melahirkan sayang? Mama sudah tidak sabar" Ujar mama Jensoo lembut namun terkesan gemas

"Aku juga tidak tau ma! Tapi sebentar lagi pasti anak kami akan lahir" Sahut Jisoo seraya mengusap perutnya dengan senyuman terindahnya

"Sekarang mama sedang menggendong cucu kenapa masih kurang?" Celetuk Jennie dengan nada ketus membuat semuanya melirik ke arahnya termasuk Jisoo. Jisoo tau adiknya ini masih belum sepenuhnya memaafkan dirinya.

"Iya sayang. Tapi mama juga ingin anak kakakmu segera lahir agar isi rumah ini semakin ramai oleh cucu cucu mama"

"Jadikan pasar malam sajah jika rumah mama ini ingin ramai" Ketus Jennie kembali. Membuat semuanya merasa heran namun mereka mengerti penyebab sikap jutek Jennie. Tuan Kim hanya geleng kepala di susul senyuman tipis layaknya seorang ayah yg bijaksana. Saat Jennie bertemu dengan tatapan Jisoo ia melotot kecil sebagai tanda dirinya masih marah. Namun hanya di balas kekehan oleh sang kaka tidak ada niat untuk membalas tatapan mengerikan.

-Tenggelam Dalam Dosa- (Jenlisa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang