PESTA.Tuan kim terlihat amat senang dengan dirinya yg telah di kelilingi oleh anak cucunya dan juga menantunya, senyuman dari wajah yg sudah mengerut tepancar tulus membawa kehangatan untuk keluarga tercintanya. Pria tua itu tidak berhenti untuk tersenyum menunjukan betapa bahagianya dirinya yg tengah di lingkari orang orang tersayangnya apalagi di hari ulang tahunnya termasuk sang istri yg setia berdiri di sampingnya dengan setangkai tongkat di tangannya sama sepertinya, maklum sudah lanjut usia jadi berjalan sajah harus menggunakan tongkat sebagai alat bantu jalannya.
Potong kue di mulai, jennie memberikan pisau plastik pada sang ayah.
"Papa, potong kuenya ya?" Suruhnya tersenyum di balas anggukan dari sang ayah, jennie kembali mundur berdiri di samping suaminya dan anak anaknya.
Mereka semua bernyanyi selamat ulang tahun dengan kompak sebelum potong kue...
Setelahnya tuan kim berdoa dengan khusuk."Terimakasih tuhan...kau telah memberikan kebahagiaan yg sangat sempurna, kau memberikan anak dan cucu yg begitu menyayangiku, kau memberikan istri yg setia menemaniku sampai saat ini, tuhan...lindungilah selalu keluargaku, berikan kebahagiaan selalu pada keluargaku termasuk kepada anak cucuku...aku sangat bersyukur memiliki mereka semua.."
Tepuk tangan yg meriah sontak di berikan kepada tuan kim begitu lilin padam.
Tuan kim mulai memotong kuenya setelah itu ia menatap cucunya satu persatu.
"Essy...sini" essy yg di panggil mendekat lalu tersenyum begitu menerima suapan pertama dari kakeknya.
"Selamat ulang tahun ya kakek, sehat selalu" ucap essy mencium pipi berewok tuan kim
"Terimakasih sayang" balasnya tersenyum hangat
Selanjutnya ia memanggil shuke.
Suapan kedua di berikan kepada shuke anak jikook.
"Selamat ulang tahun kakek, sehat selalu" katanya meniru kata kata sepupunya
"Terimakasih ya sayang" balas tuan kim yg mengecup pipi cucu dari anak pertamanya
"Kim lice sini" panggilnya begitu shuke mundur
Kim lice menurut ia berdiri tegap di depan sang kakek.
"Selamat ulang tahun kakek, semoga sehat selalu ya?" Katanya meluk paha tuan kim
"Terimakasih ya sayang" tuan kim mengelus rambut kim dengan sayang, tak lama kim kembali menghampiri orang tuanya.
"Sayang...sini" kali ini memanggil si bungsu jikook yg menurut menghampirinya
"Celamat ulang taun ake, ehat lalu" bocah cantik itu mendongak tinggi untuk menatap sang kakek yg terlalu tinggi
"Duh...cucu kakek lucu sekali, terimaksih ya sayang" ucap tuan kim gemas lalu menyuapi kue seperti ke cucu yg lainnya.
Usai menyuapi semua cucunya tuan kim menatap anak anaknya...
Jenlisa memberi selamat dengan cipika cipiki di susul jikook dari belakang.Lalu tuan kim berkata...
"Papa tidak akan menyuapi kalian jadi ambilah sendiri sekalian untuk suami kalian" katanya kepada jensoo yg menatapnya terkekeh
"Mau?!" Tawar jisoo menatap suaminya
"Tidak sayang, kau tau perutku kurang baik" jawab jungkook membalas tatapan sang istri
"Yasudah..yu ikut" ajak jisoo menarik tangan jungkook di bawa ke ruangan yg beda, jungkook hanya menurut setelah melihat anak anaknya bersama mertuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
-Tenggelam Dalam Dosa- (Jenlisa)
FanfictionHaruskah ini kujadikan takdir? tidak!! aku juga manusia biasa yg ingin bahagia dan menikmati hidupku layaknya pada umumnya_LISA