Seventeen

12.9K 988 144
                                    




Hembusan angin malam menyerap ke seluruh tubuh hingga menusuk ke ubun ubun,
Badan menggigil rasa dingin seperti mandi es, suara yg gemuruh pelan menyeramkan membuat bulu kunduk berdiri, terdengar suara bisikan yg mengiang di setiap peloksok membuat ke adaan semakin tampak menakutkan.
Tetapi tidak bagi seseorang yg sedang duduk dengan memeluk lutut dan terus memandangi tumpukan tanah merah. Ia tidak peduli dengan suasana yg menakutkan tidak peduli dengan badannya yg menggigil hingga sekujur tubuhnya amat dingin. Tidak peduli pada waktu yg menunjukan pukul 2 pagi.
Ia hanya ingin menemani anak tercintanya di sana, berada di sana ia merasa dirinya tidak terpisah dan tidak merasa keheilangan putranya.

"Sayang, daddy di sini, daddy menemanimu sayang" Ucapnya lemah . Untuk saat ini dirinya telah kehilangan tenaga bahkan untuk berdiri sajah tidak mampu.

"Kim tidak akan kesepian, daddy di sini"

"Daddy akan menemanimu tidur sampai kau bangun, sayang"

Lisa terus bicara sendiri dengan ke adaan rapuh. Mata bengkak dan panas akibat terus menangis.



"Daddy..."

"Hmm..."

"Kim sepertinya menyukai seseorang di sekolah kim"

"Siapa? Mulai nakal hmm?"

"Ammm...dia sangat cantik dad, tapi kim takut"

"Takut?"

"Kim takut jika nanti kim menikah dia akan seperti mama"

"Sayang...tidak boleh berasumsi seperti itu, daddy mengerti hanya sajah tidak semua wanita seperti itu, jadi kim tidak boleh menilai semua wanita itu sama"

"Emmm...jadi kim boleh pacaran?"

"Hah? Siapa bilang? No! Kim masih anak SMA jadi daddy tidak mengijinkanmu untuk berpacaran dulu"

"Yaaa...bagai mana jika wanita itu di ambil orang dad?"

"Hmm..berarti dia bukan jodoh kim"

"Yaa dad...kenapa daddy bicara seperti itu?"

"Hahaa...sudah, bukankah anak daddy ini sangat tampan, kenapa harus bingung dan takut? Jika dia jodohmu pasti tidak akan ke mana sayang"

"Masalahnya dia itu wanita paling modis dan di rebutkan oleh semua para pria dad, saingannya itu kanan kiri"

"Kau takut?"

"T-tidak...kenapa harus takut, kim kan keren banyak wanita yg mengejar kim"

"Sombongggg....daddy tidak mengajarkanmu seperti itu ya, jangan menilai wanita dari fisik atau dari tampang. Carilah untuk menjadi pasangan cukup satu seumur hidup, tapi itu nanti jika kim sudah lulus kuliah. Sekarang fokuslah pada sekolahanmu daddy tidak ingin kim main perempuan dulu"

"Iya dad..kim mengerti, kim akan mencari pasangan yg baik untuk di jadikan pasangan selamanya bukan untuk sesaat sajah"

"Nah ini namanya anak dadddy"

Buk

"Aahhh..."

"Sayang..kenapa memukul kepala kakamu?"

"Kaka sudah minum susu essy, essy sudah capek buatkan tapi kk yg minum, essy kesal"

"Sudah besar masih minum susu"

"Kaka...-"

"Sudah...kim, tidak boleh begitu. Lagian kau juga masih suka minum susu"

-Tenggelam Dalam Dosa- (Jenlisa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang