Twenty Eight

12.1K 983 191
                                    

"Apa tujuanmu memeluk anakku?" Ujar Rose datar sembari menarik tangan Mawar dari pelukan wanita cantik tadi. Dialah Jisoo wanita bak dewi. Jisoo berdiri dan menatap Rose

"M-maaf...aku tidak ada maksud apa apa. Tadi dia menangis itulah kenapa aku memeluknya" Jisoo bersikap biasa sajah ramah dan tersenyum hangat sementara Rose menunjukan tampang datar

"Mama. Tante ini siapa? Mama kenal?' Suara cempreng itu membuat Rose berjongkok dan mengusap air mata putrinya dengan iba

"Tidak sayang. Mama tidak mengenalnya, mawar jangan mau untuk di peluk ya?" Rose memperingatkan Mawar dengan lembut

Jisoo diam mengamati Rose yg terlihat sangat menyayangi putrinya. Ia ikut sedih kala membayangkan bagai mana Rose membesarkan anaknya dengan seorang diri tanpa suami. Apalagi bisa di bilang Rose adalah korban kesepian adik iparnya. Nasib kisah cinta memang sama yg begitu rumit mencintai seseorang yg sudah beristri. Tetapi meski Jisoo tau Rose mencintai Lisa sekaligus kini kempunyai anak dari Lisa sama sekali tidak membencinya justru Jisoo ikut prihatin atas nasib Rose yg lebih menyakitkan dari kisah cintanya. Mereka memang tidak saling mengenal apalagi dekat. Mereka hanya saling tau satu sama lain lantaran menyangkut Lisa yg pernah saling memperegoki saat bersama wanita tampan itu yg tidak hanya sekali dua kali tapi lumayan sering. Tak sadar air mata Jisoo jatuh begitu sajah melihat Rose meluk Mawar yg sangat mengibakan. Ikut merasakan sakit batinnya yg sangat mengerti bagai mana perasaan wanita beranak satu itu.

"Tante. Kenapa tante menangis?" Jisoo tersentak yg ternyata Mawar menatapnya sendu. Jisoo tersenyum dan mengusap pipi Mawar yg snagat mirip dengan ibunya.

"Tidak sayang. Tante hanya ikut bahagia melihatmu sudah bertemu dengan ibumu" Elak Jisoo yg sempat menatap Rose berdiri di belakang Mawar. Mau bagai manapun juga Mawar adalah anak adik iparnya yg patut Jisoo kasihi.

"Sayang, sini" Rose memanggil Mawar yg kembali berdiri di depan Jisoo

"Tante ini baik ma. Mawar suka. Mawar ingin tante ini" Ujar Mawar polos sambil clingak celinguk menatap Jisoo dan juga Rose

Rose mendengus pelan dan memalingkan wajahnya saat matanya bertemu dengan Jisoo

"Tante mau ke mana?" Tanya Mawar tangan mungilnya mengusap pipi Jisoo yg berjongkok di depannya. Jisoo merasa gemas dengan wajah manis milik Mawar di tambah matanya yg sipit dan pipinya yg chipmunk persis ibunya

"Ucchhh...tante mau makan. Mawar mau ikut?" Jisoo mencubit gemas pipi Mawar membuat sang empunya merengek

Rose hanya diam dengan sambil bersilang tangan di dada. Ada kesal tersendiri dalam dirinya pada Jisoo. Ia tau Jisoo adalah orang yg sangat baik dan tidak pernah berbuat salah padanya akan tetapi entah kenapa ia merasa kesel sendiri...apakah karna Jisoo juga mencintai Lisa? Atau Lisa sempat akan menikah dengan Jisoo(?) Tentu sajah iya. Rose merasa tersaing tetapi perasaan itu tidak lama singgah di hatinya lantaran ia pun sadar bahwa Lisa sudah beristri jadi tidak ada gunanya untuk saling menyingkirkan dan bersaing kanan kirinya jika nyatanya yg di perjuangkan bukan seorang single.
Berdiam diri sambil melamun akhirnya Rose tersadar dan melihat dua orang di depannya tidak ada ia lantas celingak celinguk.

"Mawar!" Ucapnya panik tetapi hanya sesaat karna ternyata ia melihat Mawar sudah di bawa Jisoo masuk.

"Dasar! Sembarangan sajah membawa anak orang" dengusnya sembari berjalan menyusul anaknya

.

"Mawar ingin makan apa?" Jisoo mengusap kepala Mawar lembut. Entahlah. Jisoo serasa langsung jatuh cinta pada gadis manis yg kini duduk di sampingnya

"Mawar ingin makan ini" jari mungilnya menunjuk menu makan yg bergambar nasi goreng nanas. Senyuman Jisoo terus mengembang begitupun Mawar yg tampak ceria dan begitu akrab dengan Jisoo.
Jisoo mencubit gemas pipi chipmunk membuat si empunya merengek kembali namun sesuatu kemanjaan yg membuat hati Jisoo terenyuh iba. Antara kasihan dan sayang tersirat di hati Jisoo.

-Tenggelam Dalam Dosa- (Jenlisa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang