Bayu terbangun mendadak di esok harinya. Dia ketiduran. Semalam, Bayu berjanji kepada dirinya sendiri untuk tidak jatuh tertidur. Bayu takut semua yang terjadi semalam hanya mimpi. Namun, ketakutan Bayu berlebihan karna begitu bangun, Caroline ada di dapur, membantu Bunda menyiapkan sarapan.
Bayu menghela napas, menyeka keringatnya, lalu melihat Caroline sekali lagi. Ini bukan mimpi. Caroline tersenyum manis ke arahnya. Bayu terlalu kaget sehingga tak membalas senyuman itu. Dia malah bangkit, mencuci muka, lalu kembali terduduk di sofa. Caroline masih di sana, wajahnya berubah khawatir. Bayu sendiri menatap Caroline bimbang. Walaupun Caroline ada di sana, tidak berarti semua yang terjadi semalam adalah kenyataan.
"Bay, sarapan dulu," kata Bunda sambil mengoleskan selai pada roti yang akan diberikannya pada Banyu.
"Nanti aja. Mau nonton berita," kata Bayu tanpa melepaskan pandangan dari Caroline yang balas memandangnya heran.
"Aku juga nonton berita ah," Caroline membawa beberapa tangkup roti, lalu duduk di samping Bayu. Sementara Bayu menatapnya bingung, Caroline tersenyum jail, lalu menggenggam tangan Bayu dan menyembunyikannya di balik bantal. Bayu hanya bisa bengong. Caroline menyerahkan setangkup roti berisi telur pada Bayu.
"Sarapan, Bay." Bayu memerhatikan roti isi itu, merasakan tangan Caroline yang hangat, lalu menerima rotinya dengan tangannya yang bebas. Bayu memakan roti itu tanpa banyak bicara, karna dia kesulitan hanya untuk menelannya. Dari dapur, Banyu memerhatikan Bayu dan Caroline. Ada sesuatu yang tak diketahuinya, Banyu tahu betul itu.
"Olin?" panggil Banyu membuat Caroline menoleh sedikit.
"Jangan lupa loh, ada pertandingan lagi entar siang."
"Oh, iya," jawab Caroline seadanya. Sebenarnya, Caroline tak mendengar sepatah pun perkataan Banyu juga perkataan si pembawa berita. Caroline terlalu senang karna sekarang tangan Bayu sedang menggenggam tangannya erat.
"Hei, hari ini kamu ada acara nggak?" tanya Caroline setelah ruang keluarga sepi. Ayah pergi ke kantor, Bunda ke supermarket, sedangkan Banyu sudah berangkat kuliah.
"Nggak ada," jawab Bayu singkat. Hari ini, dia memang tidak punya jadwal kuliah.
"Kalo gitu, ayo bergerak!" sahut Caroline sambil menarik tangan Bayu sehingga Bayu bangkit.
"Bergerak?" tanya Bayu tak mengerti.
"Jalan!" sahut Caroline ceria. Bayu tahu ini akan menjadi hari yang terpanjang dalam hidupnya.
***
"Kita ke mana dulu, ya?" kata Caroline riang. Saat ini, Bayu dan Caroline sudah berada di mal.
Caroline tadi menarik paksa Bayu ke luar rumah. Bayu sendiri tak begitu menyukai mal dan hanya pernah beberapa kali saja ke mal seumur hidupnya. Sekali saat mengantarkan Deandra ke toko buku, sekali lagi saat Ardi mengajaknya makan-makan dari hasil usaha mereka yang pertama. Bayu berjalan tanpa semangat. Caroline menatapnya bingung.
"Bay? Kamu baik-baik aja?" tanyanya, dan Bayu mengangguk pelan tanpa suara. Caroline ikut mengangguk-angguk, tapi tampak bimbang. Mereka kembali berjalan, beberapa pasang melewati mereka sambil bergandengan mesra. Caroline memandang mereka iri.
"Bay? Kamu tau? Biasanya kalo ke mall cowok ngegandeng tangan ceweknya, loh," kata Caroline.
"Oh ya?" tanya Bayu sambil memerhatikan beberapa pasangan yang lewat, tanpa mengeluarkan kedua tangannya dari saku celananya.
Caroline menatap Bayu tak percaya. Bayu berhenti saat menyadari kalau Caroline ternyata sudah lama berhenti. Bayu memutar badan, lalu memandang Caroline heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Breeze
FanfictionKarna Cinta tidak pernah salah remake dari novel Orizuka yang berjudul sama Beware typo✌