"BANGSAT! LO PUNYA MATA GAK SIH?!"Seketika kantin langsung hening setelah teriakan Ryujin yang sangat keras. Wajah semua orang disana juga ikut menegang seperti wajah seorang perempuan yang tidak sengaja menumpahkan jus tomatnya ke kemeja putih yang di pakai Ryujin.
"AHHH! Lo itu..." Ryujin mengepalkan tangannya menahan emosi.
Wajahnya berubah merah karena marah dengan perbuatan tidak sengaja Jiheon seorang siswi kelas 10 yang terkenal dengan visualnya yang cantik juga imut tapi tidak bagi Na Ryujin, seorang siswi SMA HAELIM yang sekarang berada di tingkat akhir.
"M-maaf kak." Jiheon menundukkan kepalanya menatap lantai kantin. Matanya mulai berair karena bentakan Ryujin yang tidak main-main.
Ryujin menatap jijik kemejanya yang bagian depannya di penuhi jus tomat. Emosi Ryujin semakin menjadi-jadi ketika melihat beberapa orang disana menahan tawa ketika melihatnya.
"Anjing!" Ryujin mengangkat kepalanya.
"Kata maaf lo gak akan bisa buat kemeja gue bersih lagi!" Ryujin mengangkat kepala Jiheon hingga mata mereka berdua bertemu, kemudian tersenyum sinis.
Tangannya meremas rahang Jiheon membuat Jiheon meringis dan menangis karena ketakutan.
"Muka cantik, badan oke, tapi sayang kalo jalan gak pake mata." Ryujin melepaskan tangannya dari wajah Jiheon dengan kasar.
Jiheon kembali menunduk dan menangis. Dia tahu pasti setelah ini dia akan di katai habis-habisan oleh Ryujin. Dan benar saja, Ryujin mulai beraksi dengan mulut pedasnya.
"Lo tahu berapa harga kemeja ini?" tanya Ryujin. Tapi belum sempat Jiheon menjawab Ryujin sudah memotongnya.
"Gak tahu? Hmm...mau gue kasih tahu? Tapi kayaknya lo bodoh amat deh sama harganya, karena lo kan orang kaya. Orang kaya kayak lo buang-buang duit di jalanan juga pasti duitnya gak bakal habis, iya kan? Begitu juga dengan badan dan wajah lo ini yang di bentuk dengan uang. Hasil dari ruang operasi, oopss!"
Ryujin tersenyum ketika melihat wajah kaget Jiheon. Semua orang juga langsung berbisik-bisik membicarakan Jiheon.
Memang perempuan secantik Jiheon sering di tuduh melakukan operasi plastik apalagi Jiheon berasal dari keluarga kaya, tak jarang banyak siswa siswi yang mengatakan dia cantik karena oplas. Padahal itu semua tidak benar, itu hanyalah berita hoax yang di buat oleh orang-orang yang iri dengan kecantikan Jiheon.
Dan Ryujin tahu itu tidak benar tapi dia tidak peduli. Dia hanya ingin Jiheon malu saja di depan semua orang yang ada di kantin sebagai balasan atas apa yang di lakukan Jiheon padanya.
"Gak! Aku gak operasi apa-apa kok!" teriak Jiheon dengan air mata yang terus menetes.
"Halah, gak usah bohong deh! Jujur aja kali."
"T-tapi itu gak benar kak, kakak jangan sebarin berita yang gak benar!"
"Lo berani sama gue?! Maksud lo apa teriak-teriak kayak gitu?! Lo-" Ryujin maju selangkah dan mengangkat tangannya untuk menampar pipi Jiheon.
"Ryujin!"
Hyunjin menahan tangan Ryujin cukup kuat. Semua orang kembali tegang melihat pemandangan yang sudah lama mereka tidak lihat itu, yaitu interaksi Ryujin dan Hyunjin.
Ryujin menatap Hyunjin dengan tatapan tajam kemudian melepaskan tangannya dari genggaman laki-laki bertubuh tinggi itu.
"Berani banget lo nyentuh tangan gue." Ryujin memberikan tatapan peringatan pada Hyunjin yang hanya berjarak 1 langkah darinya.