29. ♚Klub

3K 451 90
                                    


15 JANUARI 2019

Sebulan sebelum Hyunjin dan Ryujin putus.

Saat itu sedang hujan deras dan Hyunjin sedang sibuk dengan gitar di kamarnya.

Tiba-tiba mamanya masuk ke dalam kamarnya lalu duduk di samping Hyunjin.

Hyunjin meletakkan gitarnya ke atas tempat tidurnya. "Mama? Kenapa?"

Mamanya terlihat ragu-ragu. "Kau... masih berpacaran dengan Ryujin?"

Hyunjin mengangguk. "Hubungan kami baik-baik saja sampai sekarang."

"Kau... mencintainya?"

Mendengar pertanyaan mamanya Hyunjin langsung tertawa, karena baru kali ini mamanya bertanya seperti itu.

"Mama ini kenapa sih?"

"Ikut mama." wanita itu membawah Hyunjin ke ruang tengah. Disana sudah ada Beomgyu, papanya Hyunjin, juga papanya Beomgyu.

"Wah ada apa ini." tanya Hyunjin sambil tersenyum lebar.

"Hyunjin, duduk disini." ucap papanya. Hyunjin mengangguk lalu duduk di samping papanya.

Hyunjin dan Beomgyu bertatapan kemudian saling melempar senyum. Itu karena mereka sudah dekat. Bahkan mereka sering main basket bersama.

"Langsung saja." ucap papanya Beomgyu.

"Hyunjin, kau harus jauhi Ryujin."

Hyunjin sempat kaget dengan ucapan omnya itu. Tapi secepat mungkin dia tertawa karena dia kira ucapan pria itu hanya sebuah candaan.

"Kami sedang serius Hyunjin." tegur papanya.

Perlahan senyuman laki-laki itu mulai menghilang. Dia menatap papanya bingung. "Aku tidak mengerti maksud kalian."

"Jauhi Ryujin."

"Kenapa? Bukannya papa setuju aku dan Ryu—"

"Jauhi Ryujin!" bentak papanya. "Apa kau tuli? Aku bilang jauhi Ryujin."

Hyunjin terdiam mendengar bentakan papanya. Dia belum mengerti maksud ucapan papanya. Kenapa dia harus jauhi Ryujin?

"Tapi, kenapa?" tanya Hyunjin.

"Ryujin akan di jodohkan dengan Beomgyu."

Hyunjin menatap Beomgyu yang sedang menunduk. "Dijodohkan?" Hyunjin mengepalkan tangannya.

Beomgyu sama sekali tidak menatap Hyunjin. Rasanya sangat berat jika harus melihat wajah kecewa Hyunjin padanya.

Hyunjin mengusap wajahnya. "Aku tidak bisa." laki-laki itu berdiri dan berniat pergi ke kamarnya tapi kakinya terhenti setelah mendengar ucapan papanya Beomgyu.

"Bagaimana pun juga kau harus jauhi Ryujin. Ah ya, kau kenal Jiheon kan? Kau harus mendekatinya dan atur rencana agar Ryujin tahu kalau kau dan Jiheon berpacaran dibelakangnya supaya Ryujin membencimu."

"Kenapa aku harus melakukan semua itu?!" teriak Hyunjin.

"Lakukan saja jika kau ingin hidup tenang, Hyunjin-ah."

TOMBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang