Ryujin di kenal banyak orang dengan sifatnya yang cuek dan bodoh amat dengan sesuatu yang tidak bersangkutan dengannya.Bahkan orang tuanya juga tidak habis pikir dengan jalan pikiran Ryujin yang lain dari pada yang lain.
Seperti saat ini setelah memarkirkan mobilnya di garasi ryujin berjalan santai masuk ke dalam rumahnya sambil memutar-mutar kunci mobilnya tanpa memperdulikan sekitarnya. Padahal para pembantu dan tukang kebun yang berada di dekatnya dengan ramahnya memberi salam padanya. Tapi Ryujin berakting seolah-olah tidak melihatnya.
Dia berjalan melewati para pembantu itu dengan cuek dan tanpa ekspresi sama sekali.
Tapi sebenarnya para pembantu di rumah Ryujin sudah kebal dengan kelakuan anak bungsu dari keluarga Na itu.
Walaupun sifatnya sangat jauh berbeda dari kedua orang tuanya yang terkenal dengan kesopanannya tapi para pembantu yang bekerja di sana mencoba memahami hal itu.
Karena tidak selamanya sifat baik dari orang tua akan turun ke anak mereka. Apa lagi Ryujin anak kedua mungkin semua sifat baik Yoojin dan Veronika sudah terlanjur di berikan semuanya untuk Jaemin anak pertama mereka yang sangat sopan dan ramah pada siapapun.
"Nona Ryujin." panggil seorang pembantu.
Ryujin membalikkan badannya. Sebelah alisnya terangkat ke atas seolah-olah bertanya kenapa? Ada apa?
"Nyonya menyuruh nona—" Ryujin hanya mengangguk kemudian meninggalkan pembantu itu tanpa mengatakan apapun.
Tidak. Itu bukan yang pertama kalinya. Karena hal seperti itu sudah sering terjadi. Ryujin memang malas berbicara dengan para pembantu yang berada di rumahnya.
Karena sejak awal ryujin tidak setuju rumahnya berisi terlalu banyak orang asing, maksudnya memiliki banyak pambantu rumah tangga. Menurutnya itu sangat mengganggu bahkan melihat mereka kesana kemari saja membuat Ryujin risi.
Bahkan pembantu yang ada rumah itu mencapai 20 orang. Meskipun yang lain bekerja di luar rumah, seperti tukang kebun tapi sama saja menurut Ryujin. Bahkan dulu angkanya mencapai 40 lebih, tapi Ryujin memohon pada Veronika untuk memecat setengahnya.
Mereka memiliki banyak pembantu bukan karena tanpa alasan. Salah satu alasannya adalah rumah mereka yang sangat besar.
Ditambah Veronika tidak bisa mengurus rumah itu sendirian karena tangan dan kakinya hanya dua, mengurus rumah sebesar itu memerlukan waktu 3 hari bahkan lebih untuk membersihkan setiap sudutnya. Apalagi dia lebih banyak menghabiskan waktu di butik dari pada di rumah.
Ryujin melangkahkan kakinya menuju kamar Veronika. Tumben sekali Veronika berada di rumah. Biasanya juga di butik.
Sepuluh langkah dari pintu kamar Veronika Ryujin bisa melihat wanita itu keluar dari kamarnya dengan pakaian rapi.