Lia menarik tangan Ryujin membawa perempuan itu masuk ke Aula yang kebetulan sedang sepi.
"Lo mau ngomong apa sih?" tanya Ryujin yang sudah tidak tahan tangannya di tarik-tarik.
"Lo gila ya?" Lia berkacak pinggang di depan Ryujin. Sedangkan Ryujin masih tidak bisa memahami ucapan perempuan yang ada di depannya itu.
"Maksud lo?"
"Anjing tadi malam yang buat balapan batal itu calon suami lo bangsat!"
Ryujin masih mencerna ucapan Lia.
Sebenarnya dia tidak mengerti siapa yang di maksud Lia mengatakan calon suami, memangnya siapa calon suaminya."Calon suami? Siapa?"
Ryujin diam sebentar sebelum menyadari siapa yang di maksud Lia.
"Lo-"
"Gue tahu lo bakal di jodohin sama gyu, ah maksud gue Kim Beomgyu." ucap Lia pelan.
"Kenapa lo bisa tahu?!"
"Itu gak penting." jawab Lia cepat.
"Maksud lo gak penting apa anj- ah, oke kalo lo memang gak mau ngasih tahu gue, tapi gue minta cukup lo teman gue yang tahu tentang ini."
Lia memutar matanya malas. Sedangkan Ryujin sibuk dengan ponselnya, entah sedang apa.
"Lebih baik lo gak perlu ikut balapan malam ini, biar gue yang gantiin lo."
Mendengar itu Ryujin merasa tidak terima. "Apa? Lo siapa ngatur-ngatur hidup gue?"
"Gue sahabat lo."
"Cih." kemudian tersenyum mengejek. "Woy, dengan jadi sahabat gue lo gak punya hak atur-atur hidup gue."
"Tapi ini demi kebaikan lo, ryu.
Dalam waktu dekat lo bakal dijodohin dan-""Kok lo jadi ikut campur hidup gue sih?!" nada bicara Ryujin mulai meninggi.
"Maksud gue gak gitu, Ryujin!"
Suasana akan semakin memanas jika saja Yuna tidak datang saat itu juga. Perempuan berambut blonde itu cepat-cepat menengai Lia dan Ryujin yang saling melemparkan tatapan tajam.
"Lo berdua kenapa sih? Dikit-dikit berantem, gak capek?" ucap Yuna setengah teriak. Beberapa detik kemudian pintu terbuka lagi, Yeji dan Chaeryeong muncul dengan santainya.
"Woy woy woy apa nih? Kok pada tegang semua?" ucap Yeji dengan susu pisang di tangan kanannya.
Chaeryeong hanya diam, menatap Ryujin dan Lia bergantian kemudian menghela nafas. Tangannya di masukkan ke dalam saku rok dengan wajah dingin khasnya.
"Bubar, bentar lagi OSIS-OSIS bakal kumpul disini." ucap Chaeryeong.
"Hah? Ngapain?" sahut Yeji.
"Rapat. Cepat, tunggu gue di parkiran rapatnya gak bakal lama kok." Chaeryeong yang merupakan wakil ketua OSIS segera naik ke atas panggung yang ada di Aula dan duduk di salah satu kursi yang ada di sana.
"Dan lo berdua, stop bikin masalah." ucap Chaeryeong pada Lia dan Ryujin.