AUTHOR POV.
"Gue mau pulang."
"Lo baru bisa pulang kalo cairan infusnya udah abis." ucap Beomgyu selembut mungkin.
Ryujin tetap menolak dan malah akan mencabut infusnya tapi di tahan Beomgyu.
"Bisa gak sih sekali aja dengerin kata orang, ini juga demi kebaikan lo." tegas Beomgyu.
Sekarang mereka sedang berada di UGD. Beruntung disana tidak terlalu banyak pasien hanya sekitar 3 orang pasien termasuk Ryujin.
Ryujin berdecak kesal.
"Gue gak mau orang tua gue tahu tentang hal ini, jadi lo gak perlu bilang ke mereka kalo gue sakit."
"Gue udah chat kak Jaemin dan katanya dia udah di jalan dari kampus." ucap Beomgyu sambil menunjukkan bukti chatnya dengan Jaemin.
"Ngapain chat kak Jaemin sih?" Ryujin menatap Beomgyu kesal.
"Dia kakak lo, ryu. Setidaknya ada anggota keluarga lo yang tahu kalo lo sakit. Lagian kak Jaemin juga calon dokter kan? Dia pasti lebih paham kondisi lo."
"Diem, gue pusing." Ryujin mengalihkan kepalanya ke samping.
Sedangkan Beomgyu sibuk menatapnya dengan tatapan kawatir. Tiba-tiba ponsel Beomgyu berdering dan ternyata telepon dari Jaemin.
"Halo? Gyu gue udah di UGD."
Beomgyu berdiri dan langsung mendapatkan Jaemin yang baru masuk ke dalam UGD sambil ngos-ngosan.
"Kak, liat kedepan gue yang lagi angkat tangan." ucap Beomgyu ke telepon.
Jaemin terlihat kebingungan tapi setelah menatap lurus kedepan dia langsung menemukan Beomgyu yang sedang melambai-lambaikan tangannya.
Jaemin segera berjalan ke arah Beomgyu. "Gimana? Demamnya udah turun?"
Mendengar suara Jaemin Ryujin langsung menutup matanya, pura-pura tidur.
"Udah mendingan, kata dokter dia udah bisa pulang." jelas Beomgyu.
Jaemin bernafas lega kemudian duduk di tepi ranjang. "Heh bangun, gue tahu lo pura-pura tidur." Jaemin menepuk kaki Ryujin.
Ryujin langsung membuka matanya dan merubah posisinya menjadi duduk. "Gue udah gakpapa, ayo pulang." ucap Ryujin dengan wajah malas.
Jaemin menggelengkan kepalanyan melihat tingkah Ryujin. Dia megang dahi dan bagian lehernya Ryujin pake punggung tangannya. "Masih anget." Jaemin menghela nafas. "Udah berapa kali gue bilang kalo emang lo gak mau mama papa tahu, yaudah tinggal bilang ke gue kalo lo lagi sakit."
Ryujin hanya diam sambil menghidari tatapan mata Jaemin yang terlihat sangat marah.
Sementara Beomgyu langsung mengalihkan wajahnya dari Ryujin, laki-laki itu sibuk menahan tawanya karena mendengar Ryujin di marahi.