14. ♔Tekanan

3.7K 565 23
                                    

AUTHOR POV

"Minggir!"

"Ryu! Jangan emosi dulu!" Lia mendorong Ryujin sampai punggung perempuan itu tersandar di dinding.

"Gue harus kasih dia pelajaran. Gue gak bisa diem aja!" teriak Ryujin.

"Gue tahu, tapi please lo gak harus labrak dia sekarang juga, lo liat Yuna, dia masih harus di operasi Ryu."

Ryujin menatap Yuna yang masih tak sadarkan diri. Dia mengusap wajahnya kemudian melepaskan tangan Lia dari bahunya dengan kasar.

Perempuan itu menunduk sambil menahan air matanya sekuat tenaga.

"Orang itu kira Yuna itu lo. Mungkin karena Yuna bawa motor lo. " ucap Yeji yang baru datang.

"Yuna minjem motornya Ryu?" tanya Lia bingung.

"Iya, dia minjem motor gue yang warna kuning." jawab Ryujin lalu pergi dari sana dengan kepala menunduk.

"Ryu!" panggil Lia dan akan mengejar Ryujin tapi di tahan Yeji.

"Biarin aja." ucap Yeji sambil mengangguk kecil.

Syukurlah operasi Yuna berjalan dengan lancar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Syukurlah operasi Yuna berjalan dengan lancar. Tapi Ryujin, setelah debat dengan Lia perempuan itu sama sekali belum kembali juga ke rumah sakit sampai Yuna selesai di operasi.

Yang setia menunggu di depan ruang operasi hanya Lia, Yeji dan Chaeryeong.

Bahkan setelah Yuna dipindahkan ke ruang rawat Ryujin belum juga datang walaupun hanya untuk mengecek kondisi Yuna.

"Ada kabar dari Ryujin?"

Yeji dan Chaeryeong menggeleng.

"Kemarin gue ke rumahnya, kata kak Jaemin Ryujin cuman datang mandi doang setelah itu pergi lagi."

Lia menghela nafas lalu menjatuhkan tubuhnya ke sofa. "Tuh anak kemana sih?"

"Mungkin dia rasa bersalah sama Yuna. Kan target sebenarnya dia tapi karena Yuna bawa motornya Ryujin orang suruhan itu jadinya nabrak dan mukul Yuna." ucap Chaeryeong.

Mereka bertiga terlalu sibuk menduga-duga dimana Ryujin sekarang sampai akhirnya pintu terbuka dan orang yang sedang mereka bicarakan masuk dengan wajah pucat dan penampilan yang sangat berantakan.

"Ryu?" Lia menatap Ryujin kawatir.

"Gue—"

BUGH!

Dan untuk yang kebeberapa kalinya Ryujin pingsan.

Dan untuk yang kebeberapa kalinya Ryujin pingsan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TOMBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang