15. ♚Basket

3.5K 568 18
                                    

Setelah kejadian di kamar itu Beomgyu memilih mengajak Ryujin untuk keluar sebentar dengan alasan untuk mencari makan.

Ryujin menjadi sangat pendiam semenjak bertengkar dengan Jaemin. Matanya juga masih bengkak karena menangis.

Sekarang mereka berdua berada di depan sebuah rumah makan.

Beomgyu yang bilang makanan disini enak, katanya juga dia sering datang kesini bersama teman-temannya.

"Ayo masuk." Beomgyu masuk duluan.

Sampai di dalam rumah makan Beomgyu sibuk mencari meja kosong.

"Pojok pojok." tunjuk beomgyu ke meja kosong yang ada di pojok ruangan.

"Kena-" sebelum Ryujin selesai bicara Beomgyu langsung menarik tangan Ryujin ke pojok ruangan.

"Silahkan duduk tuan putri." Beomgyu menarik kursinya dan mempersilahkan Ryujin duduk di sana.

" Beomgyu menarik kursinya dan mempersilahkan Ryujin duduk di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa ekspresi Ryujin langsung duduk. Dia ikut dengan Beomgyu juga bukan tanpa alasan, itu karena memang dia belum makan dan tidak mau masuk rumah sakit untuk yang ketiga kalinya.

"Lo mau makan apa?" tanya Beomgyu ketika ada pelayan yang datang membawa menu dan siap mencatat pesanan mereka berdua.

"Terserah." ucap Ryujin sambil menatap kolam ikan yang ada di rumah makan itu.

Dia kembali teringat pada Jaemin, karena Jaemin sangat menyukai ikan bahkan sejak kecil dia suka memelihara ikan. Ryujin memejamkan matanya ketika merasakan kepalanya mulai terasa pusing.

Mungkin karena dia terlalu banyak mengeluarkan tenaga seharian ini.

Setelah pelayan itu selesai mencatat pesanan mereka berdua dan pergi dari sana Beomgyu langsung mengecek kondisi Ryujin yang terlihat tidak baik-baik saja.

"Lo gakpapa kan?"

Ryujin mengangguk.

Syukur makanan mereka cepat datang. Beomgyu menatap Ryujin yang masih belum menyentuh makanannya. Ryujin masih menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Ryu?" panggil Beomgyu.

Beomgyu sedikit panik ketika tidak mendapat jawaban dari Ryujin.

"Ryu?" Beomgyu sedikit menaikkan volume suaranya. Sama sekali tidak ada balasan.

"Ryujin?!" Beomgyu menarik tangan Ryujin yang menutupi wajah perempuan itu.

"Tenang, gue belum mati." jawab Ryujin sambil menatap Beomgyu datar, lalu memakan makanannya.

TOMBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang