Black Devil
.
.
.
AndarALIanal lebih dikenal sebagai Black Devil.
Pria bertatapan tajam itu terus menatap mangsanya inten.Ia tersenyum miring pada gadis tujuh belas tahun, dengan seragam putih abu yang sudah kotor nampak terlihat baik.
Ali begitu tergiur dengan gadis ini. sejak pertemuan mereka di satu mini market, Rasa ingin membunuh memuncak saat itu juga.
Pasti akan begitu menyenangkan saat
dirinya memotong tubuh gadis ini.
suara jeritan gadis ini pasti akan menjadi alunan indah ditelinga Ali.***
"Gadis bodoh," ujar Ali sinis
dengan mengarahkan ujung gunting
ditanganya kearah mata gadis itu.Membuat gadis itu menjerit ketakukan. Air mata sudah menetes sedari tadi. Ia ingin memberontak tapi ikatan Ali terlalu
kencang hingga menyakitinya.
Dan Ali begitu ingin menggenggam mata gadis itu ditangannya."Aku mohon lepasin aku."Aira Prillya
memohon pada Ali dengan tangis pilunya."Kamu ingat Prilly? Saat kamu menabrak saya di mini market minggu lalu?"
Ali menjauhkan guntingnya kemudian tersenyum manis
sangat kontras dengan sifat iblisnya."Kenapa tidak minta maaf cantik? Kenapa malah kabur."Ujar Ali parau
mengelus lembut rahang Prilly"Ma-maaf". Ujar Prilly bergetar ketakutan
"Telat sayang! telat! Saya sudah terlalu sakit hati."
Ali merogoh saku celananya
mengeluarkan pisau lipat yg tampak karatan tapi sangat bisa untuk melukai seseorang."Sekarang jawab kenapa kamu
kabur?"tanya Ali dengan memainkan pisau di rambut Prilly.
Gadis itu hanya diam ketakutan
dengan sesenggukan yg begitu jelas di
ruang gelap yg entah dimana."JAWAB PRILLY!"teriak Ali marah
.
"Aku takut! Aku mohon lepasin"
Ali berjongkok mensejajarkan tubuhnya,ia memiringkan kepalanya dan mengelus lembut pipi Prilly dengan sayang"Takut..? TAKUT KENAPA?"bentak Ali dengan mata menyala.
"Aku mohon lepasin aku! Aku gak tau kamu siapa tapi aku mohon lepasin aku! Aku takut."
Prilly menangis ia pasrah sekarang
mungkin ini akhir hidupnya?, berakhir dengan kesadisan."Setakut itukah? Sampai kamu cuma bisa nunduk?"Ali menarik dagu Prilly agar mendongak. Gadis itu menangis ketakutan pada pria asing didepannya.
Ali terdiam beberapa detik saat melihat mata Prilly. Matanya tampak ketakutan mirip dengan Aldo adiknya dulu sebelum di pukul oleh ibu
tirinya hingga tewas.💔💔💔
kejadian 20 tahun lalu itu masih sangat membekas di ingatan Ali.
Dan saat itu Ali berubah, Ali bukan lagi anak baik.
Tapi Ali berubah menjadi iblis,
iblis yg bisa membunuh siapapun"Jangan takut! Kakak disini" Ujar Ali
memeluk gadis itu erat. Berusaha menenangkan Prilly dengan pelukannya dan elusanya lembut dirambutnya."Aku antar kamu pulang"
*****
Tiga hari sudah semenjak kejadian itu, Prilly benar benar berubah.
Ia tampak slalu diam bukan ceria seperti dulu,bahkan Prilly sekarang selalu takut jika berjalan sendirian."Selamat pagi" Suara itu?
Membuat Prilly mendongak
matanya membulat saat melihat sosok pria duduk dimeja guru.Seketika Prilly gemetar dan Pria itu sangat menyadari ketakutan Prilly.
"Perkenalkan nama saya AndaraAlianal, Panggil saja Pak Ali. Saya guru baru disini dan mungkin akan menjadi wali kelas kalian."Ujar
Ali dengan dingin namun mampu membuat beberapa siswi terbang entah kemana."Kamu yg duduk di bangku nomor dua kenapa?"tanya Ali
hingga semua murid menatap kearah Prilly"Lagi mikirin saya itu pak! Ya kan sayang haha"celetuk Bimo
membuat Ali menatapnya tajam."Buka halaman 32 dan kerjakan
sekarang." Perintah Ali tegasPrily mengambil ponselnya dan kemudian mengetik pesan pada supirnya , agar kembali kesekolah dan menunggunya hingga pulang.
Prily benar benar takut sekarang.
Dua hari ia mengurungkan diri dirumah, namun saat kembali beraktivtas dan Sekolah kenapa
harus seperti ini.Jangan main hp! Kalo gak bisa ngerjain tugas liat muka saya aja.
Sebuah pesan dari nomor baru membuat Prilly seketika melihat kearah Ali. Dan pria itu malah tampak fokus dengan buku ditangannya.
Hingga Prilly menghela nafas lega
setidaknya itu bukan Ali. Pikir Prilly*-*
Prilly berjalan cepat menuju sekolahnya. Mobilnya tiba tiba mogok dan terpaksa dirinya harus berjalan kaki.
Prilly takut sekarang apalagi kabar kematian Bimo yg mengenaskan tadi malam. Mata dan telingan bimo hilang dari tubuhnya.
Dan entah kenapa Prily yakin
ini ada sangkut pautnya dengan Ali."Kenapa harus lari?"tangan Prilly tiba tiba tertahan. Matanya membulat saat melihat Ali ada didepannya.
Prilly langsung gemetar menangis karena ketakutan.
"Udah denger kabar Bimo kan?"tanya Ali santai.
"Pulang sekolah kemarin kita main main pake pisau, dan dia kalah itu sih hukuman karna dia berani
mengganggu kamu." Ujar Ali menatap Prilly mengintimidasi."Tolong jangan takut sama saya! Karna itu bisa bikin saya lepas kendali sama kamu"
Prilly menggeleng dan menghentakkan tangan Ali kasar
kemudian berlari cepat."Mau main main" Ali tersenyum miring.
Dua puluh tujuh tahun ia hidup. Namun baru kali ini ia mau melepaskan mangsanya secara
percuma.Dan mungkin ini akan menjadi permainan yang asik.
Prilly yg memulai dan Ali akan dengan
senang hati menerima.Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Devil ( End )
Fanfiction18+ Silahkan follow aku ini dulu karna ada sebagian cerita yang di private. Hanya follower yang bisa membaca. Mengandung unsur sadis. Harap yang tidak suka jangan dibaca. Membunuh adalah pekerjaanya Membuat sayatan luka adalah hobinya Jer...