Jangan lupa klik tombol bintang ☆ sebelum membaca 💖💙
Happy Reading ~
***
Tubuh gemetar Prilly membuat Ali semakin panik, apalagi melihat gadis itu semakin lemas.
"Pak Ali kita keluar aja ayo!" Ujar Prilly lirih membuat Ali kembali menarik wajahnya menyalurkan oksigen pada kerongkongan gadis itu.
"Bertahan ya? Bentar lagi kita keluar" Sahut Ali lantas menarik gadis itu dalam pelukannya.
"Kalo aku mati gimana?"
"Syutt!" Ali semakin erat memeluk Prilly.
Untuk pertama kalinya Ali benar benar
merasa ketakutan.Bukan karna Zayn! Bukan!
Tapi karna gadis ini semakin lemas
Ali takut terjadi sesuatu padanya."Ali udah keluar!" Pekikan dari Bimo
membuat Ali bisa bernafas lega lantas dengan perhatian ia membopong tubuh lemas Prilly untuk keluar dari persembunyian mereka."Dia kenapa?"tanya Andra panik
"Phobia gelap" Sahut Ali sekenanya
lantas berlalu cepat tanpa perduli
pada Bimo yang pipinya robek bekas
perkelahian."Masih hidupkan calon gue?" Tanya Andra mengikuti Ali.
"Maksud lo apa?"
"hehe"
"Bukan anaknya Bimo! udah mati lo
ngomong gitu"***
"Bangun!" Ucap Ali pelan
hingga gadis itu perlahan membuka
matanya."Kamu gak papa?" Tanya Ali bersamaan dengan Andra
hingga Ali langsung menatapnya tajam."Bacot apa tadi?" Ucap Ali sinis.
"Hehe maaf Li" Cengir Andra
Hingga Ali kembali menatap Prilly yang lemas didepannya.
"Masih sesak?" Tanya Ali perhatian
Hingga Prilly menggeleng pelan dan
tersenyum manis.Ali diam melihat senyum itu,
senyum sederhana di balik wajah pucatnya. Senyum sederhana yg slalu bisa membuat Ali merasa bahagia."Pak Ali kenapa?" Tanya Prilly
manakala Ali terus menatap wajahnya intens."Barusan ngapain?" Ujar Ali balik bertanya membuat Prilly menautkan alisnya.
"Ngapain ya? Yang senyum bukan?" sahut Prilly bingung.
Membuat Ali terkekeh melihat raut wajahnya yang polos dan menggemaskan.
Sementara Andra hanya bisa melongo
melihat saudra tidak sedarahnya terkekeh.
Ali bisa tertawa? Cukup aneh bagi Andra."Oh tadi itu senyum? Aku pikir jualan gula manis soalnya" Ujar Ali
membuat Prilly kembali tersenyum.Dan Andra yang mendengarnya tiba tiba mual seketika. Ini bukan Ali yang ia kenal dia benar benar berbeda.
"Gila!"cibir Andra lantas berlalu tanpa Ali perdulikan.
"Orang tadi udah pergi?"Tanya Prilly
"siapa? Zayn?"
"Iya"
"Iya udah pergi"
Prilly tersenyum lantas menarik Ali
untuk duduk disampingnya."Pak Ali kalo gak lagi jahat ganteng ya" Puji Prilly hingga wajah Ali memerah padam.
Seoroang iblis seperti Ali bisa tersipu
hingga dia layaknya kepiting rebus yg sudah basi."Kalo jahat emang jelek?" Tanya Ali
menautkan alisnya."Gak sih! Cuma auranya beda aja"
Ali mengangguk lantas menidurkan dirinya disamping Prilly menatap wajah gadis itu lekat.
"Kamu kalo malam takut juga?" Tanya Ali penasaran.
"Enggak! Cuma kalo ada hantunya takut."
"Kalo misalnya nanti malam seluruh dunia gelap kamu masih takut?" Tanya Ali lagi.
"Kan ada Pak Ali"
"Maksudnya?"
"Kan ada Pak Ali! Nanti Pak Ali bawa senter jadi deh gak gelap lagi"
Ali tersenyum gemas melihatnyaEntahlah! Ali yg begitu benci wanita
berubah menjadi candu hanya karna seorang gadis yang bernama Prilly didepannya ini.Pak Ali sendiri kalo nanti malam dunia
gelap gimana?" Tanya Prilly juga"Datangin pln terus suruh hidupin listriknya."
"Kalo pln nya gak mau?"
"Aku bakar kantornya nanti kan jadi gak gelap karna cahaya dari apinya."
Prilly tertawa mendengarnya.
Ali hari ini benar benar berbeda
bukan lagi Ali yg penuh kebencian dan dendam.Sementara Prilly tertawa, Ali hanya bisa menikmati tawa indahnya.
***
" Ali kenapa?" Tanya Rey bingung
melihat Ali yang hanya diam tersenyum dan sesekali tertawa ringan."Dia gila?"
"Vin kasih suntik penenang coba? Gue takut gilanya bisa menular" Ujar Bastian hingga Ali menoleh dan menatapnya tak suka.
"Lo sehat Li?" Tanya Bagas.
"Lo pikir gue gila" Ujar Ali
yang diangguki oleh keempat temannya."Bangsat!"
"Udah udah! Jangan bahas ini dulu! Jadi nanti malam kita benaran datang ketempat Zayn?" Ujar Rey menengahi.
"Iya! Tapi kita bicara baik baik dulu" Sahut Ali membuat keempatnya menautkan alisnya.
Ali mau berbicara baik baik pada musuh?
Imposible"Lo bukan Ali ya?" Tanya Bastian asal.
"Gue gak mau main darah dulu" Ujar Ali tersenyum kearah mereka membuat mereka semakin bingung akan
sikap Ali."Kenapa Li?" Tanya Bagas bingung.
"Karna gue mau keliatan ganteng" Sahut Ali lantas berlalu dari hadpan mereka.
Meninggalkan teman temannya yg hampir mati kebingungan karna sikap aneh Ali."Dia kesurupan" Gumam Bastian.
"Dia kejedot dimana sih? Bisa seaneh
itu" Sahut Bagas melongo."Kelainan otak kayaknya"
Kevin terkekeh melihat reaksi teman temannya pada sikap Ali. Lantas dirinya ikut berlalu seperti Ali.
"Mau kemana Vin?" Tanya Rey
"Mau ke rumah sakit! Pasian gue
banyak!"sahut Kevin malas."Lo gak mau periksa Ali dulu?" Ujar Bastian membuat Kevin mendengus kesal akibat ketidak pekaan teman temannya akan sikap Ali.
"Dia gak stress! Cuma lagi suka seseorang aja,"
"Ohh" Jawab mereka serempak.
"Suka sama siapa emang? Diakan gak suka cewek!"
.
.
.TBC
Jangan lupa Baca juga story aku yang lain ya. 😊
Like 400 baru di next. 😊👌💙
![](https://img.wattpad.com/cover/179252226-288-k905949.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Devil ( End )
Fanfiction18+ Silahkan follow aku ini dulu karna ada sebagian cerita yang di private. Hanya follower yang bisa membaca. Mengandung unsur sadis. Harap yang tidak suka jangan dibaca. Membunuh adalah pekerjaanya Membuat sayatan luka adalah hobinya Jer...