Part 15

7.3K 491 36
                                    

Jangan lupa klik tombol bintang ☆ sebelum membaca  💖💙

Happy Reading ~

***

Kelima Pria tampan berkepribadian beda, sedang menatap seorang gadis yang  tengah lahap memakan
makanan yang  Rey beli neberapa menit lalu.

Bastian menyenggol lengan Ali
hingga Ali menatapnya tajam.

"Apa?"

"Kecil tapi makannya banyak.
Dia manusia atau bukan?"
Tanya Bastian membuat Ali menghela nafas.

"Manusia Bas"

"Lo suka sama dia Li?" Tanya Rey kemudian.

"Iya"

"Kok bisa?" Ujar Bastian tak percaya

Ali yang Bastian kenal sangat membenci mahkluk yang berjenis wanita. Lihat saja dari korbannya selama ini lebih dominan wanita.

"Waktu bisa merubah seseorang beserta perasaannya" Sahut Ali santai
lantas memberikan segelas air pada Prilly.

"Udah lo apain aja dia Li?" Tanya Bagas
tersenyum miring.

"Gue ngelindungin bukan ngancurin"

"Masih di segel dong? Boleh kali gue
coba" Ujar Rey menaik turunKan alisnya.

"Pisau disini banyak! sebelum lo ganggu dan nyentuh dia,
Masa depan lo udah gue potong duluan" Jawab Ali hingga reflex Rey menutupi selangkangannya.

"Sadis!"

"Kalian pergi"

"Ngusir Li?" Tanya Bagas yang diangguki oleh Ali.

"Gila ya? Ngundang kita ampe ngemis
ngemis, Nyuruh pulangnya diusir malah kayak kucing pasar"dengus
Kevin

"Pergi! atau gue bikin kalian nyesel di alam lain."

Pyurr

Ali menutup matanya dan menggeram
tertahan manakala Prilly menyemburkan air yang ia minum pada wajah Ali.

"Prilly!"Desis Ali menatapnya tajam.

Hingga Kevin,Rey,Bastian dan Bagas
bergidik ngeri melihat Ali yang Marah.

"Bisa minum dengan benar?"

"Maaf Pak" Ujar Prilly menunduk takut,
membuat Ali terdiam. Ali ingin marah tapi sealu tak tega, Hingga semuanya berakhir dengan Ali menciumnya.

***

Ruangan berbau anyir dengan cahaya
remang membuat Prilly semakin erat memegang bahu Ali.

"Pak Ali aku takut" Ujar Prilly lirih
membuat Ali menatapnya.

Sebenarnya Ali tak tega mengajak Prilly kesini. Tapi Ia takut gadis ini hilang lagi.

"Aaaa"Jerit Prilly saat tak sengaja menginjak potongan daging yang entah bagian apa.

Prilly menatap pojok ruangan
dimana ada seorang wanita yang diikat
dengan rantai gergaji.
Dan beberapa tumpukan usus yang sudah membusuk di sampingnya.

Mual? Jangan ditanya.
Coba kalian berada di posisi Prilly sekarang.

"Pak kita pulang aja" Ujar Prilly hampir
menangis, namun Ali segera memeluknya.

"Sebentar" Bisik Ali lembut

"Marko?"Panggil Ali hingga Marko yang tadinya Fokus memeriksa organ tubuh manusia yang akan ia kirimkan menoleh.

"Ya?"

"Gue udah turutin apa yang lo mau, bekerja disini lagi  dan sekarang lo harus turutin apa mau gue" Ujar Ali lantas mendekat.

Black Devil ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang