Jangan lupa klik tombol bintang ☆ sebelum membaca 💖💙
Happy Reading ~
🍃🍃🍁🍃🍃
"Why Prilly?"ujar Ali lantas melepas pelukan Risa dan melangkah kearah Prilly.
"Dia genit"Sahut Prilly menunjuk ke arah Risa.
"Lalu?"
"Dia juga jelek! cantikan aku"ujar Prilly
seadanya.Hingga Ali hanya bisa tertawa kecil tanpa mereka ketahui.
"Pulang Risa!" Usir Ali membuat Risa menggembungkan pipinya.
"Gak mau"
"Yaudah gue tinggal" Ancam Ali
lantas menarik lembut tangan Prilly."Risa bakal nunggu kak Ali disini" Pekik Risa
"Gue bakal kunci pintunya setelah itu
Apartement ini gue bakar"Risa membulatkan matanya lantas berlari keluar mendahului Ali.
"Risa bakal aduin kak Ali!" Pekik Risa
berlari menuju lift dengan mimik wajah kesalnya."Dia Risa adiknya Bagas, dia bukan siapa siapa" Jelas Ali lantas menutup pintu Apartementnya.
"Aku gak nanya kok Pak"sahut Prilly dengan polos membuat Ali diam seketika.
Ah kenapa Ali begitu bodoh?
Memang apa untungnya menjelaskan itu pada Prilly"Ayo aku antar ke Sekolah" ujar Ali dingin.
***
Ali mengarahkan tangan Prilly yang memegang sebilah pisau pada sebuah kayu yangg menjadi sasaran.
Ali harus mengajarkan gadis ini untuk
berani melawan jika ada yang mencoba melukainya. Bukan hanya dengan lindungannya. Karena tidak mungkin Ali akan setiap saat bersama Prilly."Tapi Aku gak bisa pak!" Sanggah Prilly
"Harus bisa, karena bahaya ada dimanapun"
"Kan ada pak Ali!"
"Kita gak akan terus bersama,
Jadi kamu harus belajar" Jelas Ali
kembali mengarahkan tangan Prilly untuk berlatih."Yaudah Pak Ali jangan jauh jauh dari
aku" Ucapan Prilly membuat Ali menatapnya."Tapi kamu tetap harus belajar"
Prilly mendongak menatap mata elang milik Ali.
Cup
Entah keberanian dari mana seketika Prilly mengecup pipi knan Ali. Hingga membuat Ali tertegun.
"Prill!"
Prilly menunduk dengan wajah bersemu malu, membuat Ali benar benar gemas melihatnya.
Prilly hanya gadis 17 tahun yang polos dan apa adanya. Dan untuk pertama kalinya Prilly berani melakukan hal memalukan seperti tadi.
Prilly malu akan tindakannya sendiri.
Pasti Ali akan membenci dirinya yang agresif."Kenapa?" Tanya Ali menarik dagu Prilly agar menatapnya.
"Pak Ali tadi pagi habis dicium cewek centil dan aku gak Suka. Jadi aku hapus ciumannya" Sahut Prilly pelan bahkan seperti bisikan.
"Diganti ciuman kamu?"
"Iya"
Ali memijit pelipisnya melirik gadis mungil itu. Mati matian Ali menahan senyumnya agar tidak tertawa lepas.
Sungguh bertahun tahun Ali hidup,
Baru gadis ini yang bisa meluluhkan hati seorang iblis seperti Ali.Ali sangat benci mahkluk berjenis wanita.
Tapi gadis Ini? Gadis pertama dan satu satunya yang mampu membuat Ali
melanggar ucapannya dulu untuk tidak jatuh pada pesona wanita."Terus kenapa malu sekarang?"Tanya Ali berusaha sedatar mungkin menatap Prilly.
"Aku kayak cewek murahan ya pak?"
"Iya" Sahut Ali membuat Prilly menunduk sedih.
Demi apapun Prilly menyesal
melakukan hal bodoh tadi."Murah bagi orang lain, tapi aku rela menghabiskan semua harta
bahkan nyawa untuk sebuah kecupan tadi" Ujar Ali hingga Prilly menggigit bibirnya.Prilly ingin berteriak senang.
Tapi ia takut Ali lari karna jijik.
Jadi Prilly hanya bisa menunduk merona dengan ujung bajunya yang ia mainkan."Jangan malu nanti aku gemas"
"Kok bisa?"
"Karna aku suka kamu"
***
Ali mengeram dengan wajah marahnya. Menatap Prilly yang ketakutan duduk di kursi kayu.
"Gadis nakal pembangkang!"
"Berapa kali saya bilang Prilly? Jangan temui wanita itu" Pekik Ali marah.
Prilly menunduk ketakutan, Ali marah padanya karna tak sengaja ia bertemu mamanya di sekolah.
"Prilly kamu tau saya paling benci dibangkang"
"Prilly!" Teriak Ali lantas menarik wajah gadis itu secara paksa agar Menatapnya.
Prilly menangis ketakutan sekarang.
Ali kembali seperti dulu, menyeramkan.Bahkan kosa katanya berubah menjadi
"Saya".
Dan Prilly tau artinya itu Ali begitu marah."Sakit pak!"Ringis Prilly manakala Ali mencengkram rahangnya hingga Prilly merasakan sesak.
Ali terdiam lantas berjongkok mensejajarkan tubuh mereka. Melepas cengkramannya lantas Ali mengelus
pipi gadis itu."Dia mau ambil kamu dari aku" Ujar Ali lirih. Tatapannya penuh dengan ketakutan.
"Pak Ali aku minta maaf"
Ali menggeleng menanggapi permintaan maaf Prilly. Ali benar benar takut jika Melia mengambil Prilly darinya.
Prilly miliknya. Tidak ada yang boleh
mengambilnya dari Ali, termasuk Melia sekalipun."Pak Ali jangan!"Ucap Prilly pelan
manakala Ali sudah mengeluarkan pisaunya.Prilly menangis menatap Ali yang sudah kembali menjadi Iblis.
"Kamu harus di hukum gadis nakal" Ujar Ali tersenyum miring.
"Arghh,,,, Pak Ali sakit"Pekik Prilly
saat Ali memegang tangan Prilly paksa dan melukai lengannya.Prilly ingin lari sekarang. Rasanya begitu perih saat pisau itu menggores kulitnya. Menyisakan sobekan yang mengeluarkan darah dan warnanya sangat kontras dikulitnya.
"Arghhhh!"
"Pak Ali Sakit! Aku minta maaf Pak!"
"Pak Ali ini sakit banget Pak"Prilly terus
menangis tanpa dayaMemberontak Akan Membuat Luka Itu
Semakin Banyak."Pak Ali jahat, Aku benci Pak Ali!"
Ali Berhenti melukai Prilly saat melihat gadis itu sudah tak sadarkan diri.
Ali menatap Prilly lesu lantas Mlmengecup luka itu.
Sobekan yang Ia goreskan di lengan Prilly."Jangan temui wanita itu lagi.
Karna aku tidak ingin kehilangan
untuk kedua kalinya" Bisik Ali
ditelinga Prilly .Lantas mengangkat tubuh Prilly
dan membawanya kedalam kamar
Apartemennya.ToBeContinue.
Jangan lupa Baca story aku yang lain ya. 😊
Like 400 baru di next. 😊👌
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Devil ( End )
Fanfiction18+ Silahkan follow aku ini dulu karna ada sebagian cerita yang di private. Hanya follower yang bisa membaca. Mengandung unsur sadis. Harap yang tidak suka jangan dibaca. Membunuh adalah pekerjaanya Membuat sayatan luka adalah hobinya Jer...