Jungkook tertawa, sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal, "bagaimana yaa.. tapi pelanggan2 cowok kebanyakan datang malam." Ucap Junkook.
Rose tercengang, "jangan bilang kau...."
Jungkook terkekeh dan menggaruk kepalanya, "yaaa begitulah.." ucapnya sambil mengangkat bahunya.
Rose berdecak dan menggeleng2kan kepalanya, "aku menyesal bolos 3 hari untuk memata2i mu." Ucapnya menatap Jungkook tak percaya.
"Yah itu salahmu sendiri tidak percaya pada pacarmu." Ucap Jungkook enteng.
"Habisnya... dia cantik sekali." Ucap Rose pelan.
Jungkook tertawa, "biarpun ada 1000 wanita cantik bekerja di coffee shop ini, hatiku hanya untuk kamu Rosayang.." gombal Jungkook.
Alih2 merasa tersentuh, Rose malah menggeplak kepala pacarnya itu.
"Waaaaee???" Tanya Jungkook sambil meringis kesakitan.
"Kau ini tidak ada romantis2nya!" Hardik Rose
Jungkook melongo, "kurang romantis apa sih kata2ku tadi?!" Tanyanya frustasi.
Rose melipat tangan di depan dada dan bersender. "Kalau aku bilang dia cantik sekali, seharusnya kau bilang aku lebih cantik." Omel Rose.
Jungkook hanya menatap pacarnya itu datar sambil menghela nafas. "Iyaa kau paling cantik sedunia." Ucapnya menyenangkan hati Rose.
Rose mengangguk dengan wajah senang.
Jungkook menghela nafasnya, "kenapa aku bisa pacaran denganmu ya..." gumamnya.
"Apa katamu?!" Tanya Rose naik darah.
Jungkook panik dan segera membereskan meja. "Ayo pulang, aku antar kau ke hotel."
Rose menggeleng. "Aku sudah check out." Ucapnya.
Jungkook melongo. "Lalu? Kau tinggal dimana? Emmm.... mau menginap di rumahku?" Tanya Jungkook dengan wajah memerah.
Rose serta merta menggeplak kepala Jungkook. "Aku sudah bolos 3 hari! Besok ada ujian, aku harus pulang dengan bis tengah malam." Omel Rose.
Jungkook meringis. "Yah... mana aku tahu, kupikir kau mau nginap." Ucap Jungkook.
"Lagi pula, aku harus memasang wajah seperti apa pada kedua orang tuamu ujuk-ujuk numpang nginap tengah malam." Omelnya.
Jungkook mengangguk. "Ayo cepat! Nanti kau ketinggalan bis!" Serunya menarik tangan Rose.
Mereka pergi ke terminal menggunakan motor. Semilir angin malam membuat kedua remaja itu kedinginan. Rose memeluk Jungkook dari belakang untuk berbagi kehangatan.
Jungkook tiba2 terkekeh.
"Wae?" Tanya Rose bingung.
"Aku masih tak percaya kau rela bolos 3 hari demi mengintaiku." Ucap Junkook.
"Ya bisa lah. Aku kan punya hati." Ucap Rose ketus.
"Lalu kau berniat memutuskanku dan langsung pulang ke seoul tengah malam? Ahhahahahaha" Jungkook masih merasa geli memikirkan rencana Rose.
Mau tak mau Rose ikut tertawa. Memang benar lucu ide Rose. Saking tersulut emosi dan terbakar api cemburu ia sampai membuat rencana konyol seperti itu. Kalau difikir sekarang benar2 lucu.
Tawa Jungkook reda, "tenang saja. Aku setia kok." Ucapnya meyakinkan Rose.
Rose mengangguk dan mempererat pelukannya. Sebentar lagi mereka akan sampai terminal dan itu berati sudah waktunya ia dan Jungkook berpisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Chapter
Fanfiction8 bulan setelah kelulusan, kehidupan geng Gaje sudah tak sama seperti sebelumnya. Mereka terpisahkan jarak dan kesibukan masing-masing. Dapatkan hubungan mereka bertahan? Baik persahabatan maupun cinta?