Rose masuk ke dalam setelah memastikan wajahnya tak begitu terlihat sembab karena menangis. Setidaknya setelah curhat dengan Jennie, beban Rose sudah lumayan ringan. Ia begitu tersiksa tak dapat bicara pada siapa2 disini. Satu2nya orang yang tahu akan perasaannya disini hanyalah Jin, dan cowok itu sedang dimabuk asmara dengan Sana.
Rose masuk ke kamar, teman2nya sudah siap2 untuk pergi ke Taejongdae Park. Rose melirik Jin yang nampak tak bersiap2.
"Kau tidak ikut?" Tanya Rose.
Jin mengangguk. "Aku akan tinggal bersama Sana." Ucapnya malu dengan wajah memerah.
Sana pun mengangguk dan menatap Jin dengan wajah yang sama memerahnya. Rose tertawa sinis. Ahh... aura lovey dovey mereka sungguh memuakkan.
Ekor mata Jungkook mengikuti ekspresi Rose yang nampak kesal. Lagi2 cowok itu salah faham dan mengira Rose kesal karena cemburu melihat Jin dan Sana. Lagi2 cowok itu menjadi kecewa kepada Rose.
"Wah, hari ini double date saja yaa.. maaf ya Jin, kami meninggalkanmu." Ucap Dahyun bersikap ceria berharap ketegangan di ruangan ini mencair.
Jin menggeleng. "Tidak apa2. Aku juga ngedate disini.." ucap Jin sambil melirik Sana malu.
Sana tersenyum dengan wajahnya yang juga memerah.
Hanbin mengangguk dan merangkul Dahyun. "Siap pergi?" Tanyanya kepada Rose dan Jungkook.
Kedua sahabatnya itu hanya mengangguk singkat dan mengikuti Hanbin yang berjalan ke luar kamar. Jungkook duduk di belakang kursi supir, sementara Rose langsung mengambil tempat di kursi belakang. Hanbin ingin protes karena tidak bisa sebangku dengan pacar kesayangannya itu namun Dahyun memberikan kode untuk membiarkan Rose kali ini saja.
Hanbin menurut karena ia memang tak bisa menyangkal Dahyun. Ia sebucin itu. Dengan berat hati Hanbin duduk di sebelah Jungkook yang hanya diam tanpa ekspresi di balik kemudi.
Setelah beberapa lama diperjalanan canggung ini, akhirnya mereka sampai di Taejongdae Park, taman alam Busan dengan pemandangan tebing yang menghadap ke laut.
"Jungkook, Rose. Kita berpisah ya. Aku dan Hanbin jalan sendiri, kalian jalan sendiri." Ucap Dahyun sesampainya mereka di tempat wisata itu.
Jungkook mengangguk kecil. Ini adalah moment yang pas baginya untuk bicara berdua dengan Rose. Sementara itu, Rose nampak tak setuju. Wajahnya benar2 penuh protes. Namun sebelum mengutarakan protesnya, Hanbin lebih dulu memotongnya.
Hanbin lantas merangkul Dahyun. "Kami mau berduaan. Dilarang ada nyamuk. Byeee!" Serunya lalu melanbaikan tangannya dan berjalan meninggalkan pasangan canggung itu.
Rose hanya mendengus di tempatnya. Sementara Jungkook hanya menatapnya dalam diam. Rose menoleh, mendapati Jungkook menatapnya, entah mengapa pandangan Jungkook membuat Rose tidak nyaman. Ia pun berlalu di depan Jungkook.
"Mau kemana?" Tanya Jungkook di belakangnya.
"Kemana saja." Jawab Rose ketus.
Sebenarnya ke ketusan Rose sudah biasa bagi Jungkook. Sebelum mereka pacaran saja, saat SMA Rose sudah terkenal ketus dan sinis. Namun keketusannya sekarang berbeda dengan yang dulu. Pasti ini karna perasaan Rose pada Jin, pikir Jungkook.
Jungkook menahan emosinya. Ia benar2 geram melihat tigkah Rose. Ia tak boleh meluapkannya disini. Ia harus mencari tempat yang tepat.
"Diam disini. Aku akan beli tiket untuk kereta." Ucap Jungkook menghentikan langkah kaki Rose dan mau tak mau mengikuti perintah Jungkook.
Setelah mendapatkan tiket, Jungkook dan Rose naik ke kereta untuk mengelilingi park. Ternyata dari pintu masuk ke destinasi wisata cukup jauh. Pantas saja banyak orang yang memilih untuk menaiki kereta dari pada berjalan kaki seperti Dahyun dan Hanbin. Jungkook tak mau ambil pusing atas nasib kaki kedua sahabatnya itu, salah sendiri mereka memisahkan diri dan tak bertanya.
Kereta berhenti. Jungkook lantas menarik tangan Rose turun, membuat pacarnya itu terkesiap namun hanya diam mengikuti arah Jungkook membawanya. Mereka melewati observatorium, melewati mercusuar, dan akhirnya sampai di tebing. Lumayan terengah2 karena cukup jauh. Rose melirik Jungkook dengan kesal. Ia bahkan tak sempat menikmati pemandangan alam. Apakah cowok ini sengaja menyiksanya?
Mereka masih terengah2. Mencoba mengatur nafas. Sekalian mengatur emosi. Di hadapan mereka terpampang laut yang indah yang mendeburkan diri ke tebing. Udaranya begitu segar dan sejuk. Perlahan2 keduanya tenang. Jungkook sengaja membawa Rose ke spot yang tak banyak wisatawan agar ia bisa dengan leluasa membicarakan semuanya.
Mereka diam. Saling menatap. Dengan angin kencang yang berhembus. Mengacak rambut Rose yang bahkan membuat kecantikan cewek itu bertambah 100x lipat, namun Jungkook tak punya waktu untuk memujinya. Ia harus meluruskan semuanya sekarang.
Rose menatap Jungkook dingin. Ia lalu melipatkan kedua tangannya di depan dada. "Sepertinya ada yang ingin kau katakan." Ucap Rose tanpa mengalihkan pandangannya.
Jungkook balas menatap Rose di manik mata. Tatapan lurus yang menyiratkan keseriusan di dalamnya. "Ya. Kau benar." Jawab Jungkook.
Rose tertawa sinis. "Ahh.. ia ingin mengakui kalau dirinya suka pada Sana dan ingin mengakhiri hubungan ini sekarang rupanya" pikir Rose dalam hati.
Jungkook memincingkan matanya melihat reaksi Rose. "Sesenang itu kah kau ketahuan menyukai cowok lain, Rose?" Kecam Jungkook dalam hati.
Rose kembali menatap Jungkook tajam, "padahal aku ingin menyimpannya sampai Seoul, tapi sepertinya semua harus diselesaikan disini rupanya." Ucap Rose mengejutkan Jungkook.
"Apa? Jadi dia memang berniat untuk mengakhiri hubungan ini karena perasaannya untuk Jin?" Pikir Jungkook dalam hati. Rahang Jungkook semakin mengeras. Ia benar2 marah sekarang. Ia tak menyangka hubungannya dengan Rose yang sudah berumur 8 bulan ini hanya sebecanda itu untuk Rose.
Jungkook tersenyum pahit, "demi cowok baru kau sampai sebegininya Rose." Ucap Jungkook benar2 sakit hati.
Rose mengernyitkan dahinya bingung, "hah? Aku tidak salah dengar? Bukankah kau yang 'sebegininya karena cewek baru'?!" Tuding Rose.
Jungkook tak terima, "kenapa jadi aku?! Kau kan jelas2 begini karena Jin? Kau suka kan dengannya! Makanya kau berubah akhir2 ini!" Tuduh Jungkook benar2 membuat Rose menganga tak percaya atas apa yang baru saja di dengarnya.
"Hey! Jeon Jungkook! Kau ini mau playing victim apa bagaimana sih?! Jelas2 kau yang berselingkuh dengan Sana! Kau menciumnya kan?!" Seru Rose membuat Jungkook terkejut dan membuat cowok itu diam tak berkutik.
Rose tertawa sinis. "Kau fikir aku berubah karena suka pada Jin? Karena dari kemaren aku dekat2 dengan Jin kau fikir aku suka padanya? Tidaaak, aku hanya berbuat seperti itu untuk membalasmu!" Tegas Rose benar2 membuat Jungkook tak berkutik.
Rose kembali tertawa, namun kali ini terdengar sedih, "tapi sepertinya tidak berhasil, karena kau hanya memperdulikan Sana, Sana, dan Sana." Ucap Rose dengan suara bergetar.
Air mata mulai muncul di pelupuk matanya. Ah... Rose membenci ini. Ia benci terlihat lemah karena cinta. Karena Jungkook. Ia benar2 ingin mengakhiri semuanya. Agar segera lepas dari hubungan menyakitkan ini.
-Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
New Chapter
Fanfiction8 bulan setelah kelulusan, kehidupan geng Gaje sudah tak sama seperti sebelumnya. Mereka terpisahkan jarak dan kesibukan masing-masing. Dapatkan hubungan mereka bertahan? Baik persahabatan maupun cinta?