Flashback...
Rose merasakan adanya ketidak beresan ketika Dahyun tak kunjung kembali ke meja makan bersama dengan Hanbin dan Jungkook. Ia curiga apa yang mereka lakukan di teras.
"Rose, kalian makan dluan ya. Tante menunggu om pulang saja makannya." Ucap ibu Jungkook yang dibalas dengan anggukan oleh Rose.
"Baik tante. Rose panggil mereka makan dlu ya." Ucapnya kemudian bergegas pergi menuju teras.
Semakin dekat jarak Rose ke teras, semakin jelas Rose mendengar suara pertengkaran para sahabatnya. Rose berjalan pelan mendekati pintu dan mendengar semua percakapan Jungkook, Dahyun dan Hanbin.
"Kenapa?" Tanya Dahyun sambil terisak. "Kenapa kau menciumnya?"
Rose menutup mulutnya. Terkejut dengan apa yang barusan di dengarnya. Kaki Rose melemah. Ia terduduk di lantai sendirian sambil menahan air matanya jatuh membasahi pipi. Rose menahan dirinya sekuat tenaga. Menangis tanpa suara. Mendengarkan fakta demi fakta yang terungkap dari mulut Jungkook.
Hati Rose benar2 hancur. Marah? Ia tak punya tenaga. Kekecewaannya terlampau besar kepada Jungkook. Hati dan kepercayaannya diremukkan oleh cowok itu. Hingga hancur berkeping2.
Benar dugaannya selama ini. Ia tak salah mencurigai Jungkook. Semua kekhawatiran Rose terbukti. Rose benar2 tak menyangka semua menjadi kenyataan. Benar2 terjadi. Bukan sekedar fikiran negatif, namun sebenar2nya kelakuan Jungkook di belakangnya.
Rose mencoba bangkit dari tempatnya dan pergi dari tempat itu. Ia tak sanggup lagi menahannya lebih lama. Semua ucapan Jungkook benar2 mengecewakannya. Mencabik2 hatinya tanpa ampun. Rose tidak kuat jika harus mendengar lebih banyak.
Rose berjalan tertatih sambil menahan sesungukkannya. Benar2 tak menyangka ini semua terjadi kepada dirinya. Benar2 tak menyangka Jungkook tega melakukan ini pada dirinya.
"Kau kenapa?" Tanya Jin terkejut melihat Rose berjalan sesungukkan.
Rose menatap Jin dengan air mata yang terus menerus mengalir membasahi pipinya.
Jin menjadi khawatir dan menghampiri Rose.
"Hei. Kau kenapa? Yang lain mana?" Tanyanya sambil melihat sekeliling.
Rose terus menangis. Jin menjadi panik. Ia tak biasa menghadapi hal2 seperti ini.
"Dahyun! Kau dima..." Rose segera menutup mulut Jin.
Jin menatap Rose kebingungan.
Rose segera menghapus air matanya, Mengatur nafasnya dan menenangkan dirinya. Bersyukur dia belajar kontrol diri di kampusnya. Sehingga dengan cepat Rose dapat menghentikan isak tangisnya.
Rose mencengkram lengan Jin dan menatap matanya dalam. "Jangan ceritakan kepada siapapun kau melihat aku menangis hari ini." Ucap Rose dengan suara bergetar sontak membuat Jin mengangguk.
Rose menarik nafasnya kemudian membuangnya. "Sekarang, kau ke teras dan panggil Dahyun, Hanbin dan Jungkook untuk makan malam. Apapun yang kau dengar, abaikanlah. Bersikaplah seolah kau tak mendengar apapun dari mereka." Perintah Rose.
Jin hanya mengernyitkan dahinya bingung kemudian mengangguk meskipun tak faham dengan apa yang sedang terjadi sebenarnya. Namun, ekspresi Rose benar2 serius mengatakannya. Ia pun tak punya pilihan lain selain melaksanakan perintah cewek itu.
Jin pun pergi meninggalkan Rose dan berjalan dengan kebingungan ke arah teras untuk memanggil teman2nya. Saat sampai di dekat pintu Jin mendengar...
KAMU SEDANG MEMBACA
New Chapter
Fanfiction8 bulan setelah kelulusan, kehidupan geng Gaje sudah tak sama seperti sebelumnya. Mereka terpisahkan jarak dan kesibukan masing-masing. Dapatkan hubungan mereka bertahan? Baik persahabatan maupun cinta?