Mata Jungkook masih membelalak, lidahnya kelu, tubuhnya kaku, jantungnya hampir menghentikan detak jantungnya nyaris berhenti ketika mendengar pernyataan itu keluar dari mulut Rose.
Rose mengetahui semuanya? Tentang ia mencium Sana? Bagaimana bisa?! Jangan bilang Hanbin dan Dahyun....
Rose mulai terisak. Ternyata mengungkapkan semuanya tak semudah yang difikirkannya. Bahkan ini baru pembukaan. Ia sudah kacau seperti ini. Tak bisa menahan diri. Tak bisa menahan air matanya. Lemah. Rose benar2 menjadi lemah karena cinta.
"Aku dengar semuanya. Di teras. Kau, Hanbin dan Dahyun." Ucap Rose disela2 isaknya, sesungukkan.
Lutut Jungkook melemas. Ia benar2 tak bisa berkata2. Ia tak menyangka Rose tahu semuanya. Jungkook tak bisa membayangkan betapa hancurnya perasaan Rose, betapa marahnya dia, betapa sakitnya dan sedihnya hatinya, betapa kecewanya ia kepada dirinya. Betapa tersiksanya Rose menahannya sampai di titik ini. Betapa ia telah menyianyiakan Rose.
Jungkook jatuh berlutut di depan Rose yang masih menangis. Ia tertunduk. Malu dengan semua sikap dan fikiran bodohnya selama ini. Menuduh Rose menyukai Jin merupakan pembelaan bagi dirinya yang telah melakukan kesalahan dan sempat oleng dalam hubungan ini. Ia begitu terbakar melihat kedekatan Rose, bgaimana dengan Rose sendiri? Yang mengetahui semuanya dan menyimpannya seorang diri.
Rose pasti sangat tersiksa. Jungkook tak bisa membayangkan betapa sering Rose menangis sendiri, betapa sesak perasaannya menahan semuanya dan betapa ia membenci Jungkook.
Jungkook benar2 malu dan tak sanggup menatap Rose yang telah ia sakiti. Yang terus menangis sesungukkan menumpahkan semua bebannya. Jungkook benar2 merasa sebagaimana pecundang.
"Kau... tidak ingin membela diri?" Tanya Rose di sela2 isak tangisnya.
Jungkook menggeleng lemah dengan kepala masih ditundukkan ke bawah. Ia bahkan tak pantas membela diri. Ia benar2 sangat buruk. Seseorang yang buruk dan jahat.
"Kau tahu betapa jahatnya kalian semua?" Tanya Rose sengit.
Jungkook mendongakkan kepalanya terkejut. Ia menggeleng cepat, "Dahyun dan Hanbin tidak bersalah Rose. Semua murni kesalahanku!" Serunya.
Rose tersenyum sinis. "Mau sok jadi pahlawan?" Sindir Rose.
Jungkook kembali tertunduk. Ia sungguh2. Ia benar2 ingin meyakinkan bahwa Dahyun dan Hanbin tak bersalah, namun sepertinya dirinya tidak pantas untuk bicara dan membela diri saat ini.
Air mata Rose kembali mengalir. "Apasih? Apa salahku? Jungkook, lihat aku! Apa salahku!" Seru Rose.
Jungkook mengangkat wajahnya dan menggeleng kuat, matanya mulai perih dengan air mata yang mengumpul di kelopak matanya, "aku yang salah Rose, aku yang jahat, aku yang bajingan!" Aku Jungkook dengan air mata yang perlahan mengalir di pipi.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Chapter
Fanfiction8 bulan setelah kelulusan, kehidupan geng Gaje sudah tak sama seperti sebelumnya. Mereka terpisahkan jarak dan kesibukan masing-masing. Dapatkan hubungan mereka bertahan? Baik persahabatan maupun cinta?