43

1.7K 158 10
                                    

Sementara itu... Jin dan Sana duduk bersebelahan di kabin mereka. Sedari tadi mereka hanya saling diam. Suasana awkward bagi keduanya.

Perlahan2, Jin menggeser tangannya mendekati tangan Sana disampingnya. Sana menyadarinya ketika tangan Jin sudah berada menggenggamnya dengan lembut.

 Sana menyadarinya ketika tangan Jin sudah berada menggenggamnya dengan lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sana menoleh terkejut. Menatap Jin yang sedang berwajah grogi. Jin menoleh pada Sana dan tersenyum kaku.

Sana membalas senyum Jin dengan sama kakunya dan menundukkan wajahnya.

"Ehem!" Jin berdeham.

Jin berusaha sekuat tenaga meredam debaran jantungnya yang begitu hebohnya. Ia menarik nafasnya dan menenangkan dirinya.

"Sana.." panggilnya lalu menatap mata cewek itu tepat di manik matanya.

Tatapan Sana terkunci dengan tatapan Jin. Membuat cewek itu tertawa canggung untuk meredakan ketegangan diantara mereka.

"Waeyeo? Kau terlihat serius?" Ucap Sana setelah tertawa canggung.

"Waeyeo? Kau terlihat serius?" Ucap Sana setelah tertawa canggung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jin masih berwajah serius dan menatap Sana lurus. Ia kembali memantapkan hatinya. Suasana sudah pas, tempat sudah oke. Ia tidak boleh menunda lagi untuk menyatakan perasaannya. Karena entah mengapa,Jin mempunyai firasat buruk jika ia tidak menyatakan perasaannya sekarang.

Jin mengunci tatapan Sana lalu menarik cewek itu ke pelukannya. Membuat Sana terkejut dan hendak mendorong cowok itu menjauh, namun  cowok itu memeluknya dengan erat, dengan degupan jantung yang bisa ia rasakan dengan sangat jelas.

"Sana! Aku suka denganmu!" Seru Jin tanpa melepaskan pelukannya.

Sana membelalakkan matanya. Ia benar2 terkejut. Ia tak menyangka Jin akan menyatakan perasaan suka nya pada Sana. Tidak secepat ini.

Sadar akan diamnya Sana. Jin melepaskan pelukannya dan menatap Sana penuh kecemasan. Di wajahnya masih terpampang jelas ekspresi kegugupan. Ia berusaha mengatur nafasnya dan menenangkan jantungnya yang sudah benar2 berisik.

"Kau... mau jadi pacarku?" Tanya Jin dengan wajah penuh harap.

Sana tertunduk dan menggigit bibirnya. Semua begitu tiba2. Dan meskipun Sana akui ia merasa nyaman dengan Jin, ia menikmati waktunya dengan Jin selama ini. Namun ia belum siap dengan hubungan lebih dari teman seperti ini. Tidak saat ia memutuskan akan pergi ke Jepang keesokan harinya.

New ChapterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang