18+ (banyak adegan kekerasanya,pembaca diharap bijak)
.
.
.
Vote and comment----------------
Jika dia memang datang menemuiku, kenapa dia selalu pergi sebelum aku tiba?
Jjk-
"Kenapa kau seperti ini jungkook shii?"
Jungkook berbalik dan memandang jimin dengan tatapan sendunya.
"Aku hanya tidak ingin berurusan dengannya lagi, kenapa kau terus memaksa!" Lirihnya terdengar mengeluh dan kesal.
"Aku telah memberikanmu kesempatan! Seperti apa yang kau mau! lalu apa yang salah?" Jungkook terdiam
"Aku sudah berusaha untuk membantumu tapi kenapa kau seperti ini?" Lirih jimin tertutupi oleh suara hujan, maka jungkook berjalan pelan kearah jimin dan berkata.
"Yang aku benci darimu adalah kau yang terlalu ikut campur dalam urusanku" jimin tertegun lalu jungkook pergi meninggalkannya dalam suara gemuruh hujan."Kau sama sekali tidak mengerti jungkook, aku telah berusaha semampuku, dan apa yang kuterima bukan balasan! Tapi rasa sakit!"
PIMM PIMM PIMMM!!
"Sedang apa kau disana?"
"H-huh? Yoongi?"
Buagh!
"Argghhhhh"
Ia melihat dengan mata tajamnya, wajah yang sangat familiar terlihat mencium sepatunya sambil memohon, tapi dia tak perduli, di tendangnya pria itu beberapa kali tapi tetap saja tidak mau pergi.
"Dia sangat angkuh" ujarnya menatap jijik kepada pria yang tengah mencium sepatunya itu
"Ampun tuanku!aku mohon! Jangan hancurkan aku!" Wajahnya tetap sama tak menunjukan rasa iba sedikitpun. Mata wanita yang melihat di ujung ruangan memanas, tapi ia tak bisa melakukan apapun karna ia telah di bekukan oleh pria pria besar dan bengis...'A-appa'
"Bagaimana bisa kau terlihat angkuh tuan park" berawal dari dia mengetahui kebusukan kliennya yang satu ini, menjual anak satu satunya pada dirinya?
"Menjual anakmu atas dasar bisnis?"
Ia menggeleng kuat berusaha menghilangkan tuduhan yang diberikan tuannya itu..
"Tidak kau salah! Itu tidak benar! Dia yang meminta untuk dijadikan pendampingmu" lelehan air mata itu tumpah, tega sekali ayahnya pada dirinya,sangat tega, sang ibu hanya memalingkan wajahnya merasa tidak kuat menanggung ini semua..."Yoona" yoona menatap pria yang berdiri gagah dihadapannya, wajahnya tidak menunjukan ekspresi.
"Apa kau-------"ia tersendat, wajahnya berpaling tak kuat menatap wanita yang pernah bersinggah dihatinya itu.
"Apa kau sering menjual tubuhmu?" Yoona dengan perlahan menganggukkan kepalanya seraya menangis
"Apa... mereka memaksamu?" Yoona sekali lagi menganggukan kepalanya merasa tidak bisa menyembunyikan kebohongannya...
"KAU TIDAK BISA MENYALAHKAN KAMI ATAS DASAR ITU! DIA BUKAN ANAK KAMI! DIA ANAK PEMBANTU KAMI YANG SIALNYA ADALAH ANAK KANDUNG DARI PRIA BAJINGAN ITU!" Ibu yoona memberontak hebat! Taehyung terkejut bukan main, ia melirik yoona yang menangis lebih keras lagi...Taehyung berbalik dan keluar dari rumah itu ia merasa sungguh tidak kuat jika harus melakukan lebih, namun sebelum benar benar menghilang, ia memanggil salah satu pengawalnya...
"bring yoona to the villa and kill them!"
"Yes sir"Ia melangkah menjauh menulikan pendengarannya dari suara yoona yang memberontak untuk di angkut paksa keluar dari rumahnya...
'KIM TAEHYUNGGG!!!!!'
DOORR!
DOOR!
--------------------
Jimin menunggu yoongi dikantornya pria itu akan menjemputnya hari ini, entah kemana dia akan membawa jimin. Hingga pintu terbuka lebar menampilkan perawakan yoongi lagi dan lagi dengan wajah tenang miliknya
"Selamat siang tuan jimin" jimin memutar matanya merasa malas dengan panggilan yoongi untuknya
Lalu kemudian dia mengambil ponselnya dan mengajak yoongi keluar dari sana.
"Ayo pergi" lugasnyaSaat diperjalanan suasana begitu hening dan tidak bersahabat sama sekali, bahkan suara debu yang terbangpun bisa terdengar saking heningnya didalam mobil hingga suara jimin menciptakan suasana baru
"Omong omong, kenapa kau mau menerimaku? Padahal kau bisa saja merampas dan membuangku, kenapa harus menerima perjodohan itu?" Lirihnya, yoongi tersenyum dan berkata...."Tentu karna aku menyukaimu apa ada alasan lain?"
------------------
Tak tanggung tanggung taehyung benar benar terbiasa akan hal ini, wajahnya yang mempesona presiden tertampan dan kaya raya...
Tapi sayang hidup kelam membawanya masuk kedalam jurang dan dia tidak bisa keluar dari sana...Seokjin menatap taehyung yang terduduk di sofa dengan mata terpejam...
"Taehyung" alisnya sedikit mengerut wajah datar ia tampilkan membuat seokjin tidak bisa melanjutkan kata katanya..."Jangan bertanya banyak hal hyung, dan jangan pernah berkata sedikitpun tentang appa" jin terdiam seribu bahasa seakan kata kata taehyung menyihirnya untuk diam..
"Tae aku sebenarnya akan---- melanjutkan studyku ke amerika" mata taehyung terbuka, sorotnya tajam bahkan jin tidak bisa menebak siapa orang didepannya ini...
"Kenapa mendadak?" Jin menghembuskan nafasnya gusar, takut jika dia berkata jujur
"A--appa menyuruhku, dia bilang kau sudah dewasa dan aku tidak perlu membimbingmu lagi dalam menjalankan perusahaan" taehyung terdiam...
"Hyung.... kau perlu melanjutkannya, karna dimasa depan nanti aku butuh seseorang yang bisa menjalankan anak perusahaan, heum?" Jin tersenyum bahagia taehyung menyetujuinya..
"Bagaimana dengan yeonjun?"
"Aku bisa menjaganya, jadi kapan kau pergi?" Jin terkekeh suasana sudah tidak dingin lagi
"Ingin mengusirku eoh?"
"Yakk! Bukan seperti itu"
"Kkkkkkkk~ aku akan pergi besok, sebenarnya aku telah mempersiapkannya dari kemarin tapi kau selalu nampak sibuk, jadi aku tak sempat memberitahumu" taehyung mengangguk.. sorotnya kembali menajam seakan mengecam jin..
"Ada apa?"
"Aku membunuh orang tua yoona"
Cangkir di tangan jin jatuh kelantai
"TAEHYUNG!" Wajah jin memerah dan merasa marah..
"Aku tau yoona adalah kekasihmu, tapi mereka ingin menjualnya padaku, aku kesal dan membunuh mereka, dan hyung kau tau kan dulu sebelum dirimu aku pernah mencintainya, begitu? Lalu aku tidak ingin menyakitimu maka ku asingkan dia ke villa kita, mengurungnya bagai rapunzel" kepalan tangan jin semakin erat ia tak menyangka kalau keluarga yoona begitu rendahan...
"Aku sudah lama ingin memberitahumu, tapi kau selalu mengelak... si rubah itu banyak memiliki kekasih selain dirimu, dan dulu itu membuatku mundur untuk mencintainya"
Taehyung memijit pelipisnya pelan
"Bedebah! Kenapa kau selalu mengganggu urusan percintaanku!" Taehyung tersenyum..
"Untuk apa kau memaksa hati mu hyung? Namjoon hyung ada, dia selalu menerimamu berlapang dada" ujarnya seraya tersenyum..
Jin tak mendengarkan dia langsung keluar begitu saja.."Ahhh sampai kapan kakak dan adik ini saling bersembunyi... aku bosan jika harus bermain kode terus, Aissshhhhhhhh"
Tbc!
Wew eweee wewww.....
Vote and comment dont forget!
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA OF KIM TAEHYUNG [TAEKOOK]✔
Fanfiction"Setiap bertemu kamu lagi, aku selalu berpikir berkali-kali. Semoga aku tidak jatuh hati lagi kepadamu. Semoga tidak ada lagi perasaan rindu yang dulu membuatku sesak. Aku selalu menanamkan kepada diriku agar tidak mengulangi hal-hal yang dulu ada...