18+ (banyak adegan kekerasanya,pembaca diharap bijak)
Vote and comment!
.
.
.
.
.
.Yeonjun dibawa masuk kedalam mobil ayahnya, didalam mereka nampak sangat kaku.
"Berhenti melakukan tindakan bodoh yeonjun biarkan kehidupan hyungmu berada dalam bahaya" yeonjun menoleh terkejut dengan perintah sang ayah yang menurutnya tidak masuk akal.
"Appa?!"
"Jangan menolak! Appa selalu menutupi perbuatanmu selama ini! Jadi anggaplah ini semua balas budimu terhadap appa" setelah mengatakan itu yeonjun diseret keluar dari mobil.Ia mematung saat dia dihadapi 2 pilihan yang sangat buruk. Sambil menatap mobil itu menjauh yeonjun mengambil ponselnya dan mengetik sesuatu disana.
"Namjoon hyung... aku butuh bantuanmu"
Kim namjoon_
Ketika tengah malam menjelang suara dari hutan pinus dan segerombolan jangkrik mengiringi suasana malam rumah taehyung,rumah yang jauh dari pemungkiman yang ada hanya pepohonan rindang dan rerumputan hijau.
Ahh suasana yang tenang,ribuan bintang yang gemerlap sedikit demi sedikit terlihat dilangit kelam..Jungkook mendongak keatas seraya memainkan kedua kakinya yang setengah tercebur kedalam kolam.
Wajah yang mulus dan senyum berseri seri, tak pernah ia merasa hidup seperti ini...
Lantas suara dari ponselnya terdengar nyaring nama tertera diatas kalau itu adalah jackson.
Wajahnya kembali masam..."Kookie... jangan lupa malam ini, kau harus melakukan sesuatu untukku, yeaaa minimal 1 teguk air minum untuk ayahmu"
Sambungan dimatikan, wajah jungkook tak bisa lagi dibaca dengan jelas, ia kemudian bangkit masuk kembali kedalam rumah menunggu taehyung dan yeonjun di ruang makan...
-------------------------
Tampak seperti biasa, malam ini terlihat cerah taehyung bersiap menuju tempat transaksinya. Dengan ditemani yeonjun tentunya.
Anak itu setelah mengajukan untuk keluar dari sekolah ia tak menjawab 1 pertanyaan dari taehyung alhasil tae membawanya ikut bersama..."Kau menjijikan!" Suara itu terdengar menyindir,mereka mulai memasuki lorong lorong bawah tanah..
"Siapa?" Yeonjun memandang remeh taehyung yang masih menghadapnya...
"Hyung kau menjijikan! Melakukan transaksi barang sialan! Dan dikelilingi wanita jalang!heol! Aku tak pernah membayangkan hidupmu begitu menjijikan!" Taehyung tersenyum dan menjawab dengan enteng
"Kita impas, buah jatuh tak jauh dari pohonnya, begitu? Lalu kau apa? Memeras korbamu? Membunuh? 3-4- atau lebih dari itu? Jika kau tak hati hati hidupmu akan lebih menyedihkan dan menjijikan dariku!" Mata yeonjun memerah, merasa dihina oleh hyungnya sendiri membuatnya panas, meskipun sehari hari dia di bully dan dihina tapi tak pernah sesakit ini...Taehyung menutup matanya rapat rapat,jika saja yeonjun tau. Tau akan segala yang dia lakukan apakah ia akan membencinya?
Kurasa jawabannya tidak,alasan taehyung melakukan ini cukup simpel,
"Tadi appa menemuiku, dia mengatakan bahwa aku tidak seharusnya melakukan tindakan bodoh untuk melindungimu" wajah taehyung mengeras
"Apa maksudmu?" Taehyung berusaha mengubah prasangkanya terhadap yeonjun
"Bukankah itu sudah jelas? Sekarang hidupmu sedang dalam bahaya" cukup sampai disitu taehyung dibuat tidak bisa berkata kata, mobil sampai ditempat tujuan. Yeonjun keluar terlebih dahulu....Taehyung kemudian keluar dan membiarkan yeonjun pergi entah kemana dia Hanya sekedar lihat lihat...
"Bagaimana keadaan bisnis kita bulan ini?" Sebuah bangunan tua yang tak terpakai mendadak ramai dengan di kerumuni manusia bersenjata...
"Lancar, hanya saja kau harus berhati hati, mungkin musuhmu sedang bersembunyi dan bersiap menerkammu dimana saja, hahahhhah! Oh ya.. aku memiliki beberapa wanita cantik, apa kau tak mau ikut bergabung dengan ku?" Taehyung memandang hoseok dengan wajah datar..
"Bagaimana bisa kau bermain wanita disaat bisnis kita sedang berkecamuk" hoseok terdiam ia merangkul taehyung masuk kedalam mobil nya. Namun sebelum itu dia meneriakkan anak buahnya agar mereka lebih cepat memindahkan berton ton paket dari mobil box ke mobil biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA OF KIM TAEHYUNG [TAEKOOK]✔
Fanfiction"Setiap bertemu kamu lagi, aku selalu berpikir berkali-kali. Semoga aku tidak jatuh hati lagi kepadamu. Semoga tidak ada lagi perasaan rindu yang dulu membuatku sesak. Aku selalu menanamkan kepada diriku agar tidak mengulangi hal-hal yang dulu ada...