18+ (banyak adegan kekerasanya,pembaca diharap bijak)
Tolong dong pencet tanda bintangnyaaa
.
.
.
.
.---------------
Suara tembakan yang bergemuruh
Taehyung menutup matanya....
Saat dia membuka, dia telah melihat jungkook yang berdiri dengan rasa takutnya, dan dia menembak yugyeom atas perintah bodohnya."Sialan! Kau seharusnya tau siapa lawanmu! Bukan menjadi tidak tau diri" ujar jungkook melempar pistol lalu menarik taehyung keluar dari tempat itu meninggalkan yugyeom yang meringis karna luka tembakan di punggungnya.
"Panggilkan dokter"
_____________________
Diluar jungkook menyeret paksa taehyung untuk masuk kedalam mobil.
"Ayo pulang!" Taehyung terkekeh.
"Sikap apa ini? Kau bilang kau membenciku lalu kenapa kau tidak menembakku saja?" Pertanyaan bodoh tutur jungkook.
"Aku menembakmu? Tak akan pernah!" Jungkook melipat tangannya didepan dada.
"Maafkan aku telah membuatmu disentuh orang" jungkook memalingkan wajahnya
"Itu menjijikkan" ringisnya mengingat kejadian buruk beberapa menit yang lalu.
"Tidak mau jalan jalan? aku tau tempat bagus" jungkook hanya mengangguk lucu.Selama perjalanan jungkook sibuk memandang keluar sampai akhirnya dia terkejut saat taehyung menggenggam tangannya erat.
"Apa apaan?" Ia menaruh tangannya dan tangan jungkook diatas paha taehyung.
Hangat sekali batin jungkook nyaman, di tersenyum kearah taehyung yang sibuk mengemudi.
"Senang bertemu denganmu jungkook, aku merasa beruntung" tutur kata taehyung membuat jungkook tersenyum dengan air mata jatuh dipipinya."Baru kali ini ada seseorang yang berkata padaku bahwa bertemu denganku adalah sebuah keberuntungan" taehyung melirik jungkook, ia meminggirkan mobilnya dan berhenti.
"Kita sudah sampai" sebuah pemandangan kota seoul dari bukit.
"Aku baru tau ada tempat seperti ini" jungkook menurunkan kaca mobilnya dan menatap keluar."Jungkook" terlalu exaited, jungkook mengabaikan taehyung dan lupa berterima kasih, Jungkook menoleh.
Didapatinya wajah taehyung telah mendekat padanya.
Nafas jungkook tercekat.Chuuuuu~~~
Memagut mesra, jungkook suka ciuman taehyung, lembut dan memabukkan, good kisser right, Suara decakan memenuhi mobil. Namun jungkook merasakan sesuatu menyengat lehernya, tapi dia tak terlalu perduli. Maka taehyung melepaskan ciumannya, dan lambat laun mata jungkook memberat.
"Hyung, ngantuk" rengeknya, dan taehyung mengangguk dan berkata.
"Tidurlah" dan tak lama kemudian jungkook tertidur pulas..Taehyung mengangkat sebuah jarum suntik, ia menyuntikan bius pada jungkook, dan taehyung melempar keluar jendela sebelum benar benar pergi meninggalkan tempat itu.
Dering telfon bergetar."Temui aku ditempat biasa, aku akan segera sampai"
Telfon terputus, taehyung tancap gas menuju tempat janjian, ia fokus seraya menatap jungkook yang pingsan disampingnya. Pria ini benar benar penjahat yang amatiran, Ujarnya seraya tersenyum miring.
Lama dalam perjalanan, mobil taehyung sampai ditempat perjanjian disana seorang pria bertopi telah menunggunya.
"Hyung!" Ia melepas topinya.
"Yugyeom" benar pria itu adalah yugyeom, pria yang menantang taehyung untuk bermain judi tadi.
"Bagaimana dia?" Tanya yugyeom dengan wajah penasaran.
"Pingsan" yugyeom terkekeh.
"Begaimana punggungmu?" Tanya taehyung dan yugyeom bilang kalau punggungnya tidak apa apa.Yugyeom adalah bawahan taehyung, guna mengetahui jungkook berkhinat dari taehyung atau tidak, taehyung menyuruh yugyeom untuk berpura pura menantangnya diperjudian. Dan melihat bagaimana reaksi jungkook ketika yugyeom menyuruhnya untuk membunuh taehyung. Dan hasilnya memang jungkook adalah seorang amatiran.
"Kau memang tak punya hati" ujar yugyeom
"Membiarkan orang lain menyentuh jungkook, ahahahah" taehyung memukul kepala yugyeom kasar.
"Aku tak selemah orang lain. Lain kali tak akan ku biarkan" yugyeom mengangguk angguk mengerti"Bayaranku" ujar yugyeom menadah tangan pada taehyung. Dan taehyung memberikan selembar cek pada yugyeom
"12 juta won" yugyeom pergi meninggalkan taehyung dengan senyum di bibirnya._______________________________
Taehyung menggendong tubuh jungkook memasuki mansionnya, semua orang telah tertidur jadi rumah terasa lebih hening terlebih ini sudah lewat pukul 12 malam.
Cekleak...
Melewati kamar yeonjun adiknya itu terkejut akan kehadiran taehyung.
"H-hyung?" Kemudian dia melirik jungkook yang tidur bagaikan orang pingsan dalam gendongan taehyung.
"Kau apakan dia?"
"Sedikit memberikannya penenang" yeonjun menggeleng saat hyungnya itu pergi menjauh dari hadapannya.Jungkook dibaringkan ditempat tidur, wajahnya yang damai membuat taehyung lulus dalam kegelapan.
"Kau sungguh tidak tau apa yang sedang kau lakukan saat ini" taehyung menarik selimut hampir menutupi tubuh jungkook sebelum tangannya di tahan.Taehyung melirik, mata itu perlahan terbuka nampak sayu dan dalam.
"Aku pingsan cukup lama" taehyung tersenyum miring.
"Kau tau?" Jungkook mengangguk,
"tentu saja aku tau, pantulan bayangan di kaca mobilmu tak akan pernah berbohong" taehyung tekekeh.Brukk!!!
Taehyung di sudutkan pada senderan ranjang, wajah jungkook tersenyum manis sementara taehyung terkekeh pelan, apa yang jungkook lakukan padanya?
"Kenapa tidak memberontak hmmm?"
"Aku ingin tau siapa yang kau temui" taehyung terkekeh lagi lebih keras. Ternyata biusnya tidak bereaksi dengan penuh."Jadi itu kau"
jungkook mengeratkan pegangannya pada tubuh taehyung agar pria itu tak bisa bergerak
"Apa maksudmu?" Taehyung menunjukan smirknya
"Kau yang berusaha membunuhku atas perintah appamu" jungkook tertegun dengan air wajah yang tak bisa ditebak."Katakan jungkook? Kau menghianatiku?" Jungkook mendorong tubuh taehyung semakin keras pada dinding ranjang.
'Aakhhhhh!'
"Bekerja sama dengan jackson?"
Jungkook melepaskan outfitnya, ternyata di lengannya sudah terselip sebuah mini pistol miliknya, jungkook menodong taehyung dengan turun dari ranjang dengan perlahan.
Taehyung tentu terkejut, ia menormalkan mimik wajahnya agar jungkook tidak salah paham.
"Maafkan aku hyung, hanya ini yang bisa kulakukan"
DOOORR!!
Tbc😃
Mamake buka gc, kelen ga ada yang mau ikut? Oaky sip
Linknya ada di tl.
Vote and comment jan lupa
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA OF KIM TAEHYUNG [TAEKOOK]✔
Fanfiction"Setiap bertemu kamu lagi, aku selalu berpikir berkali-kali. Semoga aku tidak jatuh hati lagi kepadamu. Semoga tidak ada lagi perasaan rindu yang dulu membuatku sesak. Aku selalu menanamkan kepada diriku agar tidak mengulangi hal-hal yang dulu ada...