18+ (banyak adegan kekerasanya,pembaca diharap bijak)
.
.
.
.
.Suara langkah kaki memenuhi rumah taehyung, yeonjun yang baru saja dari dapur, kaget dengan keadaan jungkook yang keluar dengan terburu buru.
"Hyung? Kau sudah bangun?" Jungkook tersenyum miring.
"Yeonjun ahh... pergilah pada taehyung, dia membutuhkanmu" yeonjun yang melihat jungkook seperti ini langsung berlarian meninggalkan jungkook.Tak lama jungkook mendengar suara teriakkan yeonjun, dia meneriaki nama jungkook, namun pria kelinci itu telah pergi meninggalkan mansion kim, dengan seluruh pertanyaan menggantung.
-
-
-3 hari dari waktu itu, semua nampak aman dikediaman taehyung dan keadaan taehyung pun lumayan membaik, lukanya pun setengahnya hampir mengering, namun ia masih mengunakan tangan kiri untuk menyantap makanan.
"Tuan apa masih ada yang dibutuhkan?" Taehyung menggeleng perlahan sambil berusaha menyuapi makanan ke mulutnya.
"Tidak ajhuma ini sudah cukup" ajhuma itu tersenyum perlahan.Setelah selesai Ia kembali ke kamarnya namun saat menuju kesana ia berhenti tepat didepan kamar jungkook.
Pikirannya melayang, kenapa jungkook berbuat seperti itu? Jungkook yang dia kenal tak seperti itu.
Matanya kembali terpejam berusaha meredam emosi, mengingat bagaimana jungkook menghianatinya dan menembaknya.
Ponselnya bergetar, mungkin saja ini dari koleganya, namun melihat nama yg tercantum dilayar membuatnya sedikit getir."Kau menemukannya? dimana dia?"
"Yaa.... seperti dugaan dia memang bersama jackson"-------------------
Hanya bisa menengok keluar jendela dimana bulan purnama bersinar terang, ia tersenyum miris dengan kelakuannya yang benar benar pecundang.
Jungkook duduk di samping ranjang dengan memeluk kedua lututnya,
Bibir yang mengering itu kini terlihat tersenyum saat ia ingat pertama kali saat taehyung datang padanya dengan wajah konyol. Semenjak ia pergi dari rumah kim, dia dibawa oleh jackson menuju sebuah rumah kayu kecil di tengah hutan, persinggahan pribadi milik jackson. Ia tak makan ataupun minum ia merasa tak selera.Ia tersentak ketika pintu terdengar terbuka.
"Jackson"
Pria tinggi itu berjalan menyalakan lampu, membiarkan terangnya mengalahkan sang purnama.
"Kau mencintai taehyung?" Jungkook menggeleng.
"Urungkan niatmu jika kau memiliki perasaan padanya" ia berjalan mengitari kamar.
"Sebab, dia akan mati membusuk ditanganku jika kau memiliki perasaan padanya" mata doe jungkook membulat.
"Dia hanya seorang yang mengandalkan para bawahannya" jungkook terdiam.
"Kau hanya di manfaatkan untuk dijadikan seorang budak, sama seperti yang lainnya" merasa jungkook terhasut. Jackson kembali melanjutkan kata katanya"Seperti sepat, jika sudah pahit akan dibuang. Itulah kamu jungkook jadi jangan tertipu" jackson menaruh sebuah napan di atas tempat tidur lalu meninggalkan jungkook sendirian lagi, namun sebelum benar benar pergi, jackson membuat jungkook terdiam dengan wajah kaget.
"Makanlah..... taehyung sekarang benar benar mencarimu, mungkin esok atau lusa dia menemukanmu disini, jadi berusahalah bersikap baik baik saja"
-
-
-
-
-
Pagi sekali taehyung dan yeonjun dipanggil oleh appa mereka, didalam ruangan kedap suara itu taehyung duduk dengan yeonjun, wajah mereka tak menunjukan ekspresi, tak lama datanglah seorang pria tua dengan tongkat ditangannya. Dia sudah sangat ringkih namun usaha dan otak piciknya masih bekerja layaknya orang muda seumuran taehyung, dan taehyung beruntung mendapatkan semua yg dimiliki ayahnya."Tae... sudah lama tidak mengunjungi appa"
Tuan kim melirik yeonjun yang terdiam menatap kedua orang yang kembali menuai sindiran.
"Saya banyak pekerjaan" ujarnya singkat. Lalu tuan kim menunjuk yeonjun.
"Dan kau? Putus sekolah? Lalu bagaimana perintah appa?" Taehyung menatap tajam pada yeonjun. Pemuda itu menghela nafas.
"Aku memutuskan untuk melakukan apa yang kumau"BRAKKKK!!
Tuan kim menggebrak meja dengan keras. Masih ingat dengan ucapan tuan jeon sewaktu dia bertemu dengan yeonjun waktu itu? Yap tentu saja menyuruh yeonjun untuk tidak ikut campur dalam hal apapun yang berkaitan dengan taehyung.
"Appa! Tae hyung adalah hyungku! Kenapa aku harus membuatnya dalam bahaya?! Bukankah aku harus menolongnya?"
PLAKKKK!!
"Sejak kapan kau lancang terhadap appamu yeonjun!" Yeonjun menahan nafas serta mengelus pipinya yg panas, terkena tamparan tuan kim.
"Kau sudah mulai mengikuti jejak hyungmu ternyata----- KALIAN BERDUA SAMA SAJA! PECUNDANG! " Taehyung terkekeh dalam pertengkaran appa dan yeonjun.."Appa? Masih tidak mengerti garis keturunan?" Taehyung berdiri memasukan tangan kekantungnya lalu memperbaiki jaket.
"Jika kami berdua adalah pecundang, lalu siapa yang menurunkannya? Tentu saja appa... appa lebih pecundang dari kami" tuan kim melotot pada taehyung. Taehyung menyeret yeonjun keluar dari ruangan namun sebelum benar benar pergi.
"Taehyung...... bersikap semaumu akan membuatmu jatuh berkeping keping"
Taehyung menarik senyumnya."Katakan itu pada dirimu sendiri appa, jangan khawatirkan aku"
_____________________
Taehyung melirik keluar jendela mobilnya, ia datang sendiri kali ini, yeonjun dan hoseok sudah wanti wanti untuk mengantarkannya atau sekedar menemani.
Tapi taehyung tidak mau, sebab ia ingin berbicara berdua dengan jungkook, ingin tau alasan apa yang dia simpan dibalik semua yang telah dia lakukan.Rumah perapian kayu, taehyung mengetuknya perlahan, pinti terbuka menampilkan seorang wanita muda. Sepertinya seorang pekerja, ia menaiki tangga dan ia melihat jackson telah menunggunya.
"Ku berikan waktu untuk kalian berdua" taehyung mengerinyitkan dahinya. Baru pertama kali bertemu dengan jackson, yang katanya adalah pesaing bisnis bawah tanahnya. Saling menghancurkan adalah rencana yang jackson tuju sekarang.
Jackson melewati taehyung dengan menabrak pundak laki laki tegap itu.Klek.
Pintu tak dikunci, taehyung masuk lalu menutup pintu nya perlahan, di ujung ruangan ia melihat jungkook duduk termenung membelakangi taehyung di remang remang dari cahaya bulan.
"Hentikan langkahmu" suaranya serak menahan tangis.
"Bagaimana kabarmu?" Taehyung menelan ludahnya sakit, Ia melangkah 1 kali.
"Diam ditempatmu!" Taehyung kembali terdiam.
"Jika kau melangkah lagi, maka semua peluru itu akan bersarang ditubuhmu" taehyung melirik tubuhnya, cahaya leser entah datang dari mana menyinari kepala perut serta jantungnya."Pastikan kamu makan dengan baik" suaranya bergetar, apa yang tengah jungkook pikirkan.
"Karna semua akan berlalu jadi pastikan kau baik baik saja------""Lalu bagaimana denganmu?!------ ayo pulang jangan seperti ini? Apa yang membuatmu melakukan ini?!" Jungkook tetap duduk memunggunginya.
"Tolong jujur padaku"
"Kamu akan percaya padaku apapun yang terjadi?"
Taehyung tak menjawab."Pergilah hyung....."
"Kau akan kembalikan? Menjadi jungkook yang kukenal?"
"A-aku------------"
"Aku akan menantimu....... cepatlah kembali"
Taehyung berbalik lalu pergi dengan derap langkah yang kian lama kian menjauh....
Jungkook ambruk dalam duduknya..Tbc🔊🔊🔊
Cek sound plisss woakwoakwoakwo
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA OF KIM TAEHYUNG [TAEKOOK]✔
Fanfiction"Setiap bertemu kamu lagi, aku selalu berpikir berkali-kali. Semoga aku tidak jatuh hati lagi kepadamu. Semoga tidak ada lagi perasaan rindu yang dulu membuatku sesak. Aku selalu menanamkan kepada diriku agar tidak mengulangi hal-hal yang dulu ada...