6 (diperbaharui)

8.9K 643 7
                                    

18+ (banyak adegan kekerasanya,pembaca diharap bijak)

Vote and comment plisss!

-----------------

"K-kau-----tidak sampai kapanpun"
"Kau hanya perlu mencarinya... "
Taehyung bersandar pada sandaran korsi dengan mata terpejam
"Dia rekan bisnisku jika kau ingin tau" singkatnya jungkook memperhatikan dengan seksama, bulu mata panjang itu bibir tebal dan wajah tampan.
"Apa urusannya denganku?" Taehyung terkekeh
"Apa ada perkembangan setelah hari itu kalian bertemu?" Jungkook terdiam sebentar lalu menjawab pertanyaan taehyung.
"Ada, aku kerap menemukan bingkisan didepan rumahku, semenjak saat itu, aku merasa senang dan itu pasti pemberian appa" taehyung tersentak,ingin memberitahu yang sebenarnya, tetapi ia takut jungkook kecewa lantas ia ikut tersenyum.
"Sudah ku duga! Dia pasti melakukannya" Jungkook tersenyum dan  bangkit lalu masuk kedalam toko meninggalkan taehyung
Yang mengekor mengikuti jungkook.

"Oh yeonjun-a sift ku sudah selesai, selamat bekerja" taehyung menggantung di ambang pintu melihat seseorang anak yang bernama yeonjun itu, jungkook menabrak pundaknya sehingga ia kembali tersadar, diliriknya jungkook yang mulai menjauh dari toko dan ia kembali melihat yeonjun yang memasang wajah acuh tak acuh padanya...

Dengan ragu dia melangkah mendekati yeonjun berusaha mengabaikan jungkook yang sudah jauh dari jangkauannya.

"Kenapa kau bekerja disini? Bocah! Kau harus sekolah" Yeonjun melihat hyungnya yang benar benar penasaran
"Mencari uang! Karna hyung dan jin hyung tidak pernah memberikanku uang jajan! Jadi aku memilih untuk bekerja disini" taehyung bergegas mendekati yeonjun dan mencekik leher pria muda itu dengan lengannya mengapitnya diantara ketiaknya
"Kau mau mati! huh! Appamu akan membunuhku! Dasar anak nakal!" Ia terus menganiayaya dan yeonjun mengaduh sambil berusaha memukul lengan taehyung. Hingga suara pintu kembali berbunyi

"Taehyung apa yang kau lakukan?!" Jungkook berdiri dengan wajah tak santai miliknya.
Dengan segera ia melepaskan yeonjun yang telah merah wajahnya, ia berlari kearah jungkook dan mengadu dengan wajah menderita..
"Hyungiee dia tiba tiba datang dan mencekikku, lihat leherku merah" yeonjun menunjukan lehernya yang benar berwarna merah...
Dengan sepenuh hati taehyung mengumpat kasar didalam hatinya, mengutuk yeonjun dengan segala sumpah serapahnya...
"Bukan begitu jungkook, kami hanya bercanda" taehyung langsung keluar dari minimart tak lupa memukul kepala yeonjun keras sehingga anak itu mengaduh kesakitan...
"Cih dasar! Oh yeonjun aku melupakan dompetku disana, itulah kenapa aku kembali dan mengambilnya tapi yang kulihat malah kau di kasari oleh pria gila itu" yeonjun terkekeh ragu ia mengambilkan dompet jungkook dan membiarkan namja itu pergi menyusul hyungnya yang ia pastikan sudah kesal sampai ubun ubun...
"Menggodamu memang luar biasa hyung hahahahah"

--------------

"YAKK! Jalanlah pelan pelan! Aku harus berbicara denganmu" jungkook berusaha menyamai langkahnya dengan taehyung.
"Ini tentang yeonjun! Yakkk!!------- aduhhhh" mendengar suara jungkook mengaduh taehyung berbalik dan menatap pria itu dengan tatapan bertanya 'ada apa?' Ia menggeleng dan taehyung kembali menatap lurus berusaha menyembunyikan rasa kesalnya terhadap yeonjun...

"Aku harus membicarakannya denganmu tentang yeonjun!"

Dan disinilah dia bersama taehyung duduk dibawah pohon yang lebat daunnya, hari ini matahari begitu terik membuatnya harus menyipitkan mata kalau ingin melihat lebih jauh...
"Yeonjun kenapa kau perlakukan dia speerti itu" taehyung menghela nafas.
"dia itu kenalanku" singkatnya, identitas yeonjun yang merupakan seorang adiknya harus dirahasiakan,entah mengapa tapi semenjak yeonjun pindah dari australia tempat dia sekolah dahulu, ia diminta untuk tidak memberitahu asal usul keluarganya,entah apa maksudnya...
"Benarkah?"jungkook memastikan
"sejak kapan kau begitu perduli dengan orang disekitarmu?" Taehyung berujar dengan tatapan yang terus menatap lurus.
"Semenjak dia datang dengan keadaan luka luka" taehyung menoleh
"siapa?" Jungkook balas menatap sambil tersenyum
"yeonjun, aku memang tidak pernah perduli dengan orang disekitar, tapi aku selalu perduli dengan semua orang yang ku anggap penting sangat penting" taehyung tertegun, ia saja tidak begitu memperhatikan yeonjun, sebab anak itu selalu mengatakan bahwa dia sudah dewasa dan bukan anak kecil yang harus dimengerti setiap saat, jadilah taehyung tidak perduli...
"Luka luka?" Wajah taehyung mendadak datar, jungkook merasakannya..

"Ahh itu---- aku tidak yakin hanya saja dia selalu pulang dengan luka." ujar jungkook kaku lalu bangkit dari duduknya, taehyung memutar setiap kata kata jungkook dengan matanya yang terus menatap lurus.
"aku harus pergi bekerja, annyeong" ia melangkah sebelum tangannya dicekal taehyung dengan begitu kuat...
"Aku bertanya, APA DIA BENAR BENAR TERLUKA?!" Berteriak hingga mengagetkan jungkook.
"Yaa.. itu terlalu sering dan dia akan menginap dirumahku jika lukanya parah, dia bilang takut mengkhawatirkan orang orang rumah dan oh iya jangan bertetiak hanya karna kau ingin menanyakan hal itu" cengkraman ditangan jungkook melemah... tanpa basa basi taehyung meninggalkan jungkook yang merasa  bingung
"Sebenarnya apa arti ini semua" ia berujar dan pergi dari sana...

-------------------

Pintu di buka perlahan, taehyung memasuki kamar yeonjun dengan wajah tak bisa dibaca. melihat sekelilingnya dimana fasilitas dan rak rak buku berjejer disana, ia mendekati nakas di samping ranjang yeonjun dan membuka laci nakas anak itu, begitu banyak obat obatan untuk luka seperti alkohol, betadine dan kapas...

"Bocah nakal itu!" Ia menggeram dalam diam, pikirannya hanyut bahwa dia harus tau asal usul luka luka pada yeonjun dari perkataan jungkook kalau yeonjun berusaha menyembunyikan permasalahannya pada dirinya dan jin hyung...

Klekk~~

"Oh hyung!" Taehyung berbalik dan melihat yeonjun yang telah pulang dari jam kerjanya..
"Sudah pulang?" Yeonjun memiringkan kepalanya sambil menggaruk tengkuknya aneh saja jika hyungnya ini tiba tiba mengunjungi kamarnya..
"Bau busuk apa ini!" Keluhnya, yeonjun terkekeh
"Bau keringat, sebelum pulang aku menyempatkan diri untuk berlatih kemampuan basketku" taehyung mengangguk.
"Sejak kapan keringat berbau sampah?" Yeonjun tidak mendengarkan dia berjalan menuju kamar mandi mengabaikan hyungnya
"Emm hyung aku minta maaf karna telah menyembunyikan kerja paruh waktuku" taehyung mengangguk
"Kau tidak marah?!" Hebohnya
"Tidak sama sekali,lepas bajumu biar ajhuma membersihkannya" yeonjun mengangguk senang ia melepaskan kemeja sekolahnya
"STOP IT!" Yeonjun terlonjak kaget
"What is that yeonjun?" Yeonjun menutupi memar di perut bagian kirinya
"Ahh itu kemarin aku mencoba sepedah milik temanku disekolah lalu aku terjatuh dan terbentur trotoar hingga jadilah seperti ini" taehyung lagi lagi mengangguk...
"Tapi kau sudah bisa bersepedah? Mengapa bisa terjatuh?" Yeonjun memutar bola matanya malas
"Yak! Hyung! Kau banyak sekali bertanya! Aku mau mandi saja susah" taehyung tertawa dan meninggalkan yeonjun sendirian di kamarnya...
"Kita akan berbicara lagi nanti" taehyung berkata pada yeonjun dengan nada rendah











































7 hari kemudian~

Buaghh buaghhhh!

'Akhhhhhh'

"Jeon jungkook! Kalau kau tidak bisa melayani dengan benar jangan pernah bekerja disini!" Jungkook mengaduh saat tubuhnya terlempar keluar dari bar,baru 1 minggu bekerja disini mencoba bekerja menjadi penghibur ujung ujungnya dia tak bisa memberikan apa yang menjadi mahkotanya selama ini...

"Aku memang tidak berbakat menjadi pelacur ajhusii"  ia berusaha berdiri mengambil hoodienya dan menutup kepalanya menggunakan tudungnya...
Ia meninggalkan area bar dengan langkah tertatih..

Setengah perjalanan hujan mulai mengguyurnya, ia jadi kembali teringat hari dimana taehyung menolongnya, mengulurkan tangan pada dirinya, menolongnya dengan senang hati...
Ia tersenyum berseri seri, setidaknya ia masih memiliki kenangan indah didalam hidupnya.
Tapi semenjak kejadian di taman, taehyung tidak pernah lagi mengganggunya. Padahal ia ingin bercerita kalau ia belakangan ini mendapat banyak hadiah didepan pintu rumahnya mengatakan kalau ayahnya datang menjenguknya meski ia tak pernah lagi menampakkan diri.

"JUNGKOOK!"

Tiba tiba seseorang memanggilnya dengan lantang, jungkook melihat kebelakang, dan dia melihat jimin yang berdiri dengan payung hitamnya..
Jungkook berniat pergi

"JEON JUNGKOOK!" Ia berhenti dan membiarkan jimin mendekatinya...
"Jungkook kemana saja kau?" Jimin bertanya dengan wajah senang karna bisa melihat jungkook lagi.

"Kenapa kau seperti ini jungkook shii?"




Tbc!

ULUH ULUHH...

VOTE AND COMMENT DONT FORGET!

MAFIA OF KIM TAEHYUNG  [TAEKOOK]✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang