18+ (banyak adegan kekerasanya,pembaca diharap bijak)
.
.
.
.
.Mereka ngajarkanku untuk selalu tenang menghadapi masalah menjadi dewasa saat sesuatu menghantam kehidupanku.
Taejukis×_×
Langkah jungkook terhenti saat dia merasakan tengah diikuti seseorang berbaju hitam. Dia menoleh kebelakang dan menemukan seseorang yang tengah mengikutinya, dia menghambuskan nafas pelan, benar kata taehyung kalau setiap langkahnya kini adalah langkah menuju kematiannya. Mungkin ia akan mati hari ini, atau mungkin dia akan kehilangan apa yang dia miliki saat ini atau, ia akan lost control.
Ia kembali menoleh memastikan orang itu masih mengikutinya atau tidak. Ternyata masih, sebenarnya apa yang orang orang mau darinya. Begitu dia kembali menghadap depan dia terkejut luar biasa karna seseorang berdiri dihadapannya.
"OH ASTAGA!" ia mencoba menormalkan detak jantungnya, kemudian mencoba melihat wajah orang yang mengagetkannya.
"kenapa kau kabur dari rumah sakit?" jungkook lesuh. Kenapa tuan kim ini selalu tau apa dan kemana dia pergi. Jungkook menatap sengit taehyung yang menatapnya tajam
"Aku tidak kabur! Hanya saja ingin mencari udara segar!" Taehyung menaikkan alisnya mengintimidasi, jungkook salah tingkah
"dengar kau bajingan! Yeonjun terluka karnamu, jika saja hari itu aku berhasil membunuhmu mungkin semua orang tak akan terluka-------AKHHHHH!!" jungkook menjerit sakit pada lehernya, karna taehyung menarik tudung hoodienya ke atas, jadilah lehernya terasa tercekik."dasar tteoki nakal! Itulah kenapa kau harus selalu berada disekitarku. Dengar mulai sekarang kau harus belajar bela diri, menembak dan berkelahi. Bedebah kecil ini hanya bisa melawan!." Jungkook memukul perut taehyung yang serasa keras.
"LEPASKAN AKU SIALAN!"
"bawa dia ketempat latihan"
_____________
Jungkook menurut dengan duduk disamping taehyung, mereka dalam perjalanan menuju sebuah tempat latihan kata taehyung, tapi yang jungkook lihat sedari tadi hanya ada gunung dan pepohonan yang daunnya gugur.
"Tempat macam apa ini? "
"Kita akan ke pavel" jungkook membulatkan matanya penasaran, siapa itu pavel.
"Nugu?" Taehyung yang asik melihat tab. Kemudian mematikan tabnya dan lebih memmilih berbincang dengan jungkook.
"Pavel, kau akan tau nanti" jungkook kembali menatap jalanan.
"Kenapa kau membuangku kesini hum? Sebagai kekasih yang manis seharusnya aku dibiarkan berkeliaran mencari apa yang kusukai" jungkook protes taehyung menghela nafas.
"Kau begitu menyukai kebebasan, aku akan memberikannya padamu, tapi sebelum itu kau harus memiliki bekal." Jungkook ingin mengigit taehyung sekarang juga..."Jungkook, aku mungkin akan sangat merindukanmu" jungkook berdecih.
"Seperti asrama saja, memangnya disana aku akan dikurung?" Taehyung terkekeh,ia saja jika ingin lolos dari tempat itu ia harus berlatih. Dan sialnya dia tak sanggup untuk tinggal disana dan lebih memilih membayar paket pelajaran khusus. Taehyung menepuk pundak jungkook
"Jika kau ingin kabur kamu akan lebih dulu dimakan serigala" jungkook bergindik dan menjauhkan tangan taehyung dari pundaknya.
"Dengar kau! Aku tidak berpikir seperti itu"
Taehyung terkekeh.."Lalu bagaimana dengan jackson?"
"Biar aku yang mengurusnya."
Lalu sampailah mereka ditempat itu, gerbang yang menjulang tinggi ditengah tengah hutan pinus.Mobil taehyung masuk dan langsung kesalah satu bangunan mewah, dan lagi lagi jungkook bertanya.
"Apa pavel yang membangunnya?"
"Bukan ini semua propertiku, aku membelinya dan menjadikannya sekolah khusus beladiri, jika kau ingin tau disini ada paket mafia" jungkook terkejut.
"Ayo masuk!"
"Woahh dia benar benar mafia" bisiknya pelanDidalam jauh lebih nyaman dan leluasa, jungkook mengekor dibelakang taehyung ketahuilah kalau taehyung masih setia menggenggam tangan jungkook dan jungkook hanya mengedarkan pandangannya..
Sebuah pintu terbuka menampilkan sosok paruh baya dengan jenggot putih serta kumis ia berdiri dibantu tongkat kayu ditangannya..
Jungkook membungkok sopan."Annyenghaseo, jungkook imida"
Kakek tua itu tersenyum, jungkook memaksa taehyung membungkuk untuk menghormati yang lebih tua katanya akhirnya taehyung terpaksa membungkuk.
Terlihat dari wajahnya pria tua itu terkejut."¿Es él la persona de la que me hablaste?"
(Apa dia orang kau ceritakan?)Taehyung mengangguk kemudian duduk dibangku kebanggaan disana, jungkook membulatkan matanya, sama sekali tak mengerti apa yang dikatakan orang tua itu, yang ternyata orang asing
"Sí, él es la persona, espero que lo eduquen bien, porque Jackson está detrás de él, tengo que ocultarlo aquí."
(ya, dia adalah orangnya, kuharap kau mendidiknya dengan baik, karena jackson mengincarnya, aku harus menyembunyikannya disini)Pria tua itu mengangguk angguk mengerti dan dia berbalik menghadap jungkook lalu membungkuk 90° dan otomatis jungkook ikut membungkuk juga...
"YA! Jeonn! butuh buku kamus bahasa spanyol?" Jungkook terdiam, bahasa apa? Ia tak mengerti.
"Tapi jangan khawatir dia juga bisa bahasa korea kok, hanya sedikit sih------ cahh ku antar kekamar mu hmmm"Jungkook kembali berpamitan pada pavel itu, ia mengikuti taehyung yang berjalan entah kemana.
Sesampainya dikamar yang dimaksud, taehyung langsung merebahkan tubuhnya.
"Kemari!" Jungkook kikuk, ia sungguh malu dan tidak mau tidur disamping taehyung semenjak malam itu. Terlalu canggung hanya sekedar memulai.
"Ck! Kubilang kemari!" Jungkook akhirnya menurut saat taehyung menekan bahasanya.
"Lebih dekat! Akukan kekasihmu"
"HEE siapa bilang! Aku bukan kekasihmu!"
"Bukan? Lalu apa tanda kiss mark di lehermu" jungkook relfek menutup lehernya dengan tangan
"Bukan apa apa!" Merasa gemas taehyung menarik tangan jungkook agar lebih dekat padanya, pada akhirnya taehyung dapat memeluk tubuh gembil itu..
Kemudian mengelus kepalanya sayang."Harus kukatakan kalau di seoul begitu berbahaya" jungkook mendongak
"Harus ku jawab kalau kau adalah bahayanya tuan kim, semenjak aku masuk kedalam hidupmu semuanya menjadi berantakan dan --------"
"Menyenangkan?"
"Heummm" jungkook menyamankan dirinya dalam dekapan taehyung."Aku harap kau selalu seperti ini, jangan tinggalkan aku! Seperti apa yang kau lakukan kemarin, jika aku tidak lost control mungkin aku sudah menbunuhmu" Penuh penekanan namun terdengar manja tipe jungkook sekali.
"Jika aku memilih tidak kembali apa kau akan benar benar membunuhku? Jika aku benar benar melupakanmu dan memilih bekerja sama dengan appa kau akan membunuhku? Jika aku-------." Taehyung memeluk tubuh jungkook erat.
"Aku akan benar benar menghabisi seluruh korea, menemukanmu menghancurkan siapapun bahkan jika itu ayahmu"
"Ayahku akan dibunuh jackson. Karna ulahmu yang menculikku dan menggagalkan rencananya." Mata jungkook berair dia menangis.
"Tapi setidaknya kau ada bersamaku disini jadi tidak akan ada yang melukaimu,tentang ayahmu biarkan dia mati dalam keserakahan yang dia mau. Ayahmu tidak benar benar tulus menyayangimu jungkook"
Jungkook memeluk tubuh taehyung merasakan hangatnya tubuh tegap itu, taehyung mengecup pelan kening jungkook."6 bulan kau akan tinggal disini, dan sesekali aku akan mengunjungimu" jungkook mengangguk.
"Jangan geer! Aku hanya melakukan demi kebaikanku" taehyung tersenyum sambil berdecih
"Aku akan keluar sebelum 6 bulan! Aku yakin! Tapi-------- jangan harap mencintai orang lain selain diriku arraseo! Meskipun aku jauh darimu dan bukan kekasihmu tetap saja kau tak boleh melirik wanita lain selain aku!" Taehyung tak bisa menahan tawanya jungkook ini susah sekali jujur."Arraseo arraseo!"
"Jika kau melanggarnya burungmu akan terlepas dari tempatnya secepat mungkin!" Tak menjawab taehyung malah mendekatkan wajahnya pada wajah jungkook..
"Heumm aku janji"
Chuuuuuuuuuu~~~~~~
.
.
TBC
WOKWOKWOWKWOWKW
APDET JUGA AKUNYA....
VOTE AND KOMEN JAN LUPA😁😁
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA OF KIM TAEHYUNG [TAEKOOK]✔
Fanfiction"Setiap bertemu kamu lagi, aku selalu berpikir berkali-kali. Semoga aku tidak jatuh hati lagi kepadamu. Semoga tidak ada lagi perasaan rindu yang dulu membuatku sesak. Aku selalu menanamkan kepada diriku agar tidak mengulangi hal-hal yang dulu ada...