18+ (banyak adegan kekerasanya,pembaca diharap bijak).
.
.
.
.
.Cuaca dipagi hari minggu itu nampak sangat cerah, taehyung terbangun dengan tubuhnya yang lemas karna semalaman ia menjaga jungkook. Istrinya itu tengah dalam masa transmisi untuk melahirkan, merasakan sakit diseluruh tubuhnya hingga ia meminta ibunya untuk menjaga jungkook bergantian.
"Eomma?" Hening dalam ruangan. Taehyung mencoab menormalkan dirinya dan berjalan keluar ruang rawat.
"Eomma?" Masih tidak ada yang menjawab.
"Jungkook?" Tidak ada juga. Taehyung milirik ranjang pasien namun tak menemukan jungkook disana, itu artinya?
Segera taehyung berlarian menuju ruang oprasi dengan terus menelfon sang ibu. Bajunya yang masih menggunakan kaus putih dan celana jeans serta wajah bantalnya masih menjadi etensi seluruh pengunjung terlebih mereka yang menegenal taehyung.
Sesampainya taehyung diruang oprasi, ia tak menemukan ibunya disana. Sampai seorang perawat berjalan mendekatinya.
"Sus, apa ada yang tengah oprasi melahirkan didalam?" Suster itu menggeleng dan mengatakan bahwa tidak ada yang sedang oprasi saat ini. Maka taehyung menerima telfon dari ibunya.
"Eomma! Kau dimana?"
"Eomma mengajak jungkook berjalan jalan. Ia merasa kakinya sedikit bengkak" taehyung mematikan ponsel nya dan segera pergi ke tempat dimana ibu dan jungkook berada.
Jungkook melambai pada suaminya itu dengan senyum merekah di bibirnya. Seketika rasa khawatirnya mengudara.
"Bagaimana bisa kalian tidak membangunkanku?" Risih taehyung saat ia sampai dihadapan ibunya dan jungkook.
"Aku takut tidurmu terganggu hyung jadi kami berjalan berdua saja" ibunya tertawa mendengar celoteh jungkook yang sedang dimarahi taehyung karna keluar tidak memberitahunya.
"A-awww!" Jungkook kembali meringis sakit saat si baby boy menendang dengan kuat dari dalam.
"Sepertinya ia kesal appa memarahi eomma" di belakang sana, berdiri yeonjun dengan seorang anak kecil berumur 4 tahun.
"Aigooo urie ggukie? Kau sudah sarapan?" Ia bertanya pada anak pertamanya itu dengan wajah gembira. Namun anak bernama taegguk itu langsung memeluk taehyung.
"Appa kapan appa akan pulang? Taegguk kesepian" ujarnya sedih, jungkook yang melihatnya tidak tega jujur saja.
"Appa akan pulang membawa teman baru untuk ggukie, soalnya temab ggukie masih didalam sini. jadi appa harus menunggunya keluar agar bisa membawanya pulang" taegguk hanya mengangguk dengan bibirnya yang pout. Taehyung bangkit dan langsung menghadap yeonjun.
"Bagaimana perusahaan?"
"Aman"
"Bisnis?"
"Aman"
Taehyung pun merasa legah karna yeonjun dapat menggantikan posisinya meski hanya sementara. Yeonjun kini masih menjadi mahasiswa di universitas hangguk mengambil jurusan bisnis. Ia menikmati kehidupannya yang baru setelah polisi menghapus semua data kriminalnya dengan hyungnya. Berterima kasihlah pada kim namjoon dengan segala koneksinya.
"Jungkook tidak baik jika kau berjalan jalan seperti ini" jungkook mengangguk dan menyuruh ibunya untuk pulang. Namun sang ibu mertua tidak mau meninggalkan jungkook dalam keadaan susah. Cucu keduanya haruslah ia yang menemani. Maka hendak jungkook berjalan satu langkah ia tiba tiba merunduk sambil menahan sakit di perutnya.
"Kupikir ini sudah waktunya"
"Tahan jungkook semua akan baik baik saja" taehyung menggenggam erat tangan jungkook sebelum ranjang itu didorong masuk kedalam ruang oprasi. Taehyung duduk dengan wajah ternenung.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA OF KIM TAEHYUNG [TAEKOOK]✔
Fanfiction"Setiap bertemu kamu lagi, aku selalu berpikir berkali-kali. Semoga aku tidak jatuh hati lagi kepadamu. Semoga tidak ada lagi perasaan rindu yang dulu membuatku sesak. Aku selalu menanamkan kepada diriku agar tidak mengulangi hal-hal yang dulu ada...