30 (diperbaharui)

4.7K 362 22
                                    

18+ (banyak adegan kekerasanya,pembaca diharap bijak)

.
.
.
.
.
.

jungkook melangkahkan kakinya masuk kedalam gedung perkantoran semua orang yang melihatnya segera bungkuk hormat padanya. tak sedikit yang mencibir 

"kudengar dia yang telah membunuh ayahnya sendiri, mungkin dia dendam" 

 ayahnya membangun gedung dengan luar biasa mewah sehingga membuatnya terperangah, sebenarnya ia sedikit khawatir tentang bagaimana cara ia mengelola bisnis ayahnya ini meski dia telah belajar sedikit demi sedikit namun tetap saja ia ragu lantas ia menekan lift menuju sebuah lantai ter

atas dimana ruangannya kini berada ia berjalan keluar dengan sopan menyapa sekertaris yang menunggu di luar...

"selamat datang tuan"

ia menunduk dan ruangan itu terbuka luas dengan gaya tataan sesuai dengan yang jungkook mau senyumnya luntur saat foto keluarga masih disandingkan dimeja.

"tuan jungkook berkas berkas yang harus and isi sudah ada dimeja, saya akan mengabdi pada anda tuan" membungkuk pelan belum sempat dia berterima kasih pintu terbuka menampilkan seseorang yang paling dibencinya selama ini yaitu jackson.

"hohowww jeon selamat atas pekerjaannya kita akan sering bertemu mulai sekarang" senangnya dengan senyum culas maka jungkook menjawab dengan remeh dan menyuruh bawahannya untuk keluar ruangan.

"sudah lama jackson wang" ia mengulurkan tangannya untuk berjabat dan disambut dengan baik oleh jackson. 

"aku membawa seusuatu untukmu, jeon kau terima atau tidak itu urusanmu anggap saja itu sebagai hadiah pemberian dariku" jackson pun ia pergi dan jungkook segera membuka map tersebut, sebuah foto menunjukan kalau taehyung keluar dengan seorang wanita cantik dari rumahnya. tidak terkejut jungkook sudah menduka hal itu.

"lakukan sesukamu......"

--------------------------------------------------------

taehyung buru buru keluar dari kantornya setelah terlepas dari ibunya, megendarai asal mobilnya menuju YODO'S GROUP, entah apa yang ada dipikirannya saat ini kalau dia sangat yakin jungkook ada disana. 30 menit mengedarai ia telah sampai, seluruh karyawan menjerit ricuh sebab pangeran dalam bisnis tiba tiba datang kekantor mereka dan yang lebih mengejutkan lagi  dia datang tanpa sekertaris.

tergopoh gopoh ia memasuki lift dan memencet tombol lantai atas, wajahnya ia atur dengan santai seperti biasa saat ia menemui jungkook sesampaiya disana seorang sekertaris menghampirinya.

"presedir kim ada perlu apa?" 

"aku harus menemui jungkook" ia mengangguk dan mengetuk pintu meminta izin untuk membawa taehyung masuk, saat didalam jungkook tengah serius mengerjakan laporan laporan yang menumpuk dimejanya. lantas saat mengangkat kepalanya dia terkejut, taehyung ada didepannya.

 dia perlahan bangun dari duduknya dan memperbaiki pakaiannya yang agak berantkan.
"Taehyung--- ada perlu apa kemari?" Tak suka dengan nada bicara jungkook taehyung menggeram
"Ku sudah bilang untuk menetap disana untuk sementara waktu tapi kenapa kau menentangku huh!" Jungkook mendekat kearah taehyung

"Aku sudah bilang bukan? Kalau aku secepatnya akan keluar dari sana, dan kembali ketempat seharusnya aku ada---hyung bukankah kau begitu senang tanpaku? Kita seperti---tidak saling mengenal" tatapannya, tatapan jungkook begitu dalam dan menuntut taehyung mengerti bagaimana kecewanya seorang jeon jungkook disaat dia tidak pernah mengunjunginya lagi.

"Jungkook kau tau kan kalau peker----"
"Pekerjaanmu sangat banyak? Hell bahkan presiden pun bisa meluangkan waktunya jika itu untuk orang tersayangnya" kalah lagi jungkook sedang dalam mood yang tidak beres. Taehyung akhirnya memilih duduk di sofa, memijit pelipisnya bingung.

MAFIA OF KIM TAEHYUNG  [TAEKOOK]✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang