JAHAT
EGOIS
TIDAK ADIL
aku meraung raung masih diruangan ini.
terdengar bunyi pintu terbuka langsung berdiri.
"ini benar Ma? ini benar?" aku membuka map itu dengan tergesa gesa kulihat mamaku tidak mengerti karena aku tergesa gesa.
kukontrol nafasku dan memberitahukannya dengan pelan pelan.
mamaku menatapku dengan tatapan iba, lantas memegang tanganku dan mengarahku ke lift, dia menekan tombol lt 15.
bunyi ting, dan lift terbuka, lantai 15 tersebut terlihat sangat mewah,harum dan sepi.
"ini lantai khusus, pemilik rumah sakit"
seperti mengerti rasa penasaranku, mamaku menyuruhku memakai baju khusus untuk memasuki ruangan tersebut. Tanganku gemetar, keringat dingin menghujaniku, kutarik dalam dalam nafasku dan kuhembuskan dan bersiap untuk semuanya.
aku mematung melihat Jennie dengan seluruh selang selang dan kabel entah itu apa menyelimuti tubuh kakunya, kakiku layaknya jelly yang susah menyanggah tubuhku.
Kenapa ini sakit sekali, ku pukul dadaku keras supaya mengurangi sakitnya, tapi masih sama terasa.
Mata yang berbinar, senyuman manis dan suara merdu hilang dengan dirimu yang tertidur bagai putri Snow White.
"Kak Tae"
bahkan saat ini suaranya masih terekam memanggilku, aku menangis kugigit lenganku untuk mengurangi suaranya.
kulihat pintu terbuka dan menampakkan Bang Kai, dia menepuk pundakku untuk menguatkanku.
"Dia sudah menghitung semuanya, tapi karena hal ini mungkin sedikit kacau. Dunia sangat jahat untuknya, aku menangis melihatnya selalu tersiksa, diaselalu tersenyum disela kesakitannya, jangan menangis dia akan sedih"
"dia masih ada kok, lihat dia tersenyum"tunjuk Bang Kai
dan benar Jennie tersenyum kecil dengan mata tertutup.
Kami berada diruangan khusus disini terdapat sofa khusus, kulkas dan tv sangat nyaman buat orang lain, tapi itu tidak berlaku denganku, tidak ada gunanya untukku bahkan minum air mineral yang katanya berasal dari air mata himalayah yang biasa Jennie bawakan, aku hanya menatap tanpa berniat meminumnya. aku tersenyum kecil mengingatnya lagi.
"Dia sangat sayang kamu Tae" wajahku berpaling kearah mamaku yang berbicara.
"Dia selalu bercerita soal kamu bagaimana sekolah kamu, makanya mama jarang bertanya denganmu karena Jennie selalu antusias menceritakanmu, dia sangat baik, anak yang sangat baik"tuturnya menyapu pundakku untuk menguatkanku.
kamipun bercerita sangat lama, hingga mamaku pamit dan tinggal aku dengan bang Kai yang hari ini jadwalnya untuk menjaga Jennie .
Aku memandang kosong kearah wajahnya Jennie yang bahkan masih cantik, ku sentuh helaian rambut nakalnya dan kugugenggam tangan dinginnya.
"kenapa bisa?"
hanya itu yang bisa kuucapkan
________
Ini tidak adil,Aku murka dengan Tuhan, tapi aku tetap bersujud dan berdoa untuk menyelamatkanmu