☃7. | Cold Princess☃

48.8K 1.8K 37
                                    

Bel istirahat telah berbunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel istirahat telah berbunyi. Nazwa dan sahabatnya kini sudah duduk manis di kantin sambil menikmati makanan yang mereka pesan.

"Duh Naz kalo gue jadi pacar kakak lo gimana yah?" Alina menangkup wajahnya menggunakan kedua tangannya di atas meja dengan tatapan seolah-olah sedang membayangkan sesuatu hal yang ia pikirkan.

Nazwa terkekeh simpul akan tingkah Alina, "Mana mau bang Veno sama lo." Nazwa menggelengkan kepalanya begitu melihat wajah Alina yang sedang menatap dirinya kesal, namun sedetik kemudian Alina tertawa.

Nazwa menggeleng lagi. Seenggaknya ia bisa berubah saat di depan sahabatnya walaupun ia akan tertutup kembali saat di luar dan saat tidak bersama dengan Alina. Cukup Veno dan Alina yang tau.

Saat itu pula bunyi ponsel bergetar dari dalam saku rok Nazwa. Nazwa mengambil ponselnya kemudian menggeser layar kunci. Bukan telpon melainkan SMS dari nomor yang tidak ia kenal.

Halo Wa, masih ingat gue nggak. Pasti inget dong cuman hatinya aja udah hilang. Tenang satu minggu lagi gue kembali kok, see you❤

Dengan sekali membaca pesan tersebut iPhone yang sedang Nazwa pegang terjatuh. Badannya menegang, tatapannya kosong ke depan, dunia hancur seketika bagaikan terhampas oleh angin dengan sekejap.

Nazwa tau siapa pemilik nomor yang tak ia kenal tadi. Dia.

Saat ia akan merubah dirinya selalu terhalangi. Secara bersamaan orang itu membuat Nazwa hancur kembali. Pikirannya melayang pada saat kejadian dulu.

Begitu mendengar ponsel jatuh Alina langsung tersadar. Dilihatnya Nazwa yang tengah menegang dengan tatapan kosong mengarah ke depan. Ini pasti ada sebabnya.

Dengan sekali cekatan Alina mengambil Alih ponsel Nazwa yang terjatuh, dibacanya pesan tersebut.

Matanya melotot, badannya menegang. Rasa khawatir kepada Nazwa menyelimuti diri Alina. Sekarang ia tau sebabnya.

Alina berdiri kemudian berganti duduk tepat di samping Nazwa, ia menepuk pundak gadis itu. "Naz."

Satu kedipan berasal dari Nazwa mampu membuat setetes air bening jatuh luruh di pipi mulusnya. Kejadian itu terus berputar sampai membuat kepala pusing. Pandangannya mengabur dan seketika semuanya menjadi gelap.

Nazwa Pingsan!

Alina langsung panik begitu Nazwa pingsan di pundaknya. Ia menoleh sekeliling, lalu tatapannya berhenti menatap keempat cowok yang tak jauh dari hadapannya. Hanya cowok itulah yang bisa menolongnya sekarang, tidak ada pilihan lain.

"Kelvin!!"

Kelvin menoleh ke sumber suara. Ia menatap Alina dengan tatapan bingung begitupun ketiga sahabatnya. Namun tatapannya jatuh pada gadis yang tengah berada pada pelukan Alina. Nazwa! Ya gadis itu Nazwa.

"Nazwa pingsan! Tolongin cepet!"

Kelvin langsung tersadar kemudian berlari kecil menghampiri Alina. Sahabatnya pun tak tinggal diam, mereka mengikuti Kelvin.

Cold Princess [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang