Now Playing : Jaz - Dari Mata.
~~~
Nazwa diam berbaring di atas ranjang pasien. Hanya inilah yang Nazwa lakukan sepanjang hari. Diam, duduk dan hening. Sore ini Nazwa sendirian dalam ruangan, Veno sedang keluar sementara kedua orang tuanya pulang untuk mengambil pakaian Nazwa padahal besok dia juga akan pulang ke rumah.
Pintu terbuka membuat Nazwa langsung memiringkan tidurnya menghadap ke arah pintu. Sedetik kemudian harapannya sirna karena yang datang bukan dari ketiganya melainkan Kelvin dengan pakaian santainya tidak seperti terakhir mereka bertemu siang tadi.
Kelvin melangkah mendekat. Cowok itu tersenyum tipis, "Gimana? Udah mendingan?" tanya Kelvin sembari meletakan buah-buahan di atas nakas kemudian duduk di kursi samping ranjang Nazwa.
Yang di tanya hanya mengangguk. Nazwa menatap Kelvin yang juga ikut menatapnya. Sedetik kemudian gadis itu memalingkan wajahnya ke atas atap rumah sakit menghindari tatapan Kelvin yang sulit Nazwa mengerti.
"Mau keluar nggak?" tawar Kelvin lalu berdiri dari duduknya. "Atau mau makan buah?" tawarnya lagi.
Nazwa menoleh, "Boleh?"
"Apanya?" dahi Kelvin menyerit bingung. Maksudnya boleh yang apa, keluar atau makan buah?
"Keluar." jawab Nazwa.
"Bentar gue tanya bang Veno dulu." ucap Kelvin kemudian mengambil ponselnya dari balik saku celana. Jari tangannya menari lincah di atas layar. Tak berapa lama kemudian cowok itu menutup ponselnya dan meletakan lagi pada saku celana lalu menoleh pada Nazwa. "Boleh kok. Mau sekarang?"
Nazwa mengangguk. Dengan kepekaan yang tinggi Kelvin langsung membantu cewek itu duduk dan turun pelan-pelan dari ranjang sambil membawa infusnya.
"Nggak mau makan buah nih?" tangan Kelvin meraih tangan Nazwa untuk mengambil alih infus cewek itu.
"Nggak."
Kelvin menuntun Nazwa jalan, membuka pintu kemudian menutupnya lagi setelah keluar. Mereka berjalan beriringan di lorong rumah sakit yang hanya nampak beberapa orang yang sedang duduk di kursi tunggu depan ruangannya.
"Mau kemana nih?"
"Terserah."
"Taman aja yah."
Nazwa berdehen pelan sembari jalan menunduk. Sementara Kelvin menghembuskan nafasnya. Harus ekstra sabar memang jika harus menaklukan hati es gadis di sampingnya ini. Walaupun Kelvin tau hati gadis itu sudah sedikit mencair.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Princess [Sudah Terbit]
Teen Fiction[ SUDAH TERBIT ] ••• Terkadang kita perlu jatuh untuk bangkit kembali. Dimana ada kesempatan disitu ada harapan. Nazwa pernah merasakan bagaimana pahitnya dunia. Keterpurukan, pengkhianatan, kegagalan, hingga hancurnya sebuah persahabatan dia rasaka...