Now Playing : Cut Zuhra - Pembeda.
•••
Setelah menjemput Nazwa di Cafe Permata Kelvin mengajak gadisnya jalan-jalan sebelum pulang ke rumah.
Hari mulai gelap namun kedua remaja itu tidak memperdulikannya. Sekarang mereka tengah berada di taman kota sembari menikmati semilir angin sore.
Ditangan Nazwa terselip satu cone es krim yang tadi sempat Kelvin beli di depan taman kota. Tatapannya mengarah ke depan memandangi beberapa anak kecil yang tengah bermain didampingi kedua orang tuanya. Melihat pemadangan tersebut hati Nazwa tersentil. Memori masa lalunya seakan kembali mengampung di udara.
Dulu Nazwa tidak sebahagia mereka. Walaupun dia hidup serba ada namun waktu luang keluarganya hanyalah seberapa. Bahkan bisa di hitung pakai jari. Kedua orang tuanya sibuk kerja. Nazwa tau mereka bekerja untuknya tapi apa tidak bisa untuk meluangkan waktunya sedikit saja?
Tapi yasudah lah. Semua sudah berubah. Kedua orang tuanya sudah sadar akan kesalahannya. Semua orang juga pernah mempunyai salah, wajar dalam kehidupan dan tidak salah juga untuk memberikan kesempatan kedua, bukan?
Kelvin menatap Nazwa aneh. Gadisnya tengah melamun ternyata sampai tidak sadar es krimnya mencair. "Naz?" tangan Kelvin menyentuh bahu Nazwa membuat gadis itu terlonjak kaget.
"Eh."
"Kenapa hm?" tanya Kelvin makin mendekatkan duduknya, kemudian merangkul Nazwa.
"Enggak papa." Nazwa menggeleng. Tetesan es krim tiba-tiba menyentuh punggung tangannya membuat gadis itu langsung menoleh.
Dengan sigap Kelvin langsung mengambil tisu dan membersikan tetesan es krim itu. Nazwa memandangnya tanpa kedip. Ternyata Kelvin jauh lebih tampan ketika dilihat dari dekat.
"Makan nya yang bener." Nazwa langsung memantung saat tangan Kelvin juga menyentuh ujung bibirnya. Lebih tepatnya pada krim yang menempel disana.
"Tuhkan ngelamun lagi. Kenapa sih?" tanya Kelvin lembut.
Nazwa langsung memalingkan wajahnya ke samping. Kedua pipinya bersemu merah membuat Kelvin terkekeh pelan tanpa suara. Tanpa sadar juga Nazwa melepaskan es krim conenya hingga jatuh di atas rerumputan.
Ternyata pacar gue bisa salting juga ya. Kelvin merangkul Nazwa lagi. "Sini dong deketan jangan jauh-jauh." ucapnya terkekeh.
Nazwa cemberut. "Apa sih ini udah deket."
"Deketan lagi dong."
"Ish orang udah deket juga." decak Nazwa memandang ke arah depan.
"Jangan liatin yang lain sayang." Kelvin menangkup wajah Nazwa membuat pipi gadis itu kembali bersemu merah.
"Cieee merah pipinya." Kelvin tertawa. Tangannya pun tak tinggal diam, menoel-noel pipi Nazwa.
"Vin ish!" Nazwa menepis tangan Kelvin. "Maluuu." kemudian menutup wajahnya malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Princess [Sudah Terbit]
Teen Fiction[ SUDAH TERBIT ] ••• Terkadang kita perlu jatuh untuk bangkit kembali. Dimana ada kesempatan disitu ada harapan. Nazwa pernah merasakan bagaimana pahitnya dunia. Keterpurukan, pengkhianatan, kegagalan, hingga hancurnya sebuah persahabatan dia rasaka...