Now Playing : T2 - Lelaki Cadangan.
•••
Helen tertegun ditempat. Wajahnya spontan menoleh ke arah cowok di sebelahnya yang tampak biasa saja berhadapan dengan Dio.
Tatapan Helen beralih memandang Nazwa, meminta pertolongan gadis itu.
Seakan mengerti. Nazwa membisikkan sesuatu pada Kelvin yang diangguki cowok itu.
"Lo pergi aja deh mendingan." bisik Helen pelan membuat cowok itu menaikkan satu alisnya bingung.
"Ribet." jawab Helen singkat. "Sana cepet!" bisiknya seakan menekan cowok di sebelahnya untuk segera pergi.
"Sorry gue duluan. Dan lo," tunjuknya pada Dio. "Gue nggak kenal. Monmaap." setelahnya dia langsung pergi begitu saja meninggalkan Helen bersama temannya.
Dio menatap sinis --cowok yang dia kenal Zafi-- pergi menjauh. "Emang temen bangsat! Pake nggak kenal gue segala lagi. Sialan!" desisnya tajam.
"Udah lah Yo. Kita omongin nanti aja di sekolah." ucap Riyan.
"Lo kira bakal sesimple itu selesai? Enggak! Dia udah nikung gue, Yan." Dio menatap Helen. Tatapannya berubah tidak seperti kemarin-kemarin. Tatapan teduh, penuh suka yang dulu Dio berikan sekarang berganti dengan tatapan kekecewaan yang ketara.
Namun Dio tidak bisa membenci Helen. Rasa sayangnya mengalahkan rasa bencinya. Bagaimana pun, Helen tetap cewek pertama yang ditaksir Dio. Sebelumnya Dio tidak pernah merasakan rasa yang ada saat bersama Helen ketika sedang bersama cewek lain.
"Yo udah!" ucap Kelvin lalu menarik Dio menjauh dengan Riyan di belakangnya.
Nazwa mendekati Helen. Mengusap punggung Helen lembut saat Helen masih bergeming menatap kepergian Dio.
"Lo sama Zafi?" tanya Nazwa pelan.
Helen tersadar, segera menarik tangan Nazwa menuju bangku yang tak jauh darinya.
"Naz, gue nyesel." ungkap Helen lesu. Dia tidak tega melihat Dio tersakiti walaupun Helen sendiri yang menyakiti Dio.
Helen suka sama Dio. Helen mau membuka hatinya untuk Dio. Helen suka cara Dio memperlakukan dirinya, cara cowok itu ngasih perhatian padanya. Helen suka.
Namun kejadian sekarang ini membuat semua hancur. Apakah Dio masih mau percaya padanya?
"Kenapa lo pergi sama Zafi?"
"Gue ada urusan Naz."
"Harus banget sama Zafi?" pepet Nazwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Princess [Sudah Terbit]
Teen Fiction[ SUDAH TERBIT ] ••• Terkadang kita perlu jatuh untuk bangkit kembali. Dimana ada kesempatan disitu ada harapan. Nazwa pernah merasakan bagaimana pahitnya dunia. Keterpurukan, pengkhianatan, kegagalan, hingga hancurnya sebuah persahabatan dia rasaka...