Now Playing : Reza Artamevia - Berharap Tak Berpisah.
•••
"Jadi lo beneran jalan sama Zafi, Hel?"
Helen menoleh menatap Nazwa yang kini tengah duduk di kursi meja belajar sembari memegang ponselnya.
Menutup buku yang sempat Helen baca, cewek itu duduk melipat kedua kakinya diatas ranjang kamar Nazwa. "Kata siapa? Lo liat?" tanya Helen balik.
"Tadi--"
"Gaesss,"
Dobrakkan kasar dari luar pintu kamar membuat Nazwa dan Alina berjingkrak kaget dan berhasil memotong omongan yang akan Nazwa ucapkan. Kedua gadis itu memandang sang pelaku tajam yang kini tengah menyengir sembari masuk melewati Nazwa kemudian duduk di samping Helen.
"Damai." seru Alina menunjukkan jari telunjuk dan jempolnya.
"Lo apaan si Al." ucap Helen malas. Membuka bukunya kembali yang sempat dia tutup.
"Ya maap Hel." Alina menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Lalu meletakan tasnya di atas meja nakas. "Gue punya kenalan baru."
"Bego!" seru Nazwa dan Alina kompak.
Nazwa langsung berdiri menghampiri keduanya yang tengah berada di atas ranjang kemudian bergabung ditengah-tengahnya. Sementara Helen menutup bukunya kembali. Menggeser duduknya lebih dekat dengan Alina.
"Riyan jadi berubah." Alina memainkan kuku jarinya sembari menunduk.
"Tapi kan gausah lo cari cowok yang lain juga Al!" ucap Helen.
Alina menatap Helen dengan kening menyerit. Tidak terima dengan ucapan Helen barusan. "Gue ga salah dong Hel! Lo kok malah belain Riyan sih?! Dia nyakitin gue mulu, akhir-akhir ini berubah, gue cape Hel!"
Akhir-akhir ini Riyan sulit dihubungi. Sifatnya berubah, tidak seperti kemarin-kemarin. Alina mau berjuang kembali tapi apa Riyan juga masih satu pemikiran dengannya. Riyan jalan dengan cewek lain Alina tidak masalah tapi harusnya dia sadar dengan begitu bisa menghancurkan hubungannya dengan Alina.
Nyesek? Jangan ditanya. Cewek mana yang rela cowoknya di bagi? Tidak ada, walaupun dia seorang playboy ataupun playgirl.
"Ya lo tau dong masalah lo sama Riyan belum selesai. Lo mau nambah masalah lagi?"
"Gue cape Hel. Sabar itu ada batasnya. Coba dia liat gue gandeng cowok lain gimana? Sakit nggak?"
"Lo maunya gimana Al?" tanya Nazwa.
"Gue bingung Naz. Kalo Riyan gini terus guenya yang sakit hati. Tapi kalo putus gue nggak rela. Kalo emang cewek itu bukan cewek barunya harusnya dia jelasin sama gue. Kejar gue biar mau dengerin. Mana perjuangannya biar ceweknya nggak marah? Gue cuek nggak mau dengerin Riyan biar tuh cowok itu sadar bahwa gue butuh kejelasan. Tapi apa? Perjuangannya gitu doang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Princess [Sudah Terbit]
Teen Fiction[ SUDAH TERBIT ] ••• Terkadang kita perlu jatuh untuk bangkit kembali. Dimana ada kesempatan disitu ada harapan. Nazwa pernah merasakan bagaimana pahitnya dunia. Keterpurukan, pengkhianatan, kegagalan, hingga hancurnya sebuah persahabatan dia rasaka...