Seusai menjenguk Nazwa dan mengajak gadis itu makan di kantin rumah sakit Kelvin langsung pulang ke rumah. Tentu saja Kelvin tidak meninggalkan Nazwa sendiri, setelah selesai makan Veno datang dan ia pamit pulang pada keduanya.
Kelvin berdiri di balkon kamar. Tangannya terlipat di atas pembatas balkon kamar sementara matanya memandang ke arah langit yang di terangi bintang malam ini.
Deru mobil terdengar memasuki halaman rumah setelah pak satpam membukakan gerbang hitam menjulang tinggi itu. Kelvin menatap ke bawah, mobil jazz putih terparkir di halaman rumah depan garasi mobil. Setelahnya pintu terbuka dan nampaklah wanita baya turun dari sisi pintu pengemudi. Mata Kelvin membulat sempurna. Itu Mamanya yang baru saja pulang setelah menginap di rumah Neneknya beberapa hari lalu.
Kelvin berbalik badan. Secepar kilat cowok itu keluar dari kamar untuk menemui Mamanya. Sudah berapa lama ia tak melihat wanita paruh baya itu? Setelah turun tangga Kelvin langsung melangkah ke arah pintu utama yang baru saja terbuka.
Wanita yang tengah menarik kopernya itu mendongak setelah mendengar langkah kaki. Ia tersenyum melihat Kelvin, dan melepaskan kopernya begitu saja kemudian memeluk Kelvin yang baru saja berdiri di depannya.
"Kelvin Mama kangen banget," seru Lisa, Mama Kelvin bahagia.
"Kelvin juga kangen." Kelvin melepaskan pelukannya kemudian mencium singkat kening Mamanya. "Gimana di sana?"
"Mama seneng banget pokoknya. Seru!" jawabnya antusias. Walaupun umurnya tak lagi muda namun wajahnya masih terlihat fresh sekali. Mamanya itu tipikal wanita yang selalu antusias dan heboh, kalem-kalem paling kalo ada acara tertentu. Seperti ikut acara bisnis Papanya misalnya.
"Papa nggak ikut pulang?" tanya Kelvin. Padahal waktu Mamanya pergi menginap ke rumah Nenek Papanya juga ikut kesana.
"Papa sebenernya tuh mau pulang tapi mendadak ada bisnis di luar kota. Jadi sekalian aja berangkat kerja."
Kelvin hanya mengangguk kemudian cowok itu mengajak Mamanya duduk di ruang keluarga. Sementara kopernya di ambil alih oleh asisten rumah tangganya yang tadi juga menyambut kepulangan Mamanya.
"Jadi selama Mama tinggal di rumah Nenek, kamu udah punya pacar belum?"
Kelvin diam beberapa saat sebelum menjawab pertanyaan Mamanya. "Belum," jawabnya sedikit ragu. Masalahnya ia lagi dekat dengan Nazwa namun belum siap untuk bercerita dengan Mamanya. Ya walaupun belum pacaran tapi Kelvin menyukai gadis dingin itu. Dia beda dan Kelvin nyaman padanya.
Lisa cerberut kesal. Pasalnya putranya itu belum pernah mengajak cewek main ke rumah. Sekedar kerja kelompok deh paling sering di lakukan anak SMA namun sayang itu tidak terjadi pada Kelvin. Paling-paling ya tiga sahabatnya itu yang sering di bawa kerumah.
"Gimana sih Vin. Mama tuh pingin lihat tipe-tipe cewek kamu. Apa perlu Mama pilihin cewek buat kamu? Jodohin aja deh sama anak temen Mama."
Mata Kelvin melebar sempurna. Tidak Kelvin tidak mau. Hanya Nazwa yang Kelvin suka. Apalagi di jodohin? Yaampun sekarang jaman sudah modern kali masih ada jodoh-jodohan. "Apaan sih Mah. Nggak mau Kelvin tuh udah punya cewek sendiri." decaknya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Princess [Sudah Terbit]
Ficțiune adolescenți[ SUDAH TERBIT ] ••• Terkadang kita perlu jatuh untuk bangkit kembali. Dimana ada kesempatan disitu ada harapan. Nazwa pernah merasakan bagaimana pahitnya dunia. Keterpurukan, pengkhianatan, kegagalan, hingga hancurnya sebuah persahabatan dia rasaka...